
Bill Ackman, pendiri hedge fund Pershing Square, telah mulai membeli saham Amazon pada April 2025, menandai investasi terbaru di perusahaan besar yang fokus pada kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini terjadi setelah penurunan besar di pasar saham akibat kebijakan tarif pemerintah AS yang menyebabkan penurunan harga saham Amazon sekitar 6%.
Sebelumnya Pershing Square sudah memiliki posisi penting di Alphabet, yang memiliki ekosistem luas dan terdiversifikasi dengan berbagai bisnis berbasis teknologi dan AI. Alphabet dikenal melalui Google dan YouTube, serta layanan cloud yang bersaing dengan Amazon dan Microsoft.
Amazon juga memiliki ekosistem bisnis besar termasuk e-commerce, cloud (AWS), logistik, periklanan, streaming, dan ritel fisik. Perusahaan ini mulai memperoleh hasil positif dari investasi AI, terutama di unit AWS yang menunjukkan pertumbuhan cepat.
Ackman optimistis bahwa integrasi AI dapat mendorong peningkatan penjualan dan margin keuntungan di seluruh bisnis Amazon, sehingga mengurangi ketergantungan pada AWS saja. Dengan demikian, Amazon bisa mendapatkan valuasi premium jika mampu menunjukkan pertumbuhan dan laba yang lebih kuat dibandingkan pesaingnya.
Saat ini, saham Amazon dinilai wajar, sehingga bagi investor yang punya visi jangka panjang, mengikuti jejak Ackman dapat menjadi peluang. Namun, analis lain menyebut ada saham lain yang berpotensi memberikan hasil lebih besar dalam jangka panjang.