Courtesy of InterestingEngineering

Mumi berusia 3.300 tahun menunjukkan bahwa wabah Black Death menyerang Mesir jauh sebelum Eropa.

24 Des 2024, 19.59 WIB

229 dibaca

Sebuah penelitian terhadap mumi Mesir yang ditemukan di museum di Turin, Italia, menunjukkan bahwa penyakit pes (bubonic plague) sudah ada di Afrika Utara ribuan tahun sebelum wabah besar yang dikenal sebagai Black Death melanda Eropa. Mumi tersebut diperkirakan meninggal sekitar 3.290 tahun yang lalu akibat infeksi Yersinia pestis, bakteri penyebab penyakit pes yang terkenal mematikan. Sebelumnya, bukti fisik mengenai keberadaan bakteri ini hanya ditemukan di Eropa dan Asia, sehingga penemuan ini memberikan wawasan baru tentang penyebaran penyakit tersebut di Afrika Utara.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit pes mungkin sudah ada sejak periode Neolitik dan dapat menyebar melalui kutu yang hidup di tikus. Mumi yang diteliti mengandung jejak Y. pestis di jaringan tulang dan ususnya, yang menunjukkan bahwa individu tersebut meninggal dengan cara yang sangat menyakitkan. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa wabah Black Death mungkin telah dimulai di Afrika Utara sebelum menyebar ke Eropa, dan memberikan bukti bahwa penyakit ini sudah ada jauh sebelum serangan besarnya di Eropa pada tahun 1300-an.

Sumber: https://interestingengineering.com/science/3300-year-old-mummy-shows-black-death

Pertanyaan Terkait

Apa yang ditemukan pada mumi Mesir yang diteliti?

Mumi Mesir yang diteliti mengandung jejak Yersinia pestis, menunjukkan bahwa penyakit ini ada di Afrika Utara ribuan tahun sebelum Black Death.

Apa itu Yersinia pestis dan mengapa penting?

Yersinia pestis adalah bakteri penyebab bubonic plague yang terkenal mematikan dan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Bagaimana bubonic plague menyebar ke Eropa?

Bubonic plague mungkin menyebar ke Eropa melalui tikus yang membawa bakteri ini, yang mungkin awalnya muncul di Mesir.

Apa yang dikatakan teks medis kuno tentang penyakit ini?

Teks medis kuno menggambarkan gejala penyakit yang mirip dengan bubonic plague, tetapi tidak ada bukti fisik sebelumnya.

Mengapa penemuan ini penting bagi sejarah penyakit?

Penemuan ini memberikan bukti bahwa Yersinia pestis telah ada di Afrika Utara jauh sebelum wabah besar di Eropa, mengubah pemahaman kita tentang sejarah penyakit.