Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Investasi Signifikan Mendorong Pertumbuhan Infrastruktur AI dan Komputasi Awan

Share

Investasi besar-besaran sedang dilakukan dalam infrastruktur AI dan komputasi awan untuk mendukung kemajuan kecerdasan buatan. Perusahaan seperti Vantage Data Centers dan Databricks sedang mengalirkan dana signifikan untuk memperluas kapasitas data center mereka, sementara perusahaan seperti Private Credit melihat peluang besar di sektor ini setelah kesepakatan besar dari Meta. Selain itu, pentingnya perangkat lunak sumber terbuka (OSS) semakin diakui sebagai kunci untuk manfaat AI yang lebih luas di layanan komputasi awan.

20 Agt 2025, 21.00 WIB

FieldAI Kembangkan Otak Robot Cerdas yang Bisa Beradaptasi di Berbagai Lingkungan

FieldAI Kembangkan Otak Robot Cerdas yang Bisa Beradaptasi di Berbagai Lingkungan
FieldAI adalah perusahaan dari Irvine, California, yang fokus pada pembuatan model AI untuk robot yang bergerak di dunia nyata. Mereka berhasil mengumpulkan 405 juta dolar dari berbagai putaran investasi untuk mengembangkan teknologi yang disebut "foundational embodied AI models" atau otak robot yang bisa digunakan berbagai jenis robot. AI embodied berbeda dari AI biasa karena bukan hanya memproses teks atau gambar, tapi mengendalikan robot agar bisa belajar dan beradaptasi di lingkungan baru dengan mempertimbangkan aturan fisika dan risiko. Ini penting untuk menjaga keselamatan dan memastikan robot bisa bekerja dengan baik di situasi nyata. Pendiri FieldAI, Ali Agha, memiliki pengalaman panjang di ruang penelitian dan teknis, termasuk di NASA dan MIT. Ia menciptakan teknologi yang memungkinkan satu otak robot untuk mengendalikan berbagai jenis robot melakukan aksi yang sama ataupun berbeda dengan aman dan efisien. Perusahaan ini sudah mendapatkan kontrak dari berbagai industri seperti konstruksi, energi, dan pengantaran kota. Pendanaan terbaru senilai 314 juta dolar datang dari investor besar seperti Bezos Expedition, Prysm, dan Temasek. Dana ini akan digunakan untuk riset, pengembangan, dan memperluas jangkauan teknologi mereka ke luar negeri. Ali Agha menjelaskan bahwa pendekatan mereka mirip dengan evolusi manusia yang bisa belajar berbagai tugas di lingkungan yang berbeda. Dengan adanya lapisan fisika dalam model AI mereka, robot bisa membuat keputusan dengan rasa percaya diri dan menghindari risiko, sesuatu yang belum bisa dilakukan model AI tradisional.
20 Agt 2025, 21.00 WIB

FieldAI Kembangkan Otak Robot Umum yang Bisa Adaptasi di Lingkungan Baru

FieldAI Kembangkan Otak Robot Umum yang Bisa Adaptasi di Lingkungan Baru
FieldAI, sebuah perusahaan dari Irvine, Amerika Serikat, baru saja mengumumkan pendanaan sebesar 405 juta dolar AS untuk mengembangkan model AI robotik berbasis fisika. Model ini dirancang agar robot dari berbagai jenis, seperti humanoid dan kendaraan swakemudi, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru secara aman dan efektif. Pendanaan ini diperoleh dari berbagai investor besar termasuk Bezos Expedition dan Temasek. Berbeda dari AI tradisional yang hanya memproses teks dan gambar, AI yang dikembangkan FieldAI adalah AI yang melekat dalam robot fisik dan membantu robot itu bergerak serta bertindak di dunia nyata. Model yang disebut 'Field Foundation Models' ini mengintegrasikan pengetahuan fisika agar robot bisa memahami risiko di lingkungan baru, serta belajar secara cepat dan aman dari pengalaman tersebut. Pendiri dan CEO FieldAI, Ali Agha, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam robotika adalah bagaimana robot dapat mengenal risiko dan mengelola keselamatan saat menghadapi situasi baru. Dengan menambahkan lapisan fisika dalam model AI, robot dapat mengukur seberapa yakin mereka atas keputusan yang diambil dan bertindak sesuai tingkat risiko yang dapat diterima. Sejak didirikan pada tahun 2023, FieldAI berhasil mendapatkan kontrak di berbagai sektor seperti konstruksi, energi, dan pengiriman di area perkotaan. Meskipun nama pelanggan tidak disebutkan secara spesifik, teknologi FieldAI sudah mulai digunakan dan akan terus dikembangkan untuk memperluas jangkauan pengaplikasiannya di luar negeri. Ali Agha membandingkan evolusi teknologi ini dengan proses evolusi manusia yang memungkinkan kita belajar dan beradaptasi di lingkungan berbeda. Visi FieldAI adalah menciptakan 'otak robot tunggal' yang dapat bekerja di banyak robot untuk berbagai tugas, membuka peluang besar untuk kemajuan robotika di masa depan.
20 Agt 2025, 17.06 WIB

