Drone solar BAE Systems terbang selama 24 jam berturut-turut pada ketinggian menakjubkan 66.000 kaki.
Courtesy of InterestingEngineering

Drone solar BAE Systems terbang selama 24 jam berturut-turut pada ketinggian menakjubkan 66.000 kaki.

21 Des 2024, 00.37 WIB
181 dibaca
Share
Sebuah perusahaan yang berbasis di London telah berhasil melakukan serangkaian uji terbang pesawat tanpa awak bertenaga surya bernama PHASA-35. Pesawat ini dikembangkan oleh BAE Systems dan dirancang untuk beroperasi di ketinggian tinggi sebagai platform pengawasan dan pengintaian. Dalam uji terbang terbaru, pesawat ini mampu terbang selama 24 jam di ketinggian lebih dari 66.000 kaki dan berhasil mendarat dengan baik, siap untuk terbang lagi hanya dua hari kemudian. BAE Systems berkomitmen untuk terus mengembangkan PHASA-35 agar dapat digunakan secara operasional pada tahun 2026.
PHASA-35 memiliki sayap sepanjang 35 meter dan dilengkapi dengan sensor pengintaian yang canggih. Versi terbaru dari pesawat ini memiliki kapasitas penyimpanan dan pembangkit tenaga surya lebih dari dua kali lipat dibandingkan versi sebelumnya. BAE Systems juga telah menerima kontrak senilai Rp 1.12 triliun ($68 juta) untuk memproduksi 44 kendaraan semua medan cuaca dingin untuk Angkatan Darat AS. Uji terbang ini menunjukkan kemajuan besar dalam pengembangan teknologi pesawat ini dan kolaborasi antara BAE Systems dan mitra industri lainnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu PHASA-35?
A
PHASA-35 adalah pesawat tanpa awak yang menggunakan tenaga surya dan dirancang untuk beroperasi di ketinggian tinggi.
Q
Siapa yang mengembangkan PHASA-35?
A
PHASA-35 dikembangkan oleh BAE Systems.
Q
Apa tujuan dari uji coba terbaru PHASA-35?
A
Tujuan dari uji coba terbaru PHASA-35 adalah untuk membuktikan kemampuannya dalam operasi pengawasan dan reconnaissance.
Q
Apa yang dilakukan BAE Systems dalam pengembangan PHASA-35?
A
BAE Systems berkomitmen untuk terus mengembangkan PHASA-35 agar siap untuk aktivitas operasional pada tahun 2026.
Q
Apa kontrak terbaru yang diterima BAE Systems?
A
BAE Systems baru-baru ini menerima kontrak senilai $68 juta untuk memproduksi 44 kendaraan semua medan cuaca dingin untuk Angkatan Darat AS.

Artikel Serupa

Pentagon Sukses Uji Coba Kendaraan Hipersonik yang Dapat Digunakan KembaliInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
50 dibaca

Pentagon Sukses Uji Coba Kendaraan Hipersonik yang Dapat Digunakan Kembali

Rencana Angkatan Udara AS untuk pesawat otonom seberat 8.000 lb yang dapat terbang sejauh 2.804.67 km (500 mil) dengan hidrogen.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
98 dibaca

Rencana Angkatan Udara AS untuk pesawat otonom seberat 8.000 lb yang dapat terbang sejauh 2.804.67 km (500 mil) dengan hidrogen.

Kecepatan Mach 5+: Jerman merencanakan pesawat hipersonik untuk melawan China, mengguncang teknologi militer dan luar angkasa.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
169 dibaca

Kecepatan Mach 5+: Jerman merencanakan pesawat hipersonik untuk melawan China, mengguncang teknologi militer dan luar angkasa.

Perusahaan Israel memperkenalkan drone militer bertenaga hidrogen yang dapat terbang selama 10 jam di UEA.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
76 dibaca

Perusahaan Israel memperkenalkan drone militer bertenaga hidrogen yang dapat terbang selama 10 jam di UEA.

Drone hipersonik yang meluncur dengan kecepatan 5 kali lipat dari kecepatan suara direncanakan oleh perusahaan-perusahaan AS.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
124 dibaca

Drone hipersonik yang meluncur dengan kecepatan 5 kali lipat dari kecepatan suara direncanakan oleh perusahaan-perusahaan AS.

Drone siluman pertama di dunia yang menggunakan balon untuk mencapai ketinggian tak terlihat diluncurkan.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
93 dibaca

Drone siluman pertama di dunia yang menggunakan balon untuk mencapai ketinggian tak terlihat diluncurkan.

Angkatan Darat AS merencanakan pesawat mata-mata yang dapat melaju hingga 740.30 km/jam (460 mph) untuk meluncurkan drone pada ketinggian 41.000 kaki.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
152 dibaca

Angkatan Darat AS merencanakan pesawat mata-mata yang dapat melaju hingga 740.30 km/jam (460 mph) untuk meluncurkan drone pada ketinggian 41.000 kaki.