Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Persimpangan Strategis OpenAI: Menavigasi Pertumbuhan dan Kompetisi

Share

OpenAI menghadapi persimpangan strategis penting di mana perusahaan harus menyeimbangkan pertumbuhan cepat, penjualan saham besar, dan persaingan dengan pemimpin AI China. Langkah-langkah terbaru termasuk penjualan saham senilai $6 miliar ke SoftBank dan fokus pada pengembangan GPT-5 serta model reasoning open-source yang menantang dominasi AI China.

20 Agt 2025, 08.25 WIB

ChatGPT dan OpenAI Menggeser Dominasi Google Search di Era Baru AI

ChatGPT dan OpenAI Menggeser Dominasi Google Search di Era Baru AI
Banyak orang kini mulai beralih dari Google Search ke chatbot AI seperti ChatGPT untuk mencari informasi. Pengakuan langsung datang dari Sam Altman, CEO OpenAI, yang sudah tidak ingat kapan terakhir kali menggunakan Google Search. ChatGPT kini menjadi salah satu situs web dengan pengguna mingguan terbesar di dunia, mencapai 700 juta pengguna, dan lalu lintas API-nya meningkat pesat setelah peluncuran versi GPT-5 yang lebih canggih. Survei di Amerika Serikat menunjukkan perubahan preferensi pengguna internet, dengan 42% merasa Google kurang berguna dan 52% lebih memilih AI atau platform seperti TikTok untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. OpenAI pun bersiap dengan investasi besar di pusat data dan tidak menutup kemungkinan untuk membeli Google Chrome jika regulator antimonopoli mengharuskan divestasi, menunjukkan ambisi OpenAI dalam memimpin pasar pencarian digital. Fenomena ini terlihat lebih kuat di kalangan generasi muda seperti Gen Z dan milenial, yang lebih memilih menggunakan teknologi AI daripada mesin pencari tradisional, menandai perubahan besar dalam cara masyarakat mengakses informasi.
19 Agt 2025, 16.00 WIB

Persaingan AI AS dan Cina Lebih Rumit, Cina Terus Kejar Ketinggalan

Persaingan AI AS dan Cina Lebih Rumit, Cina Terus Kejar Ketinggalan
CEO OpenAI, Sam Altman, memperingatkan bahwa Amerika Serikat mungkin meremehkan kemajuan signifikan yang dicapai Cina dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Meskipun adanya pembatasan ekspor teknologi AS, Cina tetap mampu melakukan terobosan di berbagai aspek AI. Altman menilai perang teknologi AI antara AS dan Cina tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, ada banyak lapisan seperti kapasitas inferensi, riset, dan produk yang sulit dibandingkan secara langsung. Jadi, tidak mudah menentukan siapa yang lebih unggul antara kedua negara. Salah satu faktor penting dalam kemajuan Cina adalah pendekatan open-source yang dilakukan oleh perusahaan besar maupun startup seperti DeepSeek dan MoonshotAI. Mereka menyediakan kode sumber AI secara terbuka, sehingga memudahkan pengembang pihak ketiga untuk memodifikasi dan menyebarluaskan teknologi tersebut. Alibaba Group Holding, salah satu perusahaan teknologi raksasa di Cina, juga turut memanfaatkan model open-source ini untuk memperkuat posisi mereka di industri AI. Pendekatan ini menghadirkan teknologi yang lebih terjangkau dan inovatif, yang banyak diminati oleh industri. Pernyataan Altman juga sejalan dengan prediksi CEO Nvidia, Jensen Huang, yang mengatakan bahwa Huawei punya potensi untuk memperluas bisnis semikonduktor walau ada pembatasan ekspor chip dari AS. Hal ini mengindikasikan persaingan teknologi antara AS dan Cina akan semakin kompleks dan menantang ke depannya.
19 Agt 2025, 10.57 WIB