Vantage Data Centers Investasi Rp 411.13 triliun ($25 Miliar) untuk Kampus Data AI di Texas

Vantage Data Centers Investasi Rp 411.13 triliun ($25 Miliar)  untuk Kampus Data AI di Texas
Vantage Data Centers mengumumkan rencana investasi lebih dari 25 miliar dolar untuk membangun kampus data center besar bernama Frontier di Shackelford County, Texas. Proyek ini akan menjadi salah satu pusat data terbesar dengan total area 3,7 juta kaki persegi, mencakup 10 gedung pusat data. Kampus Frontier dirancang khusus untuk mendukung teknologi AI dengan rak server berdaya tinggi yang melebihi 250kW setiap raknya. Untuk mengelola kebutuhan pendinginan dari GPU generasi terbaru, akan digunakan teknologi pendinginan berbasis cairan yang lebih efisien. Untuk memastikan keberlanjutan, kampus ini dibuat dengan konsep 'sustainable by design' yang termasuk penggunaan sistem chiller tertutup yang dapat mengurangi penggunaan air secara signifikan. Vantage juga sedang mengajukan sertifikasi LEED untuk memastikan standar ramah lingkungan terpenuhi. Gubernur Texas, Greg Abbott, menyambut baik investasi ini karena membuka peluang kerja baru yang baik dan meningkatkan pendapatan ekonomi di tingkat lokal dan negara bagian. Texas dipandang sebagai lokasi strategis bagi perkembangan teknologi digital dan AI. Dana Adams, Presiden Vantage Data Centers North America, menyatakan bahwa kapasitas komputasi GPU sebesar 1,4GW di kampus ini menandai momen penting untuk memenuhi kebutuhan pasar AI yang terus berkembang pesat di Texas. Proyek ini pun menciptakan standar baru untuk pusat data mega skala yang modern dan hijau.
20 Agt 2025, 17.00 WIB

Databricks Raih Valuasi 100 Miliar Dolar, Percepat Strategi AI Global

Databricks Raih Valuasi 100 Miliar Dolar, Percepat Strategi AI Global
Databricks, perusahaan perangkat lunak analitik data, sedang dalam proses menutup putaran pendanaan terbaru yang akan menilai perusahaan pada angka 100 miliar dolar. Ini merupakan peningkatan lebih dari 61% dibandingkan putaran terakhir mereka pada Desember 2024. Pendanaan ini didukung oleh investor lama dan menandai kepercayaan tinggi terhadap masa depan perusahaan. Putaran pendanaan Seri K ini sudah kelebihan permintaan dan diharapkan akan segera ditutup dengan lebih dari 1 miliar dolar yang akan dihimpun. Dana ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan strategi AI mereka, termasuk produk baru seperti Agent Bricks dan Lakebase yang diciptakan untuk mendukung kebutuhan perusahaan akan AI dan basis data operasional. Selain mengembangkan produk baru, Databricks juga memperluas kemitraan dengan raksasa teknologi seperti Microsoft, Google Cloud, Anthropic, SAP, dan Palantir. Saat ini, lebih dari 15.000 organisasi di seluruh dunia menggunakan platform Data Intelligence milik mereka, yang berbasis pada kerangka kerja open-source sehingga memudahkan akses dan pemanfaatan data serta AI. Databricks berdiri dengan warisan teknologi yang kuat dari pencipta Lakehouse, Apache Spark, Delta Lake, MLflow, dan Unity Catalog. Perusahaan berfokus pada misi mendemokratisasi akses ke AI dan data untuk semua kalangan bisnis sehingga mereka dapat memanfaatkan data sebagai aset bernilai tinggi. Perusahaan akan terus menggunakan pendanaan ini untuk mendukung akuisisi teknologi AI di masa depan dan mendalami riset AI mereka. CEO Ali Ghodsi menekankan bahwa permintaan global terhadap aplikasi dan agen AI yang terus meningkat membuka peluang besar bagi Databricks untuk berperan dalam transformasi digital dunia bisnis.
20 Agt 2025, 15.12 WIB

