Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

NASA Memantau Asteroid Berbahaya yang Mengancam Bumi

Share

NASA terus memantau tiga asteroid berukuran rumah yang melintas dekat Bumi dengan kecepatan hipersonik, sebagai bagian dari upaya mengidentifikasi dan mengurangi potensi ancaman bencana global.

27 Mei 2025, 06.35 WIB

Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan Iklim

Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan Iklim
Banyak kota besar di dunia, termasuk Jakarta, menghadapi ancaman serius karena kenaikan permukaan air laut yang dipicu oleh perubahan iklim. NASA memprediksi bahwa pada tahun 2100, air laut bisa naik hingga 3-6 kaki yang menyebabkan wilayah pesisir tenggelam dan mengancam kehidupan ratusan juta orang. Jakarta, yang berada di dataran rendah dan memiliki banyak sungai, mengalami proses tenggelam dengan kecepatan sekitar 17 cm per tahun. Fenomena ini mendorong pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota ke IKN untuk menghindari risiko banjir dan tenggelam yang semakin meningkat. Selain Jakarta, kota lain seperti Yangon, Bangkok, Manila, Dhaka, dan Miami juga diprediksi akan mengalami penurunan daratan atau tenggelam sebagai dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak lingkungan, seperti ekstraksi air tanah berlebihan dan deforestasi mangrove. Banjir yang semakin sering dan parah terjadi di berbagai kota besar ini tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik tapi juga kerugian ekonomi yang sangat besar. Beberapa kota bahkan mengalami kehancuran sebagian wilayah setiap tahun yang mengancam tempat tinggal jutaan orang. Perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut ini menuntut kesadaran global untuk menjaga lingkungan agar bencana ini bisa diminimalisir. Langkah cepat dan terencana, seperti pengelolaan sumber daya air dan pemindahan area rentan, sangat penting agar masyarakat bisa terhindar dari dampak terburuk.
27 Mei 2025, 02.51 WIB

Asteroid Berbahaya Melintas Dekat Bumi Minggu Ini, Namun Risiko Rendah

Asteroid Berbahaya Melintas Dekat Bumi Minggu Ini, Namun Risiko Rendah
Minggu ini, lima asteroid yang dikategorikan sebagai Potentially Hazardous Asteroids (PHA) akan melewati Bumi pada jarak yang relatif dekat. Meskipun disebut berpotensi berbahaya, NASA memastikan tidak ada risiko tumbukan serius selama seratus tahun ke depan. Asteroid ini berukuran mulai dari 37 hingga 83 kaki dan melintas pada jarak ratusan ribu hingga juta mil. Salah satu asteroid bernama 2025 KT1 akan melewati Bumi pada tanggal 26 Mei dengan jarak sekitar 1,24 juta0.00 km (mil) dan diameter sebesar 42,1 kaki. Beberapa asteroid lainnya seperti 2025 KH dan 2024 YR4 juga dipantau secara seksama oleh NASA. Risiko tumbukan asteroid terbesar, 2024 YR4, telah turun dari 3,1 persen menjadi hanya 0,004 persen. NASA menggunakan teleskop survei untuk menemukan lebih dari 3.000 asteroid dekat Bumi setiap tahun. Asteroid berukuran besar yang berpotensi memberi dampak besar ke Bumi jarang terjadi, kira-kira sekali tiap 10.000 tahun. Sebagai perbandingan, asteroid Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus berukuran 6,3.22 km (2 mil) dan datang dengan kecepatan sangat tinggi. Ceres adalah asteroid terbesar dalam tata surya dengan radius 296 mil, dan peran asteroid secara umum sangat penting dalam evolusi tata surya. Meskipun asteroid sering melintas dekat Bumi, NASA menegaskan bahwa benda-benda langit kecil yang masuk ke atmosfer biasanya terbakar dan tidak sampai membahayakan. Mereka juga menegaskan bahwa belum terdeteksi ancaman mematikan dalam waktu dekat. Intinya, meskipun ada benda langit yang melintas cukup dekat minggu ini, masyarakat tidak perlu panik karena para ahli sudah memantau dengan baik. Teknologi dan alat pengawasan modern terus dikembangkan untuk memastikan keselamatan Bumi dari kemungkinan tabrakan asteroid di masa depan.
27 Mei 2025, 00.47 WIB

Lima Asteroid Berpotensi Bahaya Lewati Bumi, Tapi Aman Selama 100 Tahun

Lima Asteroid Berpotensi Bahaya Lewati Bumi, Tapi Aman Selama 100 Tahun
Minggu ini, lima asteroid yang masuk kategori Potentially Hazardous Asteroids (PHA) akan melewati dekat Bumi. Jarak terdekatnya adalah sekitar 687.000 mil, masih jauh dari jarak yang benar-benar mengancam. NASA menggunakan pengukuran ini untuk menentukan apakah asteroid dianggap berbahaya atau tidak. Asteroid-asteroid ini memiliki ukuran yang bervariasi, dari sekitar 37 kaki sampai lebih dari 80 kaki. Contoh asteroid yang melewati adalah 2025 KH dan 2025 KT1. Meskipun terlihat dekat, jarak mereka sebenarnya sangat besar jika dibandingkan dengan jarak rata-rata orbit planet. Setiap tahun, NASA menemukan ribuan asteroid yang melewati orbit Bumi. Namun, yang dianggap benar-benar berpotensi berbahaya dan bisa menimbulkan kerusakan parah sangat jarang. Saat ini, tidak ada risiko besar yang diprediksi akan terjadi dalam 100 tahun mendatang. Contoh asteroid besar yang pernah memberikan dampak besar adalah Chicxulub, yang diyakini menyebabkan kepunahan dinosaurus. Namun, asteroid sebesar itu sangat jarang menghantam Bumi, sekitar sekali setiap 10.000 tahun. Asteroid dan meteorit merupakan bagian normal dari tata surya kita. Banyak yang ukurannya kecil dan terbakar habis saat masuk atmosfer Bumi. NASA terus memantau asteroid dan memastikan siap memberikan peringatan jika ditemukan risiko nyata.

Baca Juga

  • NASA Memantau Asteroid Berbahaya yang Mengancam Bumi

  • Inisiatif Kesehatan Komprehensif Bill Gates di Indonesia

  • Inovasi dalam Teknologi Propulsi Drone dan Kapal Selam Meningkatkan Efisiensi

  • Integrasi AI dalam Operasi Kesehatan Meningkatkan Efisiensi dan Perawatan Pasien

  • Inovasi dalam Teknologi Penangkapan Karbon dan Pendeteksian Lingkungan