Kemajuan AI Mendorong Perkembangan Teknologi Mengemudi Otonom

Kodiak Robotics, pengembang teknologi kendaraan otonom, mengumumkan kolaborasi mereka dengan NXP Semiconductors untuk mengintegrasikan berbagai prosesor otomotif ke dalam sistem kendali kendaraannya yang disebut Kodiak Driver. Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan performa dan keandalan sistem otonom agar lebih aman dalam operasional di lapangan. Salah satu perangkat utama yang digunakan adalah S32K3 dan S32G3 dari NXP yang berfungsi sebagai mikrokontroler dan prosesor jaringan kendaraan, serta VR5510 dan PF53 yang mengelola daya dan fungsi utama kendaraan. Semua komponen ini dipasangkan di Actuation Control Engine (ACE) untuk memastikan sistem dapat melakukan berhenti terkontrol apabila ada kegagalan kritis. Sistem ini juga memiliki kemampuan pengawasan kinerja kendaraan dan manajemen daya secara efisien, sehingga membantu meningkatkan diagnosa mandiri dan memperpanjang waktu aktif kendaraan. Fleksibilitas interface NXP menjadikan sistem Kodiak Driver dapat diterapkan di berbagai platform kendaraan dengan mudah. NXP memastikan produknya telah memenuhi standar keselamatan ISO 26262 tingkat ASIL-D yang paling ketat dan digunakan untuk mengendalikan fungsi penting seperti rem, kemudi, throttle, dan manajemen daya. Hal ini sangat penting untuk menjaga keselamatan operasional truk otonom di berbagai kondisi jalan dan situasi darurat. CEO Kodiak Robotics, Don Burnette, menyatakan bahwa teknologi NXP memungkinkan mereka mengembangkan sistem komputasi yang handal dan berkinerja tinggi untuk truk tanpa sopir. Dengan kolaborasi ini, Kodiak diharapkan bisa mempercepat pengembangan dan skalabilitas kendaraan otonom yang aman dan dapat diandalkan di masa depan.

Suzuki dan Tata Elxsi baru saja membuka fasilitas canggih bernama 'Suzuki-Tata Elxsi Cloud HIL Center' di Trivandrum, India. Pusat ini merupakan fasilitas validasi pertama Suzuki yang menggunakan teknologi cloud untuk simulasi kendaraan penuh secara virtual, membantu mengurangi ketergantungan pada prototipe fisik tradisional. Dengan fasilitas ini, tim pengembangan Suzuki dapat mengakses infrastruktur Hardware-in-the-Loop (HIL) dari jarak jauh dan mengintegrasikan pengujian dengan Electronic Control Units (ECUs). Ini mempercepat proses validasi dan memungkinkan pengembangan yang lebih efisien di berbagai pusat R&D Suzuki di seluruh dunia. Cloud HIL Center menjadi bagian penting dari strategi Suzuki dalam mengembangkan Software-Defined Vehicles (SDVs), yaitu kendaraan yang basisnya banyak dikendalikan oleh perangkat lunak. Hal ini memungkinkan siklus rilis yang lebih cepat dan integrasi sistem yang berkelanjutan, sesuai dengan komitmen Suzuki untuk generasi mobil yang lebih pintar dan berkelanjutan. Keahlian Tata Elxsi dalam verifikasi dan validasi otomotif, otomatisasi pengujian, dan simulasi digabungkan dengan kebutuhan Suzuki, menciptakan perpaduan yang meningkatkan kualitas dan kecepatan pengembangan secara signifikan. Fasilitas ini juga melengkapi pusat pengembangan Offshore Development Center (ODC) yang sudah ada di Pune. Langkah ini semakin mempererat kemitraan strategis antara Suzuki dan Tata Elxsi serta mengukuhkan posisi mereka dalam pengembangan mobil masa depan yang terhubung dan berbasis perangkat lunak. Ke depannya, fasilitas ini diperkirakan akan mendukung pengembangan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.

Honda Motor bekerja sama dengan Helm.ai dari Amerika Serikat untuk mengembangkan teknologi mengemudi otonom generasi baru yang disebut Navigate on Autopilot atau NOA. Fokus utama dari kerja sama ini adalah meningkatkan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) pada kendaraan Honda yang akan hadir di masa depan. Helm.ai menyediakan teknologi AI lengkap yang mencakup sistem penglihatan Helm.ai Vision dan model simulasi generatif yang memungkinkan pengujian dan pengembangan canggih di lingkungan buatan. Teknologi mereka mendukung pengemudian otonom secara real-time dengan prediksi jalur dan persepsi kondisi sekitar kendaraan. Sistem NOA yang sedang dikembangkan memang untuk otomatisasi parsial, artinya pengemudi tetap harus terlibat aktif saat kendaraan beroperasi, namun sistem ini mampu menghadapi situasi mengemudi yang rumit di jalan raya maupun kawasan perkotaan. Honda berencana memproduksi secara massal teknologi ini setelah tahun 2027, dengan tujuan memperluas fungsi AI dari mulai akselerasi hingga pengendalian kemudi yang otomatis untuk berbagai jenis jalan. Hal ini menunjukkan ambisi Honda agar teknologi ini bisa digunakan secara luas. Selain kolaborasi pengembangan, Honda juga berinvestasi di Helm.ai sejak 2021 dan terus memperkuat hubungan ini melalui pendanaan tambahan. Perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan teknologi penglihatan komputer yang akan mendukung keselamatan dan kemajuan sistem mengemudi otonom.