Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Integrasi AI Meningkatkan Efisiensi Operasional di Berbagai Industri

Share

Perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor mengadopsi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan proses bisnis, dan mendorong inovasi. Langkah ini membawa dampak signifikan pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

15 Sep 2025, 10.37 WIB

OpenAI dan Nvidia Siap Investasi Miliaran Dolar di Pusat Data Inggris

OpenAI dan Nvidia Siap Investasi Miliaran Dolar di Pusat Data Inggris
Beberapa perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat, termasuk OpenAI dan Nvidia, akan mengunjungi Inggris untuk mengumumkan rencana investasi besar. Kedua perusahaan ini berencana mengeluarkan miliaran dolar untuk membangun pusat data di Inggris bersama Nscale Global Holdings, perusahaan pusat data yang berbasis di London. Kunjungan ini terjadi bersamaan dengan perjalanan Presiden Donald Trump ke Inggris, di mana banyak perusahaan Amerika lainnya juga diharapkan mengumumkan investasi besar. Salah satu perusahaan yang juga akan mengumumkan investasi adalah CoreWeave, penyedia layanan komputasi awan yang baru-baru ini melantai di bursa saham. Investasi ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan teknologi AS untuk memperkuat infrastruktur digital di Inggris. Pusat data yang akan dibangun diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi dan layanan berbasis komputasi awan serta kecerdasan buatan di kawasan tersebut. Sayangnya, baik OpenAI, Nvidia, CoreWeave, maupun pihak dari White House dan Nscale belum memberikan komentar resmi terkait rencana investasi ini. Meski demikian, sejumlah sumber yang mengetahui rencana ini mengonfirmasi bahwa investasi tersebut mencapai nilai yang sangat besar. Rencana ini dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kerja sama teknologi antara AS dan Inggris, serta memperkuat posisi Inggris sebagai pusat teknologi utama di Eropa. Investasi ini juga diharapkan bisa membuka peluang lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Inggris.
13 Sep 2025, 19.58 WIB

Veritone Raup Rp375 Miliar, Fokus Kontrak AI Pemerintah Perbaiki Prospek

Veritone Raup Rp375 Miliar, Fokus Kontrak AI Pemerintah Perbaiki Prospek
Veritone baru saja menyelesaikan penawaran ekuitas senilai 25 juta dolar AS untuk meningkatkan likuiditas dan membiayai operasi. Perusahaan ini mempresentasikan solusi AI mereka untuk data tidak terstruktur di konferensi investasi global, menyoroti tingginya permintaan dari pemerintah dan penegak hukum. Fokus utama Veritone kini beralih ke kontrak langsung dengan pemerintah, membuka peluang besar di sektor publik yang kompetitif. Bisnis inti Veritone Data Refinery mendapat perhatian khusus karena pipeline kontrak pemerintah yang hampir mencapai 20 juta dolar AS. Perubahan dalam perjanjian kredit meningkatkan persyaratan likuiditas minimum menjadi 15 juta dolar AS, menuntut pengelolaan kas yang lebih disiplin. Hal ini menjadi relevan di tengah kerugian operasional yang masih berlanjut dan potensi kebutuhan untuk mencari tambahan modal lagi. Perkiraan pertumbuhan pendapatan mencapai 158 juta dolar AS pada tahun 2028, dengan target perbaikan laba bersih hingga 20,7 juta dolar AS. Ini berarti pertumbuhan tahunan rata-rata 20,2% dan peningkatan laba sebesar 114,1 juta dolar AS dari kondisi rugi saat ini. Investor melihat peluang signifikan di tengah permintaan yang terus meningkat untuk analitik berbasis AI, khususnya di sektor pemerintah dan penegak hukum. Namun, risiko besar tetap ada terkait kerugian dan pembakaran kas yang bisa menyebabkan dilusi saham lebih lanjut jika Veritone tidak dapat membalikkan kinerja. Meskipun penawaran saham baru mengurangi tekanan likuiditas dalam waktu dekat, tantangan pengelolaan kas dan eksekusi kontrak tetap menentukan arah perusahaan ke depan. Investor diharapkan waspada terhadap dinamika ini sambil mengevaluasi potensi pertumbuhan jangka panjang. Analisis menyimpulkan bahwa Veritone adalah saham dengan potensi pertumbuhan yang menarik apabila permintaan sektor AI terus meningkat dan kontrak pemerintah dapat terealisasi. Namun, perusahaan harus menunjukkan kemampuan mengendalikan kerugian dan mempertahankan likuiditas. Dengan rentang nilai wajar yang bervariasi dari 3,74 hingga 27,68 dolar AS per saham, investor diberikan gambaran yang kompleks tentang risiko dan peluang.
13 Sep 2025, 19.41 WIB