OpenAI Luncurkan ChatGPT GO Harga Terjangkau di India dengan Fitur Lebih Lengkap

OpenAI Luncurkan ChatGPT GO Harga Terjangkau di India dengan Fitur Lebih Lengkap
OpenAI baru saja memperkenalkan paket berlangganan baru bernama ChatGPT GO di India yang harganya jauh lebih murah dari paket Plus yang sudah ada, yakni hanya ₹399 atau sekitar 4,60 dolar AS per bulan. Paket ini dibuat agar lebih banyak pengguna di India bisa mengakses layanan premium yang sebelumnya terasa mahal dengan harga ₹1.999 per bulan. Pelanggan di India juga kini bisa melakukan pembayaran memakai UPI, sebuah sistem pembayaran digital yang sangat populer dan mudah digunakan di negara tersebut. Dengan adanya opsi ini, proses pembayaran jadi semakin lancar dan bisa menjangkau lebih banyak pengguna dari berbagai kalangan. Paket ChatGPT GO menawarkan batas penggunaan yang jauh lebih besar hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan versi gratis. Fitur lain yang ditingkatkan termasuk kemampuan menghasilkan gambar dan mengunggah file yang lebih banyak, serta kemampuan AI untuk menyimpan memori lebih baik agar respons yang diberikan bisa lebih dipersonalisasi. India tercatat sebagai negara dengan jumlah unduhan aplikasi ChatGPT tertinggi selama 90 hari terakhir mencapai 29 juta. Walaupun pendapatan dari aplikasi ini masih relatif kecil, diperkenalkannya paket murah ini diprediksi akan menaikkan tingkat langganan berbayar secara signifikan. Pergerakan OpenAI ini juga dipengaruhi oleh kompetisi dari perusahaan lain seperti Perplexity yang bekerja sama dengan Airtel untuk memberikan gratisan Pro dan Google yang memberikan akses AI Pro gratis untuk pelajar di India. Pendekatan lokal dan harga terjangkau menjadi kunci keberhasilan penetrasi produk AI di pasar India.
19 Agt 2025, 10.57 WIB

OpenAI Rilis Paket ChatGPT GO Murah di India, Mulai dari Rp399 per Bulan

OpenAI Rilis Paket ChatGPT GO Murah di India, Mulai dari Rp399 per Bulan
OpenAI baru saja meluncurkan paket langganan baru untuk ChatGPT yang disebut ChatGPT GO di India dengan harga yang jauh lebih terjangkau, yaitu ₹399 per bulan sekitar 4,60 dolar AS. Ini adalah paket yang lebih murah dibandingkan paket Plus yang sebelumnya dihargai sekitar ₹1.999 atau lebih dari 23 dolar AS. Tujuannya agar lebih banyak pengguna di India dapat menikmati layanan ChatGPT dengan harga yang sesuai. Salah satu keunggulan paket GO adalah peningkatan akses hingga 10 kali lipat dari versi gratis untuk mengirim pesan, menghasilkan gambar, dan mengunggah file. Selain itu, paket ini juga menghadirkan fitur memori yang lebih baik sehingga ChatGPT bisa memberikan respons yang lebih personal kepada pengguna. OpenAI juga sudah mengaktifkan metode pembayaran lokal melalui UPI di India, membuat transaksi jadi lebih mudah. Nick Turley, VP OpenAI yang memimpin pengembangan ChatGPT, menyatakan bahwa paket GO dibuat khusus untuk menjawab permintaan utama pengguna agar harga layanan lebih bersahabat. OpenAI terlebih dahulu meluncurkan paket ini di India dan akan mempelajari masukan sebelum meluncurkan di negara lain. Hal ini menunjukkan komitmen OpenAI untuk menjangkau lebih banyak orang dengan produk yang sesuai pasar lokal. India sendiri merupakan pasar kedua terbesar bagi OpenAI setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif mingguan ChatGPT secara global. Aplikasi ChatGPT telah diunduh lebih dari 29 juta kali di India hanya dalam 90 hari terakhir, namun pendapatan dari pengguna di India masih relatif kecil, yakni sekitar 3,6 juta dolar AS. Paket GO hadir untuk mendorong peningkatan langganan dan penggunaan layanan AI di negara ini. Selain OpenAI, beberapa perusahaan AI lain seperti Perplexity dan Google juga menawarkan layanan khusus dan gratis untuk pengguna di India. Tetapi kehadiran paket berbayar yang terjangkau ini diyakini akan meningkatkan konversi pengguna menjadi pelanggan berbayar, sejalan dengan tren kebutuhan AI yang terus tumbuh dan kuatnya jumlah pengguna internet di India yang mencapai lebih dari 850 juta.
17 Agt 2025, 17.00 WIB

Apakah OpenAI Bisa Tetap Jadi Raja AI di Tengah Persaingan Sengit?

