Sebuah perusahaan secara acak menugaskan ilmuwannya untuk menggunakan AI: inilah yang terjadi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat membantu ilmuwan menemukan bahan baru lebih cepat dibandingkan metode tradisional. Dalam sebuah studi yang dilakukan di sebuah laboratorium besar, tim yang menggunakan alat AI berhasil menemukan 44% lebih banyak bahan baru dan mengajukan 39% lebih banyak paten dibandingkan tim yang tidak menggunakan AI. Alat ini menggunakan jaringan saraf graf dan pembelajaran penguatan untuk menyarankan struktur bahan baru berdasarkan data yang sudah ada. Namun, hasilnya bervariasi; ilmuwan yang lebih berpengalaman mendapatkan manfaat lebih besar dari AI, sementara yang kurang berpengalaman tidak merasakan banyak perubahan. Meskipun AI dapat menghasilkan ide-ide yang lebih orisinal, ada beberapa kekhawatiran tentang bagaimana alat ini mempengaruhi kepuasan kerja para peneliti. Beberapa ilmuwan melaporkan bahwa penggunaan AI mengurangi aspek kreatif dalam pekerjaan mereka, karena mereka lebih banyak memilih dari saran yang diberikan daripada menciptakan ide baru sendiri. Meskipun hasil awal menunjukkan potensi AI dalam penelitian material, masih ada banyak hal yang perlu dievaluasi untuk memahami sepenuhnya dampaknya.