FBI Waspada Penipuan Cyber Baru yang Mengincar Akun Bank Anda
Courtesy of Forbes

FBI Waspada Penipuan Cyber Baru yang Mengincar Akun Bank Anda

Memberikan peringatan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap serangan siber khususnya penipuan yang ditujukan untuk mencuri uang dari akun bank melalui berbagai metode, sehingga dapat melindungi diri dan aset mereka.

27 Nov 2025, 01.12 WIB
108 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Waspadai penipuan siber yang meningkat, terutama menjelang liburan.
  • Jangan percaya panggilan telepon dari orang yang mengaku pegawai bank.
  • Segera hubungi bank dan ubah kata sandi jika Anda merasa telah menjadi korban.
Amerika Serikat - FBI baru saja mengeluarkan peringatan keras mengenai peningkatan serangan cyber yang menargetkan akun bank pelanggan. Para penjahat menggunakan berbagai cara untuk membajak akun, mulai dari trik lewat pesan teks dan email hingga panggilan telepon yang mengaku sebagai petugas bank, dengan tujuan utama mencuri uang dalam jumlah besar. Tahun ini saja, sudah ada kerugian mencapai 262 juta dolar AS dari serangan semacam ini.
Salah satu cara yang paling berbahaya adalah melalui telepon dari pelaku yang berpura-pura menjadi karyawan bank atau perusahaan terkait. Caller ID juga tidak dapat dipercaya karena bisa dipalsukan. FBI menyarankan untuk selalu mengakhiri percakapan dan menghubungi bank melalui nomor resmi yang sudah diketahui, serta tidak pernah memberikan username, password, atau kode OTP melalui telepon.
Penipuan juga semakin canggih dengan memanipulasi hasil pencarian di internet sehingga korban bisa diarahkan ke situs palsu yang menyerupai situs bank asli. Dengan metode ini, meskipun korban mencari alamat resmi setelah menerima telepon, mereka masih bisa tertipu dan memberikan data pribadi di situs palsu tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan akses akun korban, para penjahat cyber biasanya langsung memindahkan uang ke rekening lain yang dikendalikan mereka, seringkali dikaitkan dengan dompet cryptocurrency yang sulit dilacak. Mereka juga bisa mengubah password agar pemilik asli tidak bisa mengakses lagi akunnya.
Jika Anda merasa pernah menjadi korban atau memberikan informasi ke situs yang mencurigakan, segera hubungi bank dan ganti semua kata sandi. Ancaman serupa juga terjadi di bidang lain seperti teknis support palsu yang mengaku dari perusahaan teknologi besar. Intinya, jangan mudah percaya dan selalu verifikasi dulu melalui saluran resmi.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/11/26/fbi-issues-new-smartphone-warning-stop-answering-these-calls/

Analisis Ahli

Brian Krebs (Jurnalis keamanan siber)
"Penting untuk tidak pernah membagikan kode otentikasi dua faktor atau password melalui telepon maupun email, karena penjahat siber terus menerus mencari celah sosial engineering untuk mengeksploitasi korban."
Eva Galperin (Direktur Cybersecurity EFF)
"Pengguna harus selalu memastikan mereka mengakses situs resmi lewat aplikasi atau bookmark pribadi untuk menghindari jebakan phishing yang semakin canggih di mesin pencari."

Analisis Kami

"Kejahatan siber seperti ini memanfaatkan kepercayaan korban dan teknologi yang masih bisa dimanipulasi dengan mudah, sehingga edukasi dan kewaspadaan menjadi sangat penting. Penggunaan metode verifikasi ganda dan kewaspadaan ekstra pada panggilan telepon dari pihak tidak dikenal harus dijadikan kebiasaan untuk mengurangi risiko kehilangan dana."

Prediksi Kami

Serangan siber dengan metode penipuan berbasis telepon dan manipulasi online akan semakin meningkat, terutama selama musim liburan, mengakibatkan kerugian finansial yang lebih besar bagi masyarakat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus peringatan baru dari FBI?
A
Fokus peringatan baru dari FBI adalah peningkatan serangan siber yang menargetkan akun bank dengan kerugian sebesar $262 juta tahun ini.
Q
Bagaimana para penjahat siber mendapatkan akses ke akun bank?
A
Para penjahat siber mendapatkan akses dengan menipu korban melalui teks, email, atau panggilan telepon untuk mendapatkan kata sandi atau kode otentikasi satu kali.
Q
Apa yang harus dilakukan jika saya menjadi korban serangan siber?
A
Jika Anda menjadi korban serangan siber, segera hubungi bank Anda dan ubah kata sandi online Anda.
Q
Mengapa panggilan telepon dianggap sebagai risiko terbesar?
A
Panggilan telepon dianggap sebagai risiko terbesar karena penjahat dapat menyamar sebagai pegawai bank dan meminta informasi sensitif.
Q
Apa langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan keamanan online?
A
Untuk memastikan keamanan online, jangan percayai panggilan dari nomor tidak dikenal, dan selalu verifikasi nomor kontak resmi sebelum memberikan informasi.