
FieldAI, sebuah perusahaan dari Irvine, Amerika Serikat, baru saja mengumumkan pendanaan sebesar 405 juta dolar AS untuk mengembangkan model AI robotik berbasis fisika. Model ini dirancang agar robot dari berbagai jenis, seperti humanoid dan kendaraan swakemudi, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru secara aman dan efektif. Pendanaan ini diperoleh dari berbagai investor besar termasuk Bezos Expedition dan Temasek.
Berbeda dari AI tradisional yang hanya memproses teks dan gambar, AI yang dikembangkan FieldAI adalah AI yang melekat dalam robot fisik dan membantu robot itu bergerak serta bertindak di dunia nyata. Model yang disebut 'Field Foundation Models' ini mengintegrasikan pengetahuan fisika agar robot bisa memahami risiko di lingkungan baru, serta belajar secara cepat dan aman dari pengalaman tersebut.
Pendiri dan CEO FieldAI, Ali Agha, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam robotika adalah bagaimana robot dapat mengenal risiko dan mengelola keselamatan saat menghadapi situasi baru. Dengan menambahkan lapisan fisika dalam model AI, robot dapat mengukur seberapa yakin mereka atas keputusan yang diambil dan bertindak sesuai tingkat risiko yang dapat diterima.
Sejak didirikan pada tahun 2023, FieldAI berhasil mendapatkan kontrak di berbagai sektor seperti konstruksi, energi, dan pengiriman di area perkotaan. Meskipun nama pelanggan tidak disebutkan secara spesifik, teknologi FieldAI sudah mulai digunakan dan akan terus dikembangkan untuk memperluas jangkauan pengaplikasiannya di luar negeri.
Ali Agha membandingkan evolusi teknologi ini dengan proses evolusi manusia yang memungkinkan kita belajar dan beradaptasi di lingkungan berbeda. Visi FieldAI adalah menciptakan 'otak robot tunggal' yang dapat bekerja di banyak robot untuk berbagai tugas, membuka peluang besar untuk kemajuan robotika di masa depan.