Ledakan Akuisisi Biotek dan Tantangan AI dalam Pengembangan Obat di 2025
Courtesy of Forbes

Ledakan Akuisisi Biotek dan Tantangan AI dalam Pengembangan Obat di 2025

Memberikan gambaran terkini tentang dinamika bioteknologi dan AI dalam pengembangan obat, permasalahan keamanan produk kesehatan, serta dampaknya terhadap industri dan masyarakat.

20 Nov 2025, 00.56 WIB
160 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Akuisisi besar dalam bioteknologi menunjukkan tren peningkatan nilai transaksi tahun ini.
  • Perusahaan seperti Recursion menghadapi tantangan besar meskipun menggunakan teknologi mutakhir seperti AI.
  • Wabah botulisme pada ByHeart menunjukkan risiko keamanan dalam industri makanan bayi.
Emeryville, Amerika Serikat - Industri bioteknologi mengalami ledakan besar dalam aktivitas merger dan akuisisi sepanjang tahun 2025, ditandai dengan transaksi bernilai tinggi meskipun jumlah kesepakatan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan besar seperti Merck dan Pfizer melakukan pembelian bernilai milyaran dolar untuk produk yang sudah mendekati pasar, khususnya obat antivirus dan terapi kanker. Hal ini menunjukkan perubahan strategi perusahaan dalam mengutamakan aset siap pakai guna mempercepat hasil.
Recursion, sebuah perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan obat baru, belum berhasil membawa satu pun produk ke pasar setelah lebih dari satu dekade beroperasi. Kinerja keuangan mereka memburuk dengan pendapatan menurun dan kerugian meningkat tajam. CEO baru, Najat Khan, bertekad meneruskan misi perusahaan meski tantangan ke depan sangat besar dan tingkat kegagalan obat di industri tetap tinggi.
Wabah botulisme di Amerika Serikat berasal dari formula bayi organik ByHeart yang menyebabkan puluhan bayi sakit hingga dirawat di rumah sakit. Penyelidikan menemukan pelanggaran keselamatan produksi, memicu penarikan produk secara nasional dan tuntutan hukum. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran keamanan produk anak di pasar yang sedang digencarkan oleh gerakan kesehatan yang didukung tokoh politik tertentu, sementara pengawasan FDA mengalami keterbatasan sumber daya.
Kemajuan di bidang AI untuk biologi dipimpin oleh startup Profluent yang mengembangkan teknologi pemrograman protein dengan menggunakan bahasa manusia. Pendanaan besar dari investor terkenal seperti Jeff Bezos mendorong pengembangan obat mutakhir dan aplikasi pertanian yang lebih tahan dan berkelanjutan. Ini membuka potensi revolusi pada riset obat dan solusi kesehatan di masa depan.
Berita lain meliputi keberhasilan obat malaria baru dari Novartis yang sangat efektif, kompetisi dari produk yang lebih murah menggantikan Botox dari Abbvie, serta putusan hukum besar terkait paten teknologi antara Apple dan Masimo. Di sisi politik, ada perpindahan tokoh antara gerakan kesehatan alternatif dan pemerintahan saat ini yang menunjukkan dinamika ketat antara inovasi, bisnis, dan regulasi kesehatan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/innovationrx/2025/11/19/big-pharma-has-spent-nearly-150-billion-on-ma-so-far-in-2025/

Analisis Ahli

Dr. Anthony Fauci
"Perkembangan pesat M&A di bioteknologi menunjukkan bahwa fokus saat ini adalah pada produk yang dapat segera berdampak terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi ancaman penyakit menular."
Prof. Jennifer Doudna
"Penggunaan AI dalam penemuan obat membuka peluang revolusioner, tetapi memerlukan standar regulasi dan validasi yang ketat untuk menjamin keamanan dan efektivitas produk."
Dr. Scott Gottlieb
"Kasus ByHeart menyoroti pentingnya pengawasan manufaktur dan inspeksi FDA yang memadai demi melindungi konsumen dari risiko kesehatan yang serius."

Analisis Kami

"Konsolidasi besar di biotek menandakan pergeseran fokus perusahaan ke produk yang sudah mendekati komersialisasi, yang meskipun meningkatkan valuasi, bisa membatasi inovasi jangka panjang. Sementara itu, ketergantungan pada teknologi AI di pengembangan obat seperti yang dilakukan Recursion harus diimbangi dengan manajemen risiko yang kuat agar tidak jatuh ke dalam jebakan hype dan kerugian berkelanjutan."

Prediksi Kami

M&A di bioteknologi akan terus terkonsentrasi pada aset siap pasar, sementara perusahaan teknologi berbasis AI akan semakin menarik modal besar untuk inovasi, tetapi risiko kegagalan klinis dan masalah keamanan produk akan tetap menjadi tantangan utama industri.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi alasan utama Merck mengakuisisi Cidara Therapeutics?
A
Merck mengakuisisi Cidara Therapeutics untuk mendapatkan akses ke obat antiviral yang sedang dalam tahap akhir uji klinis untuk mencegah infeksi flu.
Q
Apa yang terjadi dengan Recursion sejak IPO mereka?
A
Sejak IPO, Recursion belum berhasil membawa produk ke pasar dan mengalami penurunan nilai saham yang drastis serta pemotongan tenaga kerja.
Q
Apa masalah yang dihadapi ByHeart terkait produknya?
A
ByHeart mengalami wabah botulisme yang terkait dengan formula bayinya, menyebabkan penarikan produk dan masalah keamanan di pabrik.
Q
Apa yang dilakukan Profluent dalam pengembangan bioteknologi?
A
Profluent mengembangkan AI yang memungkinkan ilmuwan untuk merancang protein dengan menjelaskan sifat yang diinginkan dalam bahasa manusia.
Q
Bagaimana investasi terbaru Profluent mempengaruhi valuasinya?
A
Investasi terbaru Profluent sebesar $106 juta membawa total investasi menjadi $150 juta dan meningkatkan valuasinya mendekati $1 miliar.