Laam mengumpulkan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta)  untuk menyediakan mode Asia Selatan bagi para migran di seluruh dunia.
Courtesy of TechCrunch

Laam mengumpulkan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) untuk menyediakan mode Asia Selatan bagi para migran di seluruh dunia.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
12 Des 2024, 13.00 WIB
90 dibaca
Share
Permintaan untuk fashion Asia Selatan semakin meningkat di seluruh dunia karena banyak orang Asia Selatan yang pindah dan menetap di pasar baru, sehingga mereka membeli pakaian etnis untuk acara seperti festival lokal dan pernikahan. Namun, masih sedikit platform online yang menjual berbagai jenis pakaian dan alas kaki dari penjual lokal di India Selatan ke pasar global. Arif Iqbal mencoba mengatasi masalah ini dengan mendirikan marketplace online bernama Laam di Lahore, yang baru saja mendapatkan pendanaan sebesar Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) . Laam menawarkan lebih dari 100.000 item pakaian, alas kaki, dan aksesori dari hampir 1.200 penjual di Pakistan, dan telah menjangkau lebih dari 100 negara.
Laam menggunakan teknologi seperti data dan machine learning untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi konsumen dan membantu penjual memahami kebutuhan inventaris mereka. Selain itu, Laam juga menyediakan infrastruktur bagi bisnis lokal untuk memperluas kehadiran online mereka. Meskipun ada beberapa pesaing di Pakistan, Laam memiliki keunikan dalam menjual berbagai barang dari merek yang berbeda. Dengan pendanaan yang baru didapat, Laam berencana untuk memperluas jangkauannya ke pasar di luar Pakistan, termasuk di UAE dan AS.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama Laam?
A
Fokus utama Laam adalah menyediakan akses mudah untuk pakaian etnis dan aksesori dari penjual lokal di Pakistan ke pasar global.
Q
Siapa pendiri Laam dan apa latar belakangnya?
A
Pendiri Laam adalah Arif Iqbal, yang memiliki pengalaman di perusahaan teknologi besar seperti Meta dan Microsoft.
Q
Bagaimana Laam membantu penjual lokal di Pakistan?
A
Laam membantu penjual lokal dengan menyediakan infrastruktur logistik, teknologi, dan platform untuk menjual produk mereka secara online.
Q
Apa saja tantangan yang dihadapi Laam dalam pasar online?
A
Tantangan yang dihadapi Laam termasuk persaingan dari pasar online lain di Pakistan dan penurunan investasi di ekosistem startup Pakistan.
Q
Apa rencana ekspansi Laam ke pasar internasional?
A
Laam berencana untuk memperluas kehadirannya di pasar internasional, termasuk membuka kantor di UAE dan berencana untuk memasuki pasar AS.

Artikel Serupa

Bank Khazna Mesir mengumpulkan Rp 263.12 miliar ($16 juta)  untuk aplikasi super keuangannya dan ekspansi ke Arab Saudi.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
121 dibaca

Bank Khazna Mesir mengumpulkan Rp 263.12 miliar ($16 juta) untuk aplikasi super keuangannya dan ekspansi ke Arab Saudi.

Agen AI untuk startup e-commerce, yang didirikan oleh mantan karyawan Google dan DeepMind, mengumpulkan dana awal sebesar Rp 164.45 miliar ($10 juta) .TechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
140 dibaca

Agen AI untuk startup e-commerce, yang didirikan oleh mantan karyawan Google dan DeepMind, mengumpulkan dana awal sebesar Rp 164.45 miliar ($10 juta) .

Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta)  untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
96 dibaca

Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta) untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.

PrettyDamnQuick mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  untuk mempercepat proses checkout online.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
126 dibaca

PrettyDamnQuick mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk mempercepat proses checkout online.

Calo mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  untuk memperluas layanan makanan siap saji di luar Timur Tengah.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
98 dibaca

Calo mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk memperluas layanan makanan siap saji di luar Timur Tengah.

Startup India mengumpulkan 32% lebih sedikit putaran pendanaan pada tahun 2024 karena para VC menjadi lebih selektif.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
127 dibaca

Startup India mengumpulkan 32% lebih sedikit putaran pendanaan pada tahun 2024 karena para VC menjadi lebih selektif.

51 startup paling mengganggu di tahun 2024TechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
150 dibaca

51 startup paling mengganggu di tahun 2024