Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Kolaborasi Institusional untuk Produk Keuangan Tokenisasi

Share

Ripple, Franklin Templeton, dan DBS bekerja sama dalam menawarkan layanan pinjaman dan perdagangan token, sementara Yunfeng yang didukung oleh Jack Ma menunjuk mantan eksekutif Ant Group sebagai arsitek Web3 teratas.

18 Sep 2025, 21.05 WIB

Legion dan Kraken Hadirkan ICO Baru yang Lebih Aman dan Transparan

Legion dan Kraken Hadirkan ICO Baru yang Lebih Aman dan Transparan
Initial Coin Offerings atau ICO sempat menjadi cara cepat dan mudah untuk mengumpulkan dana besar di dunia crypto pada tahun 2017 dan 2018. Namun, banyak proyek ICO yang ternyata penipuan, menyebabkan kerugian hingga lebih dari 1,3 miliar dolar AS. Hal ini membuat kepercayaan publik terhadap ICO menurun drastis. Kini, Legion sebagai platform penggalangan dana onchain mencoba mengubah paradigma tersebut dengan sistem seleksi investor yang lebih ketat. Legion menggunakan data onchain, aktivitas media sosial, dan kontribusi di GitHub untuk menentukan siapa yang layak berinvestasi. Sistem ini dinamakan Legion Scores, yang menilai kontribusi nyata seorang investor, bukan hanya kekayaan mereka. Kerja sama Legion dengan bursa crypto besar Kraken membuka akses token penjualan langsung kepada lebih dari 15 juta pengguna secara global. Token yang terjual di Kraken akan langsung terdaftar di bursa tersebut, memudahkan likuiditas dan transparansi bagi investor yang ikut serta dalam penjualan token itu. Selain aspek seleksi investor, token yang akan dijual lewat Legion harus memenuhi aturan ketat dari regulasi Uni Eropa, khususnya market in Crypto-Assets atau MiCA. Kebijakan ini bertujuan memastikan adanya transparansi dan pengungkapan informasi yang baik, sehingga mengurangi risiko penipuan dan kegagalan proyek. Dengan dukungan dari investor besar seperti VanEck dan Brevan Howard Digital serta pertumbuhan teknologi dan regulasi yang semakin baik, Legion dan Kraken berharap dapat menghidupkan kembali semangat ICO dengan proses yang jauh lebih aman, transparan, dan adil bagi semua pihak yang terlibat.
18 Sep 2025, 18.00 WIB

Yunfeng Perkuat Bisnis Web3 dengan Angkat Eks Ant Group Jadi Ketua

Yunfeng Perkuat Bisnis Web3 dengan Angkat Eks Ant Group Jadi Ketua
Yunfeng Financial Group, perusahaan fintech yang didukung oleh Jack Ma, tengah memperkuat fokusnya pada teknologi Web3. Mereka menunjuk Geoff Jiang Guofei, mantan eksekutif senior dari Ant Group, sebagai chairman Komite Pengembangan Web3. Ini menandakan niat Yunfeng untuk masuk lebih dalam ke teknologi blockchain dan web3 yang sedang berkembang. Geoff Jiang adalah tokoh utama di balik proyek blockchain di Ant Group, termasuk peluncuran platform Trusple untuk perdagangan lintas batas. Dengan pengalaman tersebut, Yunfeng berharap dapat menggunakan keahliannya untuk mengembangkan solusi inovatif yang mengatasi masalah utama dalam industri keuangan tradisional seperti biaya tinggi, efisiensi yang rendah, dan masalah keamanan. Tidak hanya itu, Yunfeng juga melakukan investasi besar dengan mengakuisisi 10.000 ether senilai USRp 723.58 miliar ($44 juta) sebagai cadangan strategis mereka. Dana ini akan digunakan untuk mendukung proyek real-world asset (RWA) yang ditokenisasi, yang memungkinkan aset-aset dunia nyata diperdagangkan secara digital melalui blockchain. Selain penunjukan Jiang, Yunfeng juga mempekerjakan dua figur penting lain dari dunia blockchain yaitu Xiao Feng dari HashKey Group dan Liang Xinjun dari Fosun International sebagai direktur independen. Ini memperkuat posisi Yunfeng sebagai perusahaan dengan talenta unggul di bidang Web3. Yunfeng juga menjalin kemitraan strategis dengan Ant Digital Technologies untuk memanfaatkan teknologi dan infrastruktur mereka. Semua langkah ini menunjukkan bahwa Yunfeng secara serius mengembangkan bisnis Web3 untuk memimpin inovasi keuangan di masa depan.
18 Sep 2025, 12.32 WIB

