Kontroversi Chorus: Program Rahasia Influencer Demokrat dan Tantangannya
Courtesy of TheVerge

Kontroversi Chorus: Program Rahasia Influencer Demokrat dan Tantangannya

Menganalisis kontroversi dan tantangan yang dihadapi program inkubator influencer Demokrat Chorus, serta membandingkannya dengan model yang berhasil dari sayap kanan, untuk memahami dinamika politik dan budaya online saat ini.

03 Sep 2025, 03.00 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Program influencer seperti Chorus menunjukkan upaya Demokrat untuk bersaing dengan strategi konservatif.
  • Kurangnya transparansi dalam program menyebabkan ketidakpercayaan di kalangan influencer dan pengikut mereka.
  • Perbandingan antara strategi politik kiri dan kanan menunjukkan bahwa kontrol dan pengaruh media sangat penting dalam politik modern.
Washington DC, Amerika Serikat - Baru-baru ini, Wired mengungkap keberadaan program rahasia bernama Chorus Creator Incubator yang dibuat untuk melatih influencer liberal dan progresif agar menyebarkan pesan yang terkoordinasi di media sosial. Program ini dijaga sangat rahasia sehingga peserta dilarang membocorkan keikutsertaan mereka atau membicarakan hal-hal tertentu tentang konten dan tamu mereka.
Program Chorus didanai oleh Sixteen Thirty Fund, sebuah organisasi liberal yang sering dibandingkan dengan jaringan Koch di sayap kanan. Pendanaannya besar, tetapi cara mereka mengontrol influencer dan rahasia di sekelilingnya menyebabkan kegaduhan di komunitas influencer kiri yang biasanya lebih terbuka.
Hal ini sangat kontras dengan komunitas influencer sayap kanan yang terbuka tentang pelatihan dan sumber dana mereka, sering membanggakan program yang mereka ikuti dan membangun budaya yang kuat di media sosial. Demokrat, sebaliknya, kesulitan menyesuaikan diri dengan media digital yang lebih bebas dan lentur.
Pendiri Chorus, Brian Tyler Cohen, membela programnya dan menyatakan bahwa meskipun kontroversi, programnya mendapat banyak dukungan dari warga biasa yang ingin mendukung suara pro-demokrasi secara online. Namun, akhirnya skandal ini memperlihatkan betapa sulitnya Demokrat mengelola pengaruh influencer dengan cara yang efektif dan transparan.
Kesimpulannya, program ini menunjukkan kebutuhan Demokrat untuk belajar dari keberhasilan lawan politik mengenai strategi budaya dan media online. Mereka harus memperbaiki transparansi dan melepas kontrol ketat agar bisa berhasil membangun komunitas dan pengaruh yang dibutuhkan di internet.
Referensi:
[1] https://theverge.com/regulator-newsletter/769232/democrats-chorus-influencer-program-regulator

Analisis Kami

"Demokrat harus belajar dari kesuksesan strategi influencer sayap kanan dengan mengedepankan transparansi dan pemberdayaan komunitas daripada pengendalian sentral yang kaku. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan kepercayaan dan kesempatan untuk menciptakan pengaruh budaya yang luas di era digital."

Analisis Ahli

Mia Sato
"Penggabungan industri influencer, jurnalistik, dan politik menciptakan ketegangan pada norma-norma tradisional, dan kegagalan Chorus untuk transparan membuatnya berbeda jauh dengan model sayap kanan yang lebih terbuka."
Jane Meyer
"Sejarah Koch Network menunjukkan bahwa kerahasiaan dana dan taktiknya efektif untuk jangka pendek, tapi sulit bertahan menghadapi perubahan politik besar seperti kebangkitan Trumpisme."

Prediksi Kami

Kontroversi ini kemungkinan akan memaksa program-program serupa di masa depan untuk menjadi lebih transparan dan terbuka agar dapat diterima oleh komunitas influencer kiri dan audiensnya, sementara politik digital terus menjadi medan tempur utama dalam mengatur narasi budaya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Chorus Creator Incubator Program?
A
Chorus Creator Incubator Program adalah program yang diluncurkan untuk melatih pembuat konten liberal dan progresif dalam menyebarkan pesan politik di media sosial.
Q
Mengapa program ini menjadi kontroversial di kalangan influencer liberal?
A
Program ini menjadi kontroversial karena peserta harus menandatangani kontrak yang membatasi apa yang boleh mereka katakan dan tidak diizinkan untuk mengungkapkan partisipasi mereka.
Q
Siapa yang mendirikan Chorus dan apa tujuannya?
A
Chorus didirikan oleh Brian Tyler Cohen dengan tujuan untuk mengorganisir influencer kiri agar dapat bersaing dengan influencer kanan di dunia media sosial.
Q
Bagaimana reaksi peserta program terhadap pemberitaan di Wired?
A
Peserta program merespons dengan berusaha membela diri dan menanggapi kritik, meskipun banyak yang merasa tertekan oleh batasan yang ada.
Q
Apa perbandingan antara Chorus dan jaringan donor konservatif seperti Koch Network?
A
Chorus, seperti Koch Network, berusaha mengorganisir dukungan finansial untuk menciptakan pengaruh politik, tetapi menghadapi tantangan dalam transparansi dan penerimaan di kalangan masyarakat.

Artikel Serupa

Wabah Campak dan Krisis Vaksin di AS: Ancaman dari Misinformasi dan KebijakanWired
Sains
4 bulan lalu
258 dibaca

Wabah Campak dan Krisis Vaksin di AS: Ancaman dari Misinformasi dan Kebijakan

Bagaimana TikTok Bertahan di AS dan Jadi Senjata Politik Trump di Tahun 2024TheVerge
Teknologi
4 bulan lalu
103 dibaca

Bagaimana TikTok Bertahan di AS dan Jadi Senjata Politik Trump di Tahun 2024

Konflik dan Kerjasama Tak Terduga di Dunia Politik dan Teknologi WashingtonTheVerge
Finansial
4 bulan lalu
283 dibaca

Konflik dan Kerjasama Tak Terduga di Dunia Politik dan Teknologi Washington

Aksi Warga Marah di Town Hall Mengguncang Politisi Republik AmerikaTheVerge
Finansial
6 bulan lalu
77 dibaca

Aksi Warga Marah di Town Hall Mengguncang Politisi Republik Amerika

Masa Depan TikTok di AS: Antara Keamanan, Algoritma, dan Perang Media SosialWired
Teknologi
7 bulan lalu
182 dibaca

Masa Depan TikTok di AS: Antara Keamanan, Algoritma, dan Perang Media Sosial

Mengapa Mark Zuckerberg Kini Meragukan Moderasi Konten dan Mendukung 'Kebebasan Ekspresi' Tanpa FilterWired
Teknologi
7 bulan lalu
64 dibaca

Mengapa Mark Zuckerberg Kini Meragukan Moderasi Konten dan Mendukung 'Kebebasan Ekspresi' Tanpa Filter