Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Inovasi AI yang Mengubah Layanan Kesehatan Global

Share

Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus merevolusi sektor kesehatan global melalui kolaborasi yang meningkatkan efisiensi, pengembangan platform baru, dan peningkatan layanan medis. Perusahaan dan organisasi di berbagai negara mengembangkan solusi AI untuk diagnosis, pengobatan, dan manajemen data kesehatan, yang secara signifikan meningkatkan kualitas perawatan dan aksesibilitas bagi masyarakat.

17 Sep 2025, 19.50 WIB

GE HealthCare Luncurkan Ultrasound AI Baru untuk Perawatan Wanita Lebih Baik

GE HealthCare Luncurkan Ultrasound AI Baru untuk Perawatan Wanita Lebih Baik
GE HealthCare baru saja meluncurkan sistem ultrasound terbaru bernama Voluson Performance 18 dan 16, yang dirancang khusus untuk mendukung perawatan kesehatan wanita. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi, sistem ini membantu meningkatkan ketepatan diagnosis dan mempercepat proses pemeriksaan medis. Peluncuran ini sangat penting mengingat tingginya angka kematian maternal di dunia, dengan sekitar 700 wanita meninggal setiap hari akibat masalah kehamilan. Teknologi baru ini diharapkan bisa membuat pemeriksaan menjadi lebih mudah dan hasil diagnosa menjadi lebih akurat, sehingga dapat mencegah komplikasi serius. Voluson Performance sudah mendapat izin resmi dari FDA di Amerika Serikat dan CE Mark di Eropa, yang menandakan sistem ini telah memenuhi standar keamanan dan kualitas internasional. GE akan mulai memperkenalkan produk ini ke pasar global, termasuk di berbagai negara penting, sebelum akhir tahun ini. Fitur unggulan dari sistem ini meliputi Autolive yang secara otomatis menyesuaikan tingkat cahaya untuk gambar yang lebih jelas, serta Shadow Reduction yang menghilangkan bayangan yang bisa mengganggu kualitas gambar ultrasound. Ada juga kontrol suara bernama 'Hey Voluson' yang memudahkan pemakaian tanpa harus menggunakan tangan. GE HealthCare berharap produk baru ini akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di bidang imaging kesehatan wanita dan memberi kontribusi bagi peningkatan layanan medis maternal dan reproduksi. Selain itu, peluncuran ini bisa menjadi peluang bagi investor yang tertarik pada perusahaan dengan potensi pertumbuhan di bidang teknologi medis.
17 Sep 2025, 18.33 WIB

Coronis Health Perbarui Data Warehouse dengan Teknologi AI Snowflake untuk Layanan Lebih Cepat

Coronis Health Perbarui Data Warehouse dengan Teknologi AI Snowflake untuk Layanan Lebih Cepat
Coronis Health, sebuah penyedia layanan manajemen siklus pendapatan di bidang kesehatan di Amerika Serikat, memutuskan untuk memperbarui sistem data warehousenya yang sudah usang dengan teknologi terbaru dari Snowflake AI Data Cloud. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses analitik dan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk para klien mereka. Dalam kerja sama dengan Kipi, Coronis Health membangun ulang data warehouse yang bersifat kustom agar dapat melayani kebutuhan analitik skala besar, memperkuat kemampuan pelaporan, serta mendukung pemodelan data lanjutan. Data warehouse baru ini menggantikan infrastruktur lama yang dianggap kaku dan lambat. Teknologi baru memungkinkan akses data yang lebih cepat, mendukung pelatihan model pembelajaran mesin, dan integrasi yang mudah dengan aplikasi-aplikasi dalam ekosistem Snowflake. Hal ini membuat sistem teknologi Coronis Health lebih andal dan siap mengikuti pertumbuhan bisnis. Para pemimpin di kedua perusahaan menegaskan bahwa solusi ini merupakan fondasi masa depan yang kuat dan tahan lama agar Coronis Health dapat memberikan pelayanan terbaik dan beradaptasi dengan berbagai peluang teknologi ke depan. Fokusnya adalah penggunaan kecerdasan buatan untuk meningkatkan hasil keuangan bagi penyedia layanan kesehatan. Dengan langkah ini, Coronis Health mempertegas komitmennya untuk menggabungkan keahlian manajemen siklus pendapatan dengan teknologi canggih guna merombak hasil keuangan sektor kesehatan secara nasional, membuka peluang baru dalam analitik dan efisiensi operasional.
16 Sep 2025, 20.09 WIB

