Chicago Tribune Gugat Perplexity Karena Dugaan Pelanggaran Konten AI
Courtesy of TechCrunch

Chicago Tribune Gugat Perplexity Karena Dugaan Pelanggaran Konten AI

Mengungkap dugaan pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh mesin pencari AI Perplexity terhadap konten Chicago Tribune serta implikasi hukum dan etika terkait penggunaan data dalam teknologi AI modern.

05 Des 2025, 08.20 WIB
206 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Chicago Tribune menggugat Perplexity atas pelanggaran hak cipta.
  • RAG dikritik karena dianggap menggunakan konten berita tanpa izin.
  • Gugatan ini mencerminkan ketegangan antara industri media dan teknologi terkait penggunaan konten.
New York, Amerika Serikat - Chicago Tribune mengajukan gugatan hukum terhadap mesin pencari berbasis AI, Perplexity, karena diduga menggunakan konten Tribune tanpa izin. Gugatan ini mencuat setelah Tribune menduga bahwa mesin pencari tersebut menyalin konten secara verbatim dan menggunakan data tersebut dalam teknologi AI mereka.
Perplexity awalnya mengatakan bahwa mereka tidak melatih model AI menggunakan karya Tribune, tetapi mengakui mungkin menggunakan ringkasan fakta yang tidak langsung. Meskipun begitu, Tribune tetap menuduh bahwa Perplexity secara langsung menggunakan konten asli mereka dalam sistem AI, khususnya menggunakan teknologi bernama Retrieval Augmented Generation (RAG).
Retrieval Augmented Generation (RAG) adalah metode AI untuk mengurangi kesalahan dengan hanya menggunakan sumber data yang dianggap akurat dan terverifikasi. Tribune menuduh bahwa Perplexity mencuri konten mereka untuk dimasukkan dalam sistem RAG tanpa izin, dan juga melewati paywall Tribune melalui fitur peramban AI yang disebut Comet.
Kasus ini bukanlah yang pertama dari MediaNews Group dan Tribune Publishing dalam menggugat perusahaan besar teknologi AI. Mereka sebelumnya telah menggugat OpenAI dan Microsoft atas penggunaan konten untuk pelatihan model AI. Gugatan serupa juga dilakukan oleh platform lain seperti Reddit dan Dow Jones.
Sampai saat ini, Perplexity belum memberikan tanggapan resmi atas gugatan ini. Sementara hukum terkait penggunaan teknologi RAG dan pelanggaran hak cipta di ranah AI masih berkembang, kasus ini bisa menjadi penentu penting mengenai bagaimana teknologi AI boleh menggunakan data dari penerbit dan pencipta konten.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/12/04/chicago-tribune-sues-perplexity/

Analisis Ahli

Lawrence Lessig
"Kasus ini penting karena menantang bagaimana hukum hak cipta dapat diadaptasi untuk perkembangan teknologi baru seperti AI yang menggunakan data secara luas."
Kate Crawford
"Penggunaan metode RAG memang meningkatkan akurasi, tapi harus diimbangi dengan perlindungan hak cipta dan transparansi sumber data."

Analisis Kami

"Pertarungan hukum antara media dan perusahaan AI seperti Perplexity menandai babak baru dalam perdebatan soal hak cipta dan teknologi AI. Jika AI terus diperbolehkan menggunakan konten tanpa izin, maka integritas karya cipta dan sumber pendapatan media tradisional bisa terdampak parah."

Prediksi Kami

Pengadilan kemungkinan besar akan memeriksa secara mendalam aspek hukum terkait penggunaan metode RAG dan batas-batas hak cipta dalam konteks AI, yang dapat mengubah aturan teknis dan hukum untuk pengembangan AI di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diajukan Chicago Tribune terhadap Perplexity?
A
Chicago Tribune mengajukan gugatan terhadap Perplexity dengan tuduhan pelanggaran hak cipta.
Q
Apa yang disebutkan tentang RAG dalam gugatan tersebut?
A
RAG disebutkan sebagai metode yang digunakan Perplexity yang dianggap menggunakan konten Tribune tanpa izin.
Q
Siapa saja yang terlibat dalam gugatan terhadap OpenAI dan Microsoft?
A
Penggugat termasuk MediaNews Group dan Tribune Publishing yang juga menggugat OpenAI dan Microsoft.
Q
Apa yang diclaim oleh pengacara Tribune mengenai konten yang disajikan oleh Perplexity?
A
Pengacara Tribune mengklaim bahwa Perplexity menyajikan konten mereka secara verbatim.
Q
Apa dampak dari gugatan ini terhadap industri media dan teknologi?
A
Gugatan ini dapat mempengaruhi cara perusahaan teknologi menggunakan konten dari media tradisional.