Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Kekuatan 'kejutan' kulit: ia memiliki sistem kekebalan tubuhnya sendiri.
Courtesy of NatureMagazine
Sains
Kesehatan dan Obat-obatan

Kekuatan 'kejutan' kulit: ia memiliki sistem kekebalan tubuhnya sendiri.

13 Des 2024, 07.00 WIB
112 dibaca
Share
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kulit manusia tidak hanya berfungsi sebagai penghalang, tetapi juga dapat memproduksi antibodi sendiri untuk melawan infeksi. Dua studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa kulit dapat menghasilkan respons imun yang kuat, bahkan tanpa bantuan sistem imun lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa bakteri yang biasanya tidak berbahaya, seperti Staphylococcus epidermidis, dapat merangsang produksi sel-sel imun yang diperlukan untuk menghasilkan antibodi. Ini berarti kulit memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari patogen dengan cara yang lebih aktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Baca juga: Otak Aktifkan Sel Imun Hanya dengan Melihat Orang Sakit Lewat VR
Temuan ini membuka kemungkinan untuk mengembangkan vaksin tanpa jarum yang dapat diaplikasikan langsung ke kulit. Dengan memodifikasi bakteri S. epidermidis untuk menampilkan protein asing, para peneliti berhasil memicu respons imun yang mirip dengan vaksin konvensional. Vaksin ini bisa diproduksi dengan biaya rendah dan mudah didistribusikan, serta tidak memerlukan tenaga medis untuk pemberiannya. Namun, sebelum dapat digunakan pada manusia, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.--------------------
Baca juga: Vaksin Melalui Benang Gigi, Cara Mudah Tanpa Jarum untuk Melawan Virus
Analisis Ahli:
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-024-04068-9

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang kulit dan sistem imun?
A
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kulit dapat menghasilkan antibodi secara mandiri, melawan infeksi.
Q
Bagaimana S. epidermidis berkontribusi terhadap produksi antibodi di kulit?
A
S. epidermidis dapat memicu aktivasi sel B yang diperlukan untuk memproduksi antibodi di kulit.
Q
Apa potensi penggunaan S. epidermidis dalam pengembangan vaksin?
A
S. epidermidis dapat dimodifikasi untuk menampilkan protein asing dan digunakan sebagai vaksin baru.
Q
Mengapa vaksin yang menggunakan S. epidermidis dianggap lebih mudah didistribusikan?
A
Vaksin yang menggunakan S. epidermidis dapat diaplikasikan dalam bentuk krim, sehingga lebih mudah didistribusikan.
Q
Apa langkah selanjutnya sebelum pendekatan ini dapat digunakan pada manusia?
A
Pendekatan ini harus dibuktikan aman dan efektif pada primata non-manusia dan manusia sebelum digunakan.

Artikel Serupa

Terapi Sel Natural Killer Rekayasa Genetik: Terobosan Murah Atasi Penyakit Autoimun
Terapi Sel Natural Killer Rekayasa Genetik: Terobosan Murah Atasi Penyakit Autoimun
Dari NatureMagazine
Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat, kata para ilmuwan.
Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat, kata para ilmuwan.
Dari SCMP
Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat terhadap tumor, virus.
Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat terhadap tumor, virus.
Dari SCMP
Penemuan protein terobosan dapat membuka kunci pengobatan baru untuk COVID-19, Alzheimer.
Penemuan protein terobosan dapat membuka kunci pengobatan baru untuk COVID-19, Alzheimer.
Dari InterestingEngineering
Sel-sel imun 'membalut' luka dengan goo yang menjebak bakteri.
Sel-sel imun 'membalut' luka dengan goo yang menjebak bakteri.
Dari NatureMagazine
Alat AI mendiagnosis diabetes, HIV, dan COVID dari sampel darah.
Alat AI mendiagnosis diabetes, HIV, dan COVID dari sampel darah.
Dari NatureMagazine
Mengapa menggaruk rasa gatal itu terasa menyenangkan: manfaat kekebalan dari menggaruk
Mengapa menggaruk rasa gatal itu terasa menyenangkan: manfaat kekebalan dari menggaruk
Dari NatureMagazine
Terapi Sel Natural Killer Rekayasa Genetik: Terobosan Murah Atasi Penyakit AutoimunNatureMagazine
Sains
27 hari lalu
84 dibaca

Terapi Sel Natural Killer Rekayasa Genetik: Terobosan Murah Atasi Penyakit Autoimun

Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat, kata para ilmuwan.SCMP
Sains
4 bulan lalu
136 dibaca

Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat, kata para ilmuwan.

Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat terhadap tumor, virus.SCMP
Sains
4 bulan lalu
90 dibaca

Molekul 'elevator' China meningkatkan kekebalan 150 kali lipat terhadap tumor, virus.

Penemuan protein terobosan dapat membuka kunci pengobatan baru untuk COVID-19, Alzheimer.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
89 dibaca

Penemuan protein terobosan dapat membuka kunci pengobatan baru untuk COVID-19, Alzheimer.

Sel-sel imun 'membalut' luka dengan goo yang menjebak bakteri.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
144 dibaca

Sel-sel imun 'membalut' luka dengan goo yang menjebak bakteri.

Alat AI mendiagnosis diabetes, HIV, dan COVID dari sampel darah.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
71 dibaca

Alat AI mendiagnosis diabetes, HIV, dan COVID dari sampel darah.

Mengapa menggaruk rasa gatal itu terasa menyenangkan: manfaat kekebalan dari menggarukNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
109 dibaca

Mengapa menggaruk rasa gatal itu terasa menyenangkan: manfaat kekebalan dari menggaruk