Google Cloud Dorong Bisnis Australia Gunakan AI untuk Peluang Baru

Google Cloud Dorong Bisnis Australia Gunakan AI untuk Peluang Baru
Google Cloud baru-baru ini mengadakan sebuah acara di Sydney yang menampilkan bagaimana bisnis-bisnis di Australia telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menciptakan peluang bisnis baru. Dalam acara ini, Google menunjukkan inisiatif dan teknologi AI terbaru mereka, termasuk model AI seperti Google Gemini dan tumpukan teknologi AI yang dioptimalkan dengan dukungan fleksibel untuk hybrid cloud dan perangkat open source. Beberapa perusahaan yang menjadi contoh sukses penerapan AI antara lain Canva yang menambahkan kemampuan pembuatan video menggunakan model video generasi AI Veo 3 dari Google Cloud. Ini memungkinkan pengguna membuat konten video hanya dengan mengetikkan deskripsi teks, yang sangat membantu tim kreatif, pemasaran, dan pendidikan. Heidi Health menggunakan AI untuk menyederhanakan tugas administratif para klinisi agar mereka lebih banyak waktu melayani pasien. Dengan memanfaatkan platform AI Google Cloud untuk pengenalan suara dan rencana pengembangan agen AI, Heidi Health ingin membuat solusi yang dapat melakukan panggilan tindak lanjut secara otomatis untuk pasien. Perusahaan Orica yang bergerak di bidang pertambangan menggunakan AI Google Cloud untuk memproses data SAP mereka demi meramalkan permintaan pelanggan dengan lebih baik dan memperbaiki perencanaan rantai pasokan. Hal ini terjadi setelah mereka mengubah SAP menjadi satu platform terpusat di Google Cloud. Optus, perusahaan telekomunikasi lokal, telah meluncurkan 'Expert AI', sebuah agen AI yang membantu interaksi penjualan dan layanan pelanggan dengan menganalisis percakapan secara real-time, memberikan panduan, dan mengeksekusi tugas otomatis di berbagai sistem backend. Acara ini menekankan bahwa bukan semua bisnis siap menerapkan AI dan memerlukan strategi data serta perubahan mindset untuk berhasil.
20 Agt 2025, 04.12 WIB

Persaingan Ketat Pendanaan 29 Miliar Dolar Meta untuk Ekspansi AI

Kebutuhan pendanaan besar dalam mengembangkan kecerdasan buatan semakin menarik minat firma kredit swasta. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan dukungan finansial agar proyek teknologi besar dapat berjalan lancar. Salah satu contoh penting adalah ketika Meta membutuhkan dana sebesar 29 miliar dolar untuk memperluas pusat data mereka yang mendukung kecerdasan buatan dan teknologi lainnya. Persaingan di antara para kreditur sangat ketat karena pendanaan sebesar ini menjanjikan potensi keuntungan serta posisi strategis dalam industri teknologi yang sedang berkembang pesat. Diskusi mengenai situasi ini dibawakan oleh Laura Benitez bersama Caroline Hyde di Bloomberg Tech, membahas bagaimana pendanaan besar ini berdampak pada industri dan masa depan teknologi. Fenomena ini menandai bahwa sektor finansial mulai semakin aktif dalam mendukung pengembangan teknologi tinggi, khususnya AI, yang menunjukkan adanya sinergi penting antara teknologi dan pembiayaan.

Baca Juga

  • Gedung Putih Bergabung dengan TikTok di Tengah Implikasi Kebijakan dan Keamanan

  • Investasi Signifikan Mendorong Pertumbuhan Infrastruktur AI dan Komputasi Awan

  • Nvidia Meningkatkan AI Gaming dengan GPU RTX 5080 dan Demo Game Instan di Discord

  • Robot Humanoid Masuk ke Arena Budaya dan Kompetitif

  • Kemajuan Teknologi Drone Militer: Drone Hipersonik dan Kamikaze