Apakah OpenAI Bisa Tetap Jadi Raja AI di Tengah Persaingan Sengit?
AI sekarang menjadi teknologi revolusioner yang berkembang cepat, dengan OpenAI sebagai pemimpin dalam menyediakan produk AI seperti ChatGPT. Mereka menguasai mayoritas pengunjung harian untuk layanan AI, mengalahkan banyak pesaing besar termasuk Google. Namun, ada kekhawatiran dari analis seperti J.P. Morgan bahwa keunggulan OpenAI bisa cepat hilang karena inovasi dalam model AI menjadi semakin cepat disamai pesaing dan akhirnya menjadi produk biasa tanpa keunikan berarti. Seorang pakar, Robert Siegel, percaya OpenAI memiliki keunggulan dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan pengguna karena AI mereka belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan individu pengguna, sehingga menjadikan pengguna kurang tertarik berpindah ke layanan lain. Ancaman yang signifikan datang dari model AI open-source yang lebih murah, seperti DeepSeek dari China, yang bisa membuat pasar menjadi lebih kompetitif dan mengurangi pangsa pasar OpenAI secara signifikan. Di samping itu, OpenAI harus memperbaiki tata kelola perusahaan dan strategi bisnisnya untuk memanfaatkan kemampuan finansial dan teknologinya sebagai 'moat' agar tetap berada di posisi teratas dalam menghadapi banyak tantangan yang muncul.
16 Agt 2025, 08.19 WIB

OpenAI Tawarkan Saham Rp90 Triliun, Valuasi Melonjak Jadi Rp7.5 Kuadriliun

OpenAI, pembuat ChatGPT, sedang merencanakan penjualan saham senilai hampir Rp 98.67 triliun ($6 miliar) kepada investor besar seperti SoftBank Group dan Thrive Capital. Penjualan ini berasal dari karyawan dan mantan karyawan yang ingin menguangkan saham mereka. Nilai perusahaan OpenAI kini diperkirakan mencapai Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) atau sekitar Rp7,5 kuadriliun, naik tajam dari estimasi sebelumnya sebesar Rp 4.93 quadriliun ($300 miliar) . Hal ini karena pertumbuhan pengguna dan pendapatan yang pesat dari produk mereka. OpenAI melaporkan pendapatan yang telah mencapai Rp 197.34 triliun ($12 miliar) secara tahunan pada awal tahun ini dan mereka menargetkan pendapatan hingga Rp 328.90 triliun ($20 miliar) di akhir tahun 2024. Angka ini didukung oleh kenaikan jumlah pengguna aktif mingguan ChatGPT yang mencapai 700 juta. Investor investasi yang sudah ada seperti SoftBank, Thrive Capital, dan Dragoneer Investment Group terus memperkuat posisi mereka melalui putaran pendanaan utama dan rencana pembelian saham sekunder. Microsoft yang merupakan salah satu pendukung utama juga turut berperan. Pertumbuhan pesat OpenAI menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin di bidang kecerdasan buatan. Namun, persaingan antar perusahaan AI yang semakin ketat menunjukkan tantangan ke depan untuk mempertahankan pangsa pasar dan terus berinovasi.
15 Agt 2025, 22.36 WIB

ChatGPT Mendominasi Pasar Aplikasi AI Mobile dengan Pendapatan Fantastis

Sejak peluncurannya pada Mei 2023, aplikasi ChatGPT untuk perangkat iOS dan Android telah mencatat pengeluaran konsumen global sebesar 2 miliar dolar, menandai keberhasilan besar dalam industri chatbot AI di perangkat mobile. Pendapatan ChatGPT melonjak tajam pada tahun 2025, mencapai 1,35 miliar dolar, meningkat 673 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang menunjukkan pertumbuhan pesat dalam basis pengguna dan monetisasi aplikasi. Aplikasi ini rata-rata menghasilkan pendapatan hampir 193 juta dolar per bulan, jauh melebihi pesaing terdekat seperti Grok, yang mengumpulkan hanya sekitar 25,6 juta dolar sepanjang tahun ini. Dengan total unduhan sekitar 690 juta kali secara global, ChatGPT jauh mengungguli para pesaingnya yang paling dekat, seperti Grok dengan 39,5 juta unduhan, memperlihatkan dominasi besar dalam hal distribusi aplikasi AI di mobile. Pasar utama aplikasi ini adalah India berdasarkan jumlah unduhan, sementara Amerika Serikat menyumbang 38 persen dari pendapatan, menjadikan kedua negara sebagai pilar penting dalam kesuksesan finansial dan jangkauan pengguna ChatGPT.

Baca Juga

  • Investasi Signifikan Mendorong Pertumbuhan Infrastruktur AI dan Komputasi Awan

  • Nvidia Meningkatkan AI Gaming dengan GPU RTX 5080 dan Demo Game Instan di Discord

  • Robot Humanoid Masuk ke Arena Budaya dan Kompetitif

  • Kemajuan Teknologi Drone Militer: Drone Hipersonik dan Kamikaze

  • Persimpangan Strategis OpenAI: Menavigasi Pertumbuhan dan Kompetisi