
Solana, salah satu cryptocurrency terbesar, mengalami penurunan harga sebesar 1% dalam setahun terakhir, yang menjadikannya performa terburuk di antara 10 kripto teratas. Hal ini cukup mengecewakan karena pasar kripto sendiri sebenarnya sedang dalam tren kenaikan atau bull market.
Meski begitu, Solana menemukan peluang baru melalui pertumbuhan pesat tokenisasi real-world assets (RWA) di platformnya. Token ini merepresentasikan aset fisik atau instrumen keuangan dalam bentuk digital pada blockchain Solana.
Pengguna yang memegang token RWA di Solana melonjak hingga 1.281 persen tahun ini, mencapai hampir 63.000 orang. Begitu pula nilai total dari RWA naik 176% menjadi sekitar 479 juta dolar Amerika Serikat, memperlihatkan tren positif yang menjanjikan di masa depan.
Salah satu proyek besar yang mendukung pertumbuhan tersebut adalah BioSig Technologies, yang mengumumkan investasi hingga 1,1 miliar dolar untuk membeli emas fisik dan akan mengeluarkan token emas berbasis blockchain Solana. Ini bisa berpotensi melipatgandakan nilai RWA di Solana.
Dengan kecepatan transaksi yang sangat cepat dan biaya yang sangat rendah, Solana memiliki keunggulan kompetitif dalam mengembangkan ekosistem tokenisasi aset dunia nyata. Meskipun harga SOL belum membaik, fundamental baru ini menjadikan Solana investasi yang menarik untuk masa depan.