Mengapa YouTube Kids Tidak Cocok untuk Anak dan Konten yang Membingungkan
Courtesy of TheVerge

Mengapa YouTube Kids Tidak Cocok untuk Anak dan Konten yang Membingungkan

Memberikan pemahaman tentang pengalaman negatif orang tua terhadap konten dan algoritma YouTube Kids yang dinilai tidak memadai untuk anak-anak, serta mengapa mereka akhirnya memutuskan untuk menghilangkan aplikasi tersebut untuk menjaga kualitas tontonan anak.

20 Nov 2025, 21.30 WIB
233 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • YouTube Kids memiliki masalah dengan konten yang tidak terfilter dengan baik dan sering kali tidak mendidik.
  • Kontrol orang tua dan pengawasan diperlukan untuk memastikan anak-anak menonton konten yang sesuai.
  • Alternatif seperti Disney Plus menawarkan pilihan yang lebih baik dan lebih terkurasi untuk tontonan anak-anak.
Pada tahun 2022, sebuah keluarga mulai menggunakan aplikasi YouTube Kids untuk menghibur anak mereka yang sedang sakit flu. Awalnya, aplikasi ini membantu mereka mendapatkan waktu istirahat, tetapi seiring waktu ternyata konten dalam aplikasi tersebut memunculkan banyak masalah.
Mereka menemukan banyak video berulang yang menggunakan animasi komputer sederhana dan musik yang diulang-ulang untuk menarik perhatian anak. Beberapa konten yang muncul juga dirasa kurang edukatif dan tidak jelas manfaatnya bagi perkembangan anak.
Di antara konten tersebut, ada juga video yang dibuat oleh perusahaan dari luar negeri, seperti Lefun Entertainment dari China, dengan kualitas terjemahan yang buruk dan cerita yang acak-acakan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan asal-usul video yang anak mereka tonton.
Orangtua menyadari bahwa walau YouTube Kids menyediakan fitur kontrol, seperti daftar putar khusus dan batas waktu, algoritma platform tetap mengarahkan anak ke video-video yang kurang tepat dan terlalu komersial. Hal ini berujung pada keputusan untuk berhenti menggunakan aplikasi tersebut.
Sebagai gantinya, keluarga tersebut memilih menggunakan layanan streaming berbayar dari Disney Plus dan Prime Video yang menyediakan konten anak dengan standar kualitas lebih baik. Keputusan ini didasari keinginan untuk memberikan tontonan yang lebih aman dan bermanfaat bagi anak tanpa harus menghadapi konten yang mengganggu.
Referensi:
[1] https://theverge.com/tech/824556/youtube-kids-videos-slop

Analisis Ahli

Analisis Kami

"YouTube Kids menunjukkan ketidaksiapan platform dalam menegakkan standar konten edukatif yang sebenarnya untuk anak-anak, yang bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan mereka. Orang tua semakin sadar bahwa kontrol teknis tidak cukup tanpa pemahaman mendalam terhadap sumber dan kualitas konten yang ditonton anak."

Prediksi Kami

Penolakan terhadap konten algoritmik rendah kualitas pada platform anak-anak akan membuat orang tua mencari layanan berlangganan yang lebih terpercaya dan selektif, sehingga platform seperti YouTube Kids harus memperbaiki sistem kurasi mereka agar tetap relevan di pasar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa masalah utama yang dihadapi penulis dengan YouTube Kids?
A
Masalah utama yang dihadapi penulis dengan YouTube Kids adalah konten yang tidak selalu sesuai dan kadang aneh atau tidak mendidik.
Q
Mengapa penulis merasa perlu mengawasi konten yang ditonton anaknya?
A
Penulis merasa perlu mengawasi konten yang ditonton anaknya karena banyak video yang tampaknya tidak bermanfaat dan dirancang hanya untuk menarik perhatian anak.
Q
Apa yang dilakukan penulis untuk mengatasi masalah konten di YouTube Kids?
A
Penulis mengatasi masalah konten di YouTube Kids dengan mengatur kontrol orang tua, membuat daftar saluran yang diperbolehkan, dan akhirnya menghapus aplikasi tersebut.
Q
Apa alternatif yang dipilih penulis setelah menghapus YouTube Kids?
A
Setelah menghapus YouTube Kids, penulis memilih untuk menggunakan layanan streaming seperti Disney Plus dan Prime Video untuk anak-anak.
Q
Apa pandangan penulis tentang konten anak-anak di platform streaming seperti Disney Plus?
A
Penulis berpendapat bahwa konten di platform seperti Disney Plus lebih baik karena lebih terkurasi dan tidak mengandalkan taktik untuk menarik perhatian anak secara berlebihan.