Courtesy of YahooFinance
China Melonggarkan Kebijakan Moneter, Berjanji untuk Meningkatkan Belanja Fiskal
09 Des 2024, 14.31 WIB
140 dibaca
Share
Pemimpin tertinggi China mengubah kebijakan moneter mereka untuk pertama kalinya dalam 14 tahun, bersiap menghadapi kemungkinan perang dagang kedua ketika Donald Trump kembali menjabat. Politbiro, yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, mengumumkan bahwa mereka akan mengadopsi strategi "moderat longgar" tahun depan, yang menunjukkan adanya pelonggaran lebih lanjut yang diharapkan dapat disambut baik oleh para investor. Selain itu, mereka juga akan menerapkan kebijakan fiskal yang "lebih proaktif," setelah sebelumnya hanya menyebutnya sebagai kebijakan yang "proaktif."
Perubahan ini terjadi setelah China mengalami beberapa siklus pengetatan dan pelonggaran kebijakan moneter, tetapi tetap menggunakan istilah "prudent" sejak 2011. Langkah terbaru ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk mempercepat pelonggaran setelah harapan akan pemulihan pasca-pandemi tidak terwujud. Bank Sentral China telah menurunkan suku bunga dan mengurangi cadangan yang harus disimpan oleh bank, meskipun sulit untuk mendorong pinjaman yang lebih besar. Pertemuan bulan Desember biasanya menetapkan agenda untuk Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang lebih besar, di mana para pejabat diharapkan membahas target pertumbuhan untuk tahun 2025.--------------------
Analisis Ahli:
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-eases-monetary-policy-stance-073152230.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-eases-monetary-policy-stance-073152230.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa perubahan terbaru dalam kebijakan moneter Tiongkok?A
Tiongkok mengubah kebijakan moneter menjadi 'moderately loose' untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.Q
Siapa yang memimpin Politburo Tiongkok?A
Politburo Tiongkok dipimpin oleh Xi Jinping.Q
Apa yang diharapkan oleh investor dari kebijakan baru ini?A
Investor berharap akan ada lebih banyak stimulus dari kebijakan baru ini.Q
Apa yang dikatakan Xinhua News Agency tentang pinjaman dan defisit fiskal?A
Xinhua News Agency menyatakan bahwa ada ruang untuk meningkatkan pinjaman dan defisit fiskal di tahun 2025.Q
Mengapa kebijakan 'prudent' diubah setelah 14 tahun?A
Kebijakan 'prudent' diubah karena kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi setelah kegagalan pemulihan pasca-pandemi.