
CoreWeave adalah perusahaan infrastruktur cloud AI yang baru saja melantai di bursa saham dan langsung menunjukkan performa luar biasa. Sejak IPO pada Maret 2025, harga sahamnya melonjak hingga 125%, mengungguli peningkatan harga saham Nvidia dan Palantir dalam periode yang sama. Pertumbuhan pesat ini didorong oleh permintaan yang kuat untuk layanan cloud AI yang dimilikinya.
Di kuartal kedua tahun 2025, CoreWeave mencatat pendapatan sebesar lebih dari 1,21 miliar dolar AS, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, backlog pendapatannya yang mewakili kontrak-kontrak masa depan juga tumbuh signifikan dan sekarang mencapai lebih dari 30 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan prospek bisnis yang sangat kuat.
Salah satu kontrak penting yang menguatkan posisi CoreWeave adalah perpanjangan kesepakatan dengan OpenAI, dengan nilai tambahan 4 miliar dolar AS di atas kontrak awal sebesar hampir 12 miliar dolar AS. CoreWeave juga berhasil mendapatkan pelanggan hyperscale baru dan memperbesar kesepakatan dengan mereka, menandai kepercayaan pasar terhadap layanannya.
Perusahaan terus memperluas kapasitas pusat data mereka untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Di kuartal kedua, kapasitas daya pusat data aktif mencapai 470 megawatt, naik dari 420 megawatt pada kuartal sebelumnya. Kontrak daya juga meningkat, sehingga CoreWeave dapat melayani lebih banyak pelanggan di masa depan dan memanfaatkan pasar infrastruktur cloud AI yang diperkirakan mencapai 400 miliar dolar AS pada 2028.
Dengan pertumbuhan pendapatan yang cepat, backlog kontrak yang besar, serta valuasi saham yang lebih murah dibandingkan Nvidia dan Palantir, CoreWeave menjadi saham AI yang menarik untuk para investor. Meskipun investasi modal besar diperlukan untuk ekspansi, prospek jangka panjang perusahaan sangat positif dan diperkirakan akan melanjutkan tren pertumbuhan yang mengesankan.