Meta ikut serta dalam tren pusat data bertenaga nuklir.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Meta ikut serta dalam tren pusat data bertenaga nuklir.

TechCrunch
Dari TechCrunch
04 Desember 2024 pukul 23.49 WIB
101 dibaca
Share
Meta, perusahaan yang dikenal dengan platform media sosialnya, sedang mencari cara untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir untuk mendukung kebutuhan energi pusat datanya. Setelah rencana awalnya ditolak karena adanya spesies lebah langka di lokasi yang diinginkan, Meta kini meminta pengembang nuklir untuk mengajukan proposal pembangunan satu hingga empat gigawatt kapasitas listrik di AS. Mereka ingin pembangkit ini beroperasi pada awal tahun 2030-an dan bersedia berbagi biaya serta berkomitmen untuk membeli listrik yang dihasilkan.
Banyak perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Microsoft, Google, dan Amazon, juga tertarik pada energi nuklir dan sedang menjajaki berbagai proyek untuk memanfaatkan teknologi ini. Meskipun ada tantangan dan ketidakpastian dalam pembangunan pembangkit nuklir, minat yang meningkat menunjukkan bahwa energi nuklir mungkin akan kembali populer dalam dekade mendatang. Namun, dengan semakin murahnya energi terbarukan dan kemajuan dalam teknologi baterai, persaingan di sektor energi akan semakin ketat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa rencana Meta terkait pembangunan reaktor nuklir?
A
Meta berencana untuk membangun reaktor nuklir untuk meningkatkan kapasitas energi bagi pusat datanya.
Q
Mengapa rencana awal Meta ditolak oleh regulator?
A
Rencana awal Meta ditolak karena lokasi tersebut merupakan habitat spesies lebah langka.
Q
Apa yang diharapkan Meta dari pengembang reaktor nuklir?
A
Meta berharap pengembang dapat membangun satu atau lebih reaktor nuklir untuk menyediakan 1 hingga 4 gigawatt kapasitas listrik.
Q
Siapa saja perusahaan teknologi lain yang terlibat dalam pengembangan energi nuklir?
A
Perusahaan lain seperti Microsoft, Google, dan Amazon juga terlibat dalam pengembangan energi nuklir.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pembangunan reaktor nuklir saat ini?
A
Tantangan termasuk biaya tinggi dan waktu pembangunan yang lama untuk reaktor nuklir tradisional.

Rangkuman Berita Serupa

Meta menambahkan 200 megawatt energi surya ke dalam portofolio energi terbarukan sebesar 12 gigawatt.TechCrunch
Sains
3 bulan lalu
84 dibaca

Meta menambahkan 200 megawatt energi surya ke dalam portofolio energi terbarukan sebesar 12 gigawatt.

Tahun 2025 akan menjadi tahun di mana teknologi iklim belajar untuk mencintai AI.TechCrunch
Sains
3 bulan lalu
181 dibaca

Tahun 2025 akan menjadi tahun di mana teknologi iklim belajar untuk mencintai AI.

Google memulai proyek pembangunan energi terbarukan senilai Rp 328.90 triliun ($20 miliar)  untuk mendukung AI.TechCrunch
Sains
4 bulan lalu
71 dibaca

Google memulai proyek pembangunan energi terbarukan senilai Rp 328.90 triliun ($20 miliar) untuk mendukung AI.

Meta mencari pengembang tenaga nuklir untuk reaktor yang akan dimulai pada awal 2030-an.YahooFinance
Sains
4 bulan lalu
141 dibaca

Meta mencari pengembang tenaga nuklir untuk reaktor yang akan dimulai pada awal 2030-an.

Meta Mencari Reaktor Nuklir Baru untuk Mengoperasikan Pusat Data di ASYahooFinance
Sains
4 bulan lalu
143 dibaca

Meta Mencari Reaktor Nuklir Baru untuk Mengoperasikan Pusat Data di AS

Meta bergabung dalam persaingan AI bertenaga nuklir.Axios
Sains
4 bulan lalu
111 dibaca

Meta bergabung dalam persaingan AI bertenaga nuklir.