Amazon Gandeng Fay Hadirkan Layanan Ahli Gizi Digital yang Dicover Asuransi

Amazon Gandeng Fay Hadirkan Layanan Ahli Gizi Digital yang Dicover Asuransi
Amazon bekerja sama dengan startup Fay untuk menyediakan layanan ahli gizi yang dipersonalisasi dan ditanggung asuransi melalui platform digital kesehatan Amazon. Lewat kerja sama ini, Fay menjadi penyedia nutrisi pertama yang masuk dalam Amazon Health Benefits Connector, sebuah platform yang memudahkan pelanggan terdaftar mengakses layanan kesehatan digital. Fay memakai teknologi kecerdasan buatan untuk mencocokkan pengguna dengan ahli gizi yang sesuai berdasarkan tujuan kesehatan dan riwayat medis mereka. Inovasi ini bertujuan memudahkan pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis berkat pendekatan nutrisi yang tepat dan mudah diakses layaknya berbelanja di Amazon. Amazon sendiri telah lama masuk ke industri kesehatan, dimulai dengan akuisisi PillPack pada 2018 dan peluncuran Amazon Pharmacy pada 2020. Platform Health Benefits Connector dibuat untuk membantu orang yang sering kali tidak sadar akan manfaat kesehatan yang sudah mereka miliki dari perusahaan atau asuransi. Fay baru-baru ini mengumpulkan 50 juta dollar dalam pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Goldman Sachs, mengukuhkan valuasi startup ini sebesar 500 juta dollar. Saat ini, Fay melayani pengguna dengan jaringan lebih dari 3.600 ahli gizi yang tersebar di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat. Dalam pernyataannya, CEO Fay menegaskan pentingnya nutrisi sebagai kunci utama pencegahan penyakit kronis dan menargetkan agar layanan mereka bisa semudah melakukan pemesanan melalui Amazon. Kerja sama ini berpotensi menjadikan layanan nutrisi yang berkualitas dapat diakses oleh lebih banyak orang secara luas.
15 Sep 2025, 20.03 WIB

Eli Lilly Luncurkan Platform AI TuneLab untuk Mempercepat Pengembangan Obat

Eli Lilly Luncurkan Platform AI TuneLab untuk Mempercepat Pengembangan Obat
Eli Lilly and Co. baru-baru ini meluncurkan TuneLab, sebuah platform kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang dirancang untuk membantu perusahaan bioteknologi mempercepat proses pengembangan obat. Platform ini menggunakan model AI dan data penelitian yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dengan nilai investasi lebih dari 1 miliar dolar. Tujuan utama TuneLab adalah memberikan akses teknologi yang biasanya hanya dimiliki perusahaan besar kepada perusahaan kecil, sehingga mereka bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk mengembangkan obat-obatan baru secara lebih cepat dan efisien. Hal ini disampaikan oleh Daniel Skovronsky, pejabat ilmiah utama Eli Lilly. Beberapa perusahaan seperti Circle Pharma dan Insitro sudah menunjukkan minat besar untuk menggunakan TuneLab. Circle Pharma ingin mengembangkan terapi kanker, sementara Insitro fokus pada penemuan obat molekul kecil menggunakan model AI baru yang dibangun dengan bantuan platform ini. Eli Lilly sendiri dikenal sebagai perusahaan farmasi yang fokus menciptakan obat bagi penyakit serius seperti diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Dengan adanya TuneLab, perusahaan ini berharap bisa mempercepat inovasi medis dan memberikan kemudahan akses teknologi kepada lebih banyak peneliti. Meski potensi dari platform ini besar sebagai alat bantu inovasi dan investasi, beberapa analis investasi menganggap ada saham AI lain yang lebih undervalued dan memiliki peluang keuntungan lebih besar dalam jangka pendek. Jadi, investor perlu mempertimbangkan dengan cermat saat memilih saham terkait kecerdasan buatan.
15 Sep 2025, 16.38 WIB

Lōvu Health Kumpulkan Dana Rp 131.56 miliar ($8 Juta) untuk Solusi AI Perawatan Ibu Hamil