DBS, Franklin Templeton, dan Ripple Kolaborasi Tokenisasi Dana Pasar Uang di Blockchain

DBS, Franklin Templeton, dan Ripple Kolaborasi Tokenisasi Dana Pasar Uang di Blockchain
DBS, Franklin Templeton, dan Ripple bekerja sama untuk menawarkan solusi perdagangan dan pinjaman dengan memanfaatkan tokenisasi dana pasar uang di blockchain XRP Ledger. Kolaborasi ini bertujuan menyediakan opsi investasi yang lebih efisien dan likuid bagi para investor, bahkan di masa volatilitas pasar. Franklin Templeton akan mengubah dana pasar uang mereka menjadi token digital bernama sgBENJI yang akan terdaftar di platform DBS Digital Exchange (DDEx). Di tempat yang sama, stablecoin Ripple USD (RLUSD) juga akan diperdagangkan, memungkinkan investor mengelola portofolio antara aset stabil dan aset yang menghasilkan bunga. Kerjasama ini memungkinkan investor untuk menyeimbangkan portofolio mereka dalam satu ekosistem yang terpercaya dan mudah diakses. Dengan begitu, investor tidak hanya mengamankan aset tetapi juga dapat memperoleh penghasilan tambahan melalui yield dari dana pasar uang. Selanjutnya, DBS mempertimbangkan opsi bagi pemegang token sgBENJI untuk menggunakan token tersebut sebagai jaminan untuk meminjam dana dari bank atau platform pihak ketiga. Hal ini membuka peluang baru bagi para investor untuk mendapatkan likuiditas tanpa harus menjual aset mereka. Para eksekutif di Ripple dan DBS menyebut kolaborasi ini sebagai terobosan besar yang bisa mendorong adopsi aset digital dan tokenized securities di dunia keuangan tradisional, membuka jalan untuk efisiensi dan likuiditas yang lebih baik di pasar global.
18 Sep 2025, 08.03 WIB

DBS Gandeng Franklin Templeton dan Ripple Hadirkan Token Dana Pasar Uang di Singapura

DBS Gandeng Franklin Templeton dan Ripple Hadirkan Token Dana Pasar Uang di Singapura
DBS Group, bank terbesar di Singapura, berkolaborasi dengan manajer aset Amerika Serikat Franklin Templeton dan perusahaan blockchain Ripple untuk menawarkan layanan trading dan pinjaman menggunakan token dana pasar uang dan stablecoin dolar AS. Ini merupakan terobosan inovatif di dunia keuangan yang menggabungkan teknologi blockchain dengan layanan perbankan tradisional. Dalam kerjasama ini, DBS akan mencatat token sgBENJI, yang merupakan tokenisasi dari dana pasar uang dolar AS milik Franklin Templeton, pada DBS Digital Exchange. Stablecoin RLUSD dari Ripple juga akan tercatat di bursa digital ini, memungkinkan investor institusional yang memenuhi syarat untuk menukar kedua token tersebut dengan mudah. Investor akan bisa mendapatkan hasil (yield) dari transaksi swap token ini. Selain itu, DBS juga berencana memperluas penggunaan token sgBENJI sebagai jaminan kredit, baik melalui transaksi repurchase yang dikelola bank maupun platform pihak ketiga dengan DBS sebagai agen yang memegang agunan tersebut. Token sgBENJI diterbitkan menggunakan teknologi blockchain XRP Ledger dari Ripple, yang memberikan keamanan, transparansi, dan kecepatan dalam transaksi digital. Inisiatif ini menyoroti bagaimana tokenisasi aset keuangan berpotensi memperbaiki efisiensi dan likuiditas pasar secara global. Menurut CEO DBS Digital Exchange, Lim Wee Kian, kerja sama ini menunjukkan peran penting tokenisasi dalam pasar keuangan modern. Langkah DBS bersama mitranya diharapkan dapat menjadi model adopsi teknologi blockchain dalam layanan keuangan yang lebih luas di masa depan.

Baca Juga

  • Kolaborasi Institusional untuk Produk Keuangan Tokenisasi

  • Investasi $4 Miliar Forward Industries untuk Memperluas Strategi Treasury Solana

  • Inisiatif Cryptocurrency yang Didukung Trump Mempengaruhi Pasar Crypto AS

  • Investasi $4 Miliar Forward Industries untuk Mempercepat Strategi Perbendaharaan Solana

  • Solusi Remitansi Berbasis Blockchain Meningkatkan Pembayaran Lintas Negara