Upgrade AI reAlpha Bisa Ubah Lanskap Hipotek dengan Efisiensi Lebih Tinggi

Upgrade AI reAlpha Bisa Ubah Lanskap Hipotek dengan Efisiensi Lebih Tinggi
ReAlpha Tech Corp. baru-baru ini mengumumkan peningkatan pada Asisten AI Petugas Pinjaman mereka yang memungkinkan automasi lebih dalam proses hipotek, khususnya dalam klasifikasi, ekstraksi, dan validasi dokumen. Teknologi yang digunakan menggabungkan OCR canggih dan AI generatif untuk menangani lebih dari 75 jenis dokumen peminjam, sebuah langkah yang signifikan untuk efisiensi operasi. Dengan adanya automasi ini, reAlpha berharap dapat memangkas biaya dan mempercepat proses peminjaman, sehingga para petugas pinjaman dapat lebih fokus melayani peminjam secara langsung. Ini menjadi penting di tengah persaingan yang ketat dan kebutuhan pelanggan akan layanan cepat dan efisien dalam sektor hipotek Amerika Serikat. Namun, meskipun inovasi teknologi ini menjanjikan, perusahaan masih menghadapi tantangan serius seperti kerugian yang terus bertambah, ekuitas negatif, serta masalah kepatuhan yang belum diselesaikan. Hal ini menjadi faktor risiko yang harus diperhatikan oleh investor sebelum mengambil keputusan. Valuasi saham reAlpha menunjukkan ketidakpastian pasar dengan range yang sangat lebar dari USRp 904.48 ribu ($0,55) hingga USRp 33.48 juta ($20,36) per saham menurut beberapa komunitas analis, mencerminkan pandangan yang sangat beragam mengenai masa depan perusahaan yang penuh risiko sekaligus peluang. Secara keseluruhan, meskipun automasi AI dapat menjadi pendorong utama untuk pertumbuhan dan efisiensi reAlpha, investor perlu berhati-hati dan memperhatikan kondisi keuangan serta kepatuhan perusahaan yang masih harus diperbaiki untuk meyakinkan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
13 Sep 2025, 19.39 WIB

Albertsons Gunakan AI untuk Ubah Cara Belanja, Saham Dinilai Masih Undervalued

Albertsons Gunakan AI untuk Ubah Cara Belanja, Saham Dinilai Masih Undervalued
Albertsons Companies telah memperkuat posisi mereka dalam belanja digital dengan meluncurkan alat AI canggih bernama Ask AI yang menggunakan Google Cloud’s Conversational Commerce agent. Fitur ini sudah tersedia di semua aplikasi utama Albertsons seperti Safeway dan Vons, yang bertujuan mempersonalisasi pengalaman berbelanja dan memberikan rekomendasi produk yang lebih pintar bagi pelanggan mereka. Meskipun langkah teknologi ini penuh inovasi, kinerja saham Albertsons selama satu tahun terakhir menunjukkan hasil yang terbatas dengan pertumbuhan hanya sedikit lebih dari 1 persen dan penurunan sekitar 12 persen sejak musim panas. Ini menunjukkan pasar belum sepenuhnya menghargai potensi jangka panjang perusahaan, yang terus mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang stabil meski dalam sektor grosir yang penuh tantangan. Perusahaan melakukan modernisasi dengan investasi teknologi termasuk automasi, AI untuk inventory dan penentuan harga, serta pembelian terpusat. Inovasi ini diharapkan bisa memperbaiki efisiensi operasional dengan mengurangkan biaya tenaga kerja dan rantai pasok, yang berpotensi meningkatkan margin dan laba bersih Albertsons dalam jangka panjang. Walau demikian, ada risiko yang mesti diperhatikan seperti profitabilitas e-commerce yang tertinggal dan biaya tenaga kerja yang meningkat, yang jika tidak segera diatasi bisa menghambat momentum dan pertumbuhan margin perusahaan. Namun, model valuasi Diskonto Arus Kas (DCF) yang diterapkan oleh Simply Wall St juga menunjukkan potensi undervalued yang kuat sehingga ada dua sinyal yang mendukung keyakinan investasi di saham ini. Singkatnya, Albertsons berada di persimpangan penting antara menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan operasi dan tantangan eksternal biaya serta profitabilitas e-commerce yang harus dikelola dengan hati-hati. Bagi investor, saham perusahaan ini menawarkan peluang menarik jika prediksi pertumbuhan dapat terwujud, namun tetap perlu waspada terhadap risiko yang bisa menahan akselerasi kinerja keuangan.
13 Sep 2025, 19.39 WIB

