
Chowdeck, startup pengantaran makanan asal Lagos, berhasil stay profitable dan baru saja mendapat pendanaan Seri A sebesar Rp 148.00 miliar ($9 juta) untuk mempercepat ekspansi dan meluncurkan strategi quick commerce di Nigeria dan Ghana. Startup ini beroperasi di 11 kota dan sudah melayani lebih dari 1,5 juta pelanggan.
Meski banyak perusahaan besar mundur dari pasar pengantaran makanan Afrika karena tantangan margin dan operasional, Chowdeck tetap kuat dengan fokus pada pengiriman makanan lokal yang dipercaya lebih sulit dan membutuhkan pemahaman pasar yang mendalam.
Pertumbuhan Chowdeck sangat pesat, dengan nilai pengiriman makanan di tahun 2024 meningkat lebih dari enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dan rencana membuka 40 dark stores tahun ini serta 500 lokasi pada 2026 untuk menggarap pengantaran ultra-cepat.
Perusahaan juga mengakuisisi Mira, penyedia point-of-sale untuk bisnis makanan di Afrika, guna mengoptimalkan manajemen inventaris dan pesanan serta memperkuat posisi sebagai penyedia solusi teknologi dan logistik secara bersamaan.
Pendanaan dan strategi ini menunjukkan bahwa Chowdeck ingin menjadi super app nomor satu di Afrika, memanfaatkan keunggulan lokal, teknologi, dan operasi yang efisien untuk mengalahkan persaingan dari perusahaan asing dan lokal lainnya.