Lōvu Health Kumpulkan Dana Rp 131.56 miliar ($8 Juta)  untuk Solusi AI Perawatan Ibu Hamil
Lōvu Health, sebuah platform digital perawatan maternal berbasis kecerdasan buatan, baru saja mengumumkan keberhasilan penggalangan dana Seri A sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan teknologi AI mereka lebih lanjut, termasuk meluncurkan tiga alat digital baru serta meningkatkan otomatisasi dan integrasi sistem. Lōvu Health bertujuan memberikan dukungan yang komprehensif kepada ibu hamil dari masa konsepsi hingga pascapersalinan. Masalah utama yang dihadapi dalam perawatan maternal di AS adalah biaya tinggi dan akses ke layanan yang terbatas. Hampir setengah dari wanita di AS tidak memperoleh perawatan prenatal dan postnatal yang memadai. Negara ini menghabiskan sekitar 126 miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya untuk perawatan kehamilan, namun sayangnya malah menempati peringkat yang rendah dalam hal kematian maternal dibandingkan negara maju lainnya. Platform Lōvu mengintegrasikan layanan yang sesuai dengan rencana perawatan dokter kandungan, termasuk pemantauan jarak jauh dan jalur perawatan yang dipersonalisasi. Teknologi ini sudah berhasil mendeteksi kondisi maternal seperti preeklamsia pada 6% ibu, serta depresi dan kecemasan pada 30% pasien. Lōvu juga membantu mengidentifikasi 57% pasien dengan hipertensi kronis, meningkatkan pencegahan dan manajemen klinis. Krisis tenaga kerja dalam bidang obstetri dan kesehatan maternal juga menjadi tantangan besar, dengan sepertiga wilayah di AS tanpa dokter kandungan lokal. Lōvu Health menjawab kebutuhan ini dengan memberikan data kesehatan real-time kepada klinisi serta menghubungkan pasien ke lebih dari 50 penyedia layanan pendukung seperti doula dan layanan kesehatan mental. Model ini menjadi solusi untuk memperluas akses terutama di daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah. Investasi yang dipimpin oleh SJF Ventures ini menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap potensi Lōvu Health dalam mengoptimalkan sistem perawatan maternal. Perusahaan ini berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang inklusif tanpa memandang status asuransi pasien. Dengan pendekatan teknologi dan kolaborasi yang matang, Lōvu berharap dapat menurunkan angka kematian maternal yang sebagian besar bisa dicegah serta memperbaiki pengalaman ibu dan bayi secara keseluruhan.
13 Sep 2025, 19.37 WIB

Dana Segar USRp 2.88 triliun ($175 Juta) Perkuat Peluang dan Risiko Investasi Amylyx Pharmaceuticals

Amylyx Pharmaceuticals baru saja berhasil mengumpulkan dana sebesar USRp 2.88 triliun ($175 juta) melalui penawaran saham dengan harga diskon, melibatkan penerbitan 17.500.000 saham baru. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mendukung pengembangan produk serta riset yang sedang berjalan. Pendanaan ini memiliki arti penting karena memungkinkan Amylyx untuk melanjutkan program kerja mereka seperti pengembangan AMX0114 dan avexitide, yang merupakan bagian dari pipeline produk mereka di bidang penyakit neurodegeneratif seperti ALS. Dana tambahan juga bisa mengurangi risiko keterlambatan karena masalah pendanaan jangka pendek. Namun, penggalangan dana ini juga membuat saham perusahaan terdilusi yang dapat memengaruhi nilai kepemilikan para pemegang saham sebelumnya. Di sisi lain, perusahaan sedang menghadapi tantangan hukum terkait produk AMX0035 yang berpotensi mengganggu aktivitas riset dan pemasaran mereka ke depan. Setelah penghentian program ORION, fokus utama perusahaan kini terletak pada pipeline yang tersisa. Dengan demikian, keberhasilan uji klinis dan hasil komersial dari produk-produk yang sedang dikembangkan menjadi faktor penentu keberlangsungan bisnis dan nilai saham perusahaan. Investor dan analis menyarankan untuk memperhatikan secara seksama hasil uji klinis ke depan dan perkembangan litigasi, karena keduanya bisa sangat memengaruhi prospek investasi di Amylyx. Ini juga menjadi waktu penting untuk menilai kekuatan fundamental perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.

Baca Juga

  • Inovasi AI yang Mengubah Layanan Kesehatan Global

  • Persaingan Antariksa US-China yang Meningkat

  • Inovasi dalam Teknologi Penyimpanan Energi dan Penangkapan Karbon

  • Kemajuan dalam Teknologi Reaktor Nuklir Modern

  • Kemajuan Terkini dalam Fisika dan Material Kuantum