Influencer China Dilarang Setelah Viral Konsumsi Makanan Aneh dan Berbahaya
Courtesy of SCMP

Influencer China Dilarang Setelah Viral Konsumsi Makanan Aneh dan Berbahaya

Menginformasikan tentang risiko dan konsekuensi dari konten live streaming yang mengandung adegan konsumsi makanan dan minuman ekstrem yang berpotensi membahayakan kesehatan, serta dampaknya terhadap pengaruh sosial terutama pada anak-anak.

21 Des 2025, 17.00 WIB
237 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Influencer dapat memiliki dampak besar terhadap pengikutnya, terutama anak-anak.
  • Konsumsi makanan yang tidak aman dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius.
  • Kreativitas dalam konten dapat menarik perhatian, tetapi juga dapat berisiko jika tidak mempertimbangkan keselamatan.
Tiongkok, Republik Rakyat Tiongkok - Seorang influencer makanan dari China yang dikenal dengan akun @chenchenchen menjadi viral karena konten live streamingnya yang menampilkan tindakan mengonsumsi makanan dan minuman aneh. Contohnya termasuk permen karet yang direndam dalam cuka dan pil minyak ikan yang diminum dalam jumlah sangat banyak.
Sebelum diblokir, ia sudah mengumpulkan sekitar 700.000 pengikut dan mendapatkan 10 juta like di tiga platform media sosial sekaligus. Meski mendapat banyak perhatian, konten tersebut mendapat banyak kritik dari netizen terutama yang mengkhawatirkan pengaruh buruk kepada anak-anak.
Salah satu video yang paling kontroversial adalah saat ia meminum sekitar 20 pil minyak ikan yang direndam dalam cuka, yang jauh melebihi dosis harian minyak ikan yang direkomendasikan yaitu 3.000 mg. Tindakan ini berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius.
Setelah mendapat kritik dan laporan dari pengguna lain, influencer ini tetap mengulangi aksinya di video lain, sehingga platform akhirnya memutuskan untuk melarangnya melakukan siaran langsung dan membatasi akses akun tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian karena menunjukkan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap konten di media sosial, terutama yang bisa memberi efek negatif pada pengikut muda. Pemerintah dan platform media dituntut untuk lebih aktif mengatur dan melindungi kesehatan masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/people-culture/china-personalities/article/3337211/chinese-food-vlogger-banned-after-vinegar-soaked-chewing-gum-videos-go-viral

Analisis Ahli

dokter spesialis gizi
"Konsumsi pil minyak ikan dalam dosis yang sangat besar bisa menyebabkan efek samping seperti pendarahan dan gangguan pencernaan, sehingga tindakan ini tidak hanya ceroboh tapi juga berbahaya bagi kesehatan."
psikolog media sosial
"Konten ekstrem seperti ini bisa mengarah ke normalisasi perilaku berisiko di kalangan remaja, sehingga perlu ada intervensi baik dari platform maupun keluarga."

Analisis Kami

"Sebagai seorang ahli kesehatan masyarakat, tindakan influencer seperti ini sangat berbahaya karena dapat mendorong perilaku meniru yang tidak sehat, terutama di kalangan anak muda yang mudah terpengaruh. Platform media harus lebih proaktif dalam memfilter konten yang berisiko dan memberikan edukasi yang benar terkait kesehatan kepada penggunanya."

Prediksi Kami

Kedepannya, pemerintah dan platform media sosial di China kemungkinan akan memperketat pengawasan terhadap konten influencer yang berpotensi membahayakan kesehatan dan mengatur lebih ketat pedoman konten demi melindungi audiens muda.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa influencer yang dibahas dalam artikel ini?
A
Influencer yang dibahas adalah Chenchenchen.
Q
Apa yang membuat si influencer menjadi viral?
A
Ia menjadi viral karena siaran langsung mukbang dengan pilihan makanan yang aneh, seperti permen karet yang direndam cuka.
Q
Mengapa influencer tersebut dilarang?
A
Influencer tersebut dilarang karena siaran langsungnya dilaporkan oleh netizen dianggap memiliki pengaruh buruk terhadap anak-anak.
Q
Jenis makanan apa yang dikonsumsi oleh influencer ini?
A
Influencer ini mengkonsumsi makanan aneh seperti pil minyak ikan yang direndam dalam cuka.
Q
Apa dampak dari konsumsi makanan yang dilakukan influencer ini?
A
Dampak dari konsumsi makanan tersebut dapat membahayakan kesehatan, mengingat ia mengkonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan.