Courtesy of TechCrunch
Meta, perusahaan yang dikenal dengan platform media sosialnya, sedang mencari cara untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir untuk mendukung kebutuhan energi pusat datanya. Setelah rencana awalnya ditolak karena adanya spesies lebah langka di lokasi yang diinginkan, Meta kini meminta pengembang nuklir untuk mengajukan proposal pembangunan satu hingga empat gigawatt kapasitas listrik di AS. Mereka ingin pembangkit ini beroperasi pada awal tahun 2030-an dan bersedia berbagi biaya serta berkomitmen untuk membeli listrik yang dihasilkan.
Banyak perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Microsoft, Google, dan Amazon, juga tertarik pada energi nuklir dan sedang menjajaki berbagai proyek untuk memanfaatkan teknologi ini. Meskipun ada tantangan dan ketidakpastian dalam pembangunan pembangkit nuklir, minat yang meningkat menunjukkan bahwa energi nuklir mungkin akan kembali populer dalam dekade mendatang. Namun, dengan semakin murahnya energi terbarukan dan kemajuan dalam teknologi baterai, persaingan di sektor energi akan semakin ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa rencana Meta terkait pembangunan reaktor nuklir?A
Meta berencana untuk membangun reaktor nuklir untuk meningkatkan kapasitas energi bagi pusat datanya.Q
Mengapa rencana awal Meta ditolak oleh regulator?A
Rencana awal Meta ditolak karena lokasi tersebut merupakan habitat spesies lebah langka.Q
Apa yang diharapkan Meta dari pengembang reaktor nuklir?A
Meta berharap pengembang dapat membangun satu atau lebih reaktor nuklir untuk menyediakan 1 hingga 4 gigawatt kapasitas listrik.Q
Siapa saja perusahaan teknologi lain yang terlibat dalam pengembangan energi nuklir?A
Perusahaan lain seperti Microsoft, Google, dan Amazon juga terlibat dalam pengembangan energi nuklir.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pembangunan reaktor nuklir saat ini?A
Tantangan termasuk biaya tinggi dan waktu pembangunan yang lama untuk reaktor nuklir tradisional.