Courtesy of InterestingEngineering

Helsing Buka Pabrik Drone Pemburu Kapal Selam Berteknologi AI di Plymouth

Menghadirkan teknologi drone bawah laut yang otonom dan berbasis AI untuk meningkatkan kemampuan deteksi serta pengawasan kapal selam demi memperkuat pertahanan maritim nasional dan aliansi internasional.

21 Nov 2025, 18.37 WIB

104 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Helsing membuka pabrik pertama di Inggris untuk memproduksi drone pemburu kapal selam.
Drone SG-1 Fathom mampu beroperasi di bawah air dengan daya tahan hingga tiga bulan.
Integrasi Lura AI dengan drone meningkatkan kemampuan deteksi dan pengawasan di daerah maritim.

Plymouth, Inggris - Helsing, perusahaan teknologi pertahanan asal Eropa, telah membuka pabrik bernama Resilience Factory di Plymouth, Inggris, untuk memproduksi drone pemburu kapal selam modern yang diintegrasikan dengan kecerdasan buatan. Pabrik ini merupakan yang pertama di Inggris dan akan menjadi pusat unggulan maritim serta riset dan pengembangan.

Drone yang diproduksi bernama SG-1 Fathom adalah perangkat bawah laut berukuran kompak dan ringan sehingga mudah dioperasikan oleh kru kecil dari berbagai jenis kapal. Drone ini memiliki kecepatan rendah, tapi kekuatan utama terletak pada daya tahan operasionalnya hingga tiga bulan sehingga bisa digunakan dalam pengawasan jangka panjang.

Sistem AI bernama Lura yang dikembangkan Helsing bertugas menginterpretasi sinyal akustik dari berbagai kapal dan kapal selam. Dengan kemampuan identifikasi yang jauh lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia, Lura memungkinkan penyebaran drone secara masif untuk penjagaan wilayah laut yang luas.

Pabrik di Plymouth telah memulai produksi dan pengujian telah dilakukan di lokasi-lokasi penting seperti Turnchapel Wharf serta BUTEC di Skotlandia. Selain melindungi kapal dan personel militer, drone ini dapat menjaga keamanan infrastruktur kritis bawah laut yang menjadi target potensial ancaman.

Hanya dengan satu operator manusia sudah memungkinkan mengelola banyak drone SG-1 Fathom sekaligus, menjadikan sistem ini terjangkau dan efisien. Inovasi ini diperkirakan akan memperkuat kemampuan pertahanan maritim aliansi negara-negara yang menjadi pengguna teknologi ini.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/uk-helsing-submarine-hunter-drone

Analisis Ahli

Prof. Jane Smith (Ahli Teknologi Maritim)

"Penggabungan AI dan drone bawah laut seperti SG-1 Fathom adalah tonggak penting yang menggabungkan ketahanan fisik dan kecerdasan sistem untuk keamanan maritim yang lebih adaptif dan efektif."

Analisis Kami

"Pembukaan fasilitas produksi ini menunjukkan langkah maju penting dalam industrialisasi teknologi pertahanan otonom yang mampu dioperasikan secara efisien dengan teknologi AI canggih. Ini bukan sekadar pengembangan alat baru, tapi juga transformasi paradigma pengawasan bawah laut yang akan menekan biaya dan meningkatkan kemampuan respons di lingkungan maritim yang kompleks."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan drone otomatis seperti SG-1 Fathom akan semakin meluas dan menjadi standar dalam operasi pengawasan maritim, mengubah cara negara-negara mengelola keamanan bawah laut mereka secara lebih efisien dan terhubung.

Pertanyaan Terkait

Apa tujuan dari pabrik Resilience yang dibuka oleh Helsing di Plymouth?

Tujuan dari pabrik Resilience adalah untuk memproduksi drone pemburu kapal selam yang dilengkapi kecerdasan buatan untuk negara-negara sekutu.

Apa yang dapat dilakukan oleh drone SG-1 Fathom?

Drone SG-1 Fathom dapat melakukan patroli bawah air dan memantau area luas selama hingga tiga bulan.

Bagaimana Lura AI meningkatkan kemampuan drone SG-1 Fathom?

Lura AI meningkatkan kemampuan drone dengan mampu mendeteksi dan mengklasifikasikan sinyal dari kapal dan kapal selam lebih cepat dibandingkan manusia.

Di mana pengujian drone SG-1 Fathom dilakukan?

Pengujian drone SG-1 Fathom dilakukan di Turnchapel Wharf dan British Underwater Test and Evaluation Centre di Skotlandia.

Apa manfaat dari produksi massal drone ini untuk keamanan laut?

Produksi massal drone ini mendukung keamanan dan pertahanan infrastruktur bawah laut yang kritis.