Mengapa Accenture Terlihat Mahal Meski Terus Tumbuh di Era AI dan Cloud

Mengapa Accenture Terlihat Mahal Meski Terus Tumbuh di Era AI dan Cloud
Accenture mengumumkan kolaborasi baru dengan Eneva dan Google Cloud untuk mengintegrasikan teknologi cloud dan kecerdasan buatan dalam sektor energi Brazil, menunjukkan arah pertumbuhan strategis perusahaan pada pasar besar yang membutuhkan efisiensi dan keputusan cerdas. Namun, harga saham Accenture mengalami penurunan tajam sekitar 30% dalam setahun terakhir, meskipun pendapatan dan laba perusahaan tetap tumbuh secara stabil berkat upaya transformasi digital di seluruh dunia. Beberapa analis menilai saham ini overvalued sekitar 18% berdasarkan proyeksi pertumbuhan laba per saham dan margin keuntungan, sementara penurunan pemesanan dan siklus keputusan klien yang panjang menimbulkan risiko yang bisa menghambat momentum bisnis. Sementara itu, model valuasi alternatif memakai metode diskonto arus kas (DCF) dari Simply Wall St justru menunjukkan bahwa harga saham Accenture sekarang sebenarnya undervalued, memicu diskusi tentang model mana yang lebih akurat menggambarkan potensi perusahaan. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan ini secara ketat, baik dari sisi fundamental dan risiko maupun berita terbaru, agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dalam menghadapi tantangan dan peluang transformasi digital.
13 Sep 2025, 19.38 WIB

Mastercard Tingkatkan Pembayaran Digital dengan Produk AI dan Kolaborasi Global

Mastercard baru saja meluncurkan serangkaian produk pembayaran berbasis kecerdasan buatan (AI) dan alat pengembang baru untuk memperkuat posisi mereka dalam industri pembayaran digital. Ini termasuk program Agent Pay yang akan tersedia untuk semua pemegang kartu di Amerika Serikat sebelum akhir musim liburan. Inisiatif ini bertujuan untuk membuat solusi pembayaran yang aman dan cerdas dapat diakses luas oleh pedagang digital di seluruh dunia. Selain meluncurkan produk baru, Mastercard juga memperluas layanan konsultasi dan menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi besar seperti Stripe, Google, dan Ant International. Kolaborasi ini mendukung pertumbuhan dan perluasan layanan Mastercard, terutama dalam menghadapi persaingan ketat dari sistem pembayaran alternatif yang mulai banyak dipilih di pasar berkembang. Salah satu produk yang paling menonjol adalah On-Demand Decisioning (ODD) yang memberikan lembaga keuangan kemampuan untuk mengontrol lebih langsung dan fleksibel proses persetujuan transaksi. Produk ini diharapkan bisa membantu para mitra Mastercard untuk mengotomatisasi, mempersonalisasi, dan memperluas pembayaran digital secara efisien, sekaligus memperkuat penawaran layanan bernilai tambah di luar pembayaran tradisional. Dari sisi investasi, Mastercard memproyeksikan pendapatan sebesar 42,6 miliar dolar AS dan laba 19,9 miliar dolar AS pada tahun 2028, yang berarti pertumbuhan tahunan sekitar 12,1%. Investor diharapkan untuk terus melihat pertumbuhan ini, meskipun risiko terbesar tetap ada pada potensi adopsi yang lebih cepat dari alternatif pembayaran oleh konsumen dan pedagang, terutama di pasar berkembang. Kesimpulannya, Mastercard sedang berada di persimpangan penting dengan inovasi AI dan kemitraan strategisnya, yang berpotensi memperkuat pangsa pasar dan membuka sumber pendapatan baru. Namun, perusahaan harus tetap waspada terhadap perubahan cepat di ekosistem pembayaran global yang menuntut adaptasi cepat dan inovasi berkelanjutan.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Kolaborasi Institusional untuk Produk Keuangan Tokenisasi

  • Investasi $4 Miliar Forward Industries untuk Memperluas Strategi Treasury Solana

  • Inisiatif Cryptocurrency yang Didukung Trump Mempengaruhi Pasar Crypto AS

  • Investasi $4 Miliar Forward Industries untuk Mempercepat Strategi Perbendaharaan Solana

  • Solusi Remitansi Berbasis Blockchain Meningkatkan Pembayaran Lintas Negara