Peneliti Korea menemukan tombol untuk membalikkan kanker, mengubah sel tumor menjadi sel normal.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Peneliti Korea menemukan tombol untuk membalikkan kanker, mengubah sel tumor menjadi sel normal.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
27 Desember 2024 pukul 19.57 WIB
210 dibaca
Share
Peneliti dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) telah mengembangkan teknologi baru yang dapat mengubah sel kanker usus besar menjadi sel yang mirip dengan sel normal tanpa menghancurkannya. Pendekatan ini, yang dipimpin oleh Profesor Kwang-Hyun Cho, berbeda dari pengobatan kanker tradisional yang biasanya membunuh sel kanker, yang sering kali menyebabkan efek samping yang parah dan risiko kekambuhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sel kanker dapat dikembalikan ke keadaan normal, dan jika para peneliti dapat menemukan pengatur kunci yang mendorong proses ini, maka bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pengobatan kanker saat ini.
Tim KAIST menciptakan model digital dari jaringan gen yang terlibat dalam proses diferensiasi sel normal. Dengan menggunakan simulasi, mereka menemukan saklar molekuler yang dapat mengarahkan sel kanker kembali ke keadaan normal. Temuan ini menunjukkan bahwa dengan mengubah fokus dari membunuh sel kanker menjadi mengembalikannya, terapi baru ini dapat mengurangi efek samping dan kemungkinan kekambuhan. Meskipun penelitian ini berfokus pada kanker usus besar, prinsip yang sama dapat diterapkan pada jenis kanker lainnya, memberikan harapan baru bagi pasien kanker di seluruh dunia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti di KAIST terkait terapi kanker?
A
Peneliti di KAIST menemukan teknologi yang dapat mengubah sel kanker menjadi sel normal tanpa menghancurkannya.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Kwang-Hyun Cho.
Q
Apa tantangan utama dalam terapi kanker konvensional?
A
Tantangan utama dalam terapi kanker konvensional adalah potensi sel kanker untuk mengembangkan resistensi dan kerusakan pada sel sehat yang menyebabkan efek samping yang parah.
Q
Bagaimana teknologi digital digunakan dalam penelitian ini?
A
Teknologi digital digunakan untuk membuat kembar digital dari jaringan gen yang terlibat dalam jalur diferensiasi sel normal, memungkinkan simulasi interaksi gen yang kompleks.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini untuk terapi kanker di masa depan?
A
Penelitian ini dapat mengarah pada pengembangan terapi kanker baru yang lebih aman dan efektif dengan meminimalkan efek samping dan mengurangi kemungkinan kekambuhan.

Rangkuman Berita Serupa

Ilmuwan Cina mengubah tumor menjadi 'daging babi' dalam perawatan kanker radikal.SCMP
Sains
1 bulan lalu
75 dibaca

Ilmuwan Cina mengubah tumor menjadi 'daging babi' dalam perawatan kanker radikal.

Desain Tiongkok 'pembunuh bakteri' dapat mengubah pengobatan kanker: studiSCMP
Sains
1 bulan lalu
67 dibaca

Desain Tiongkok 'pembunuh bakteri' dapat mengubah pengobatan kanker: studi

Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
112 dibaca

Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.

Peneliti AS mengembangkan terapi CAR-T generasi berikutnya untuk membunuh kanker yang sulit diobati.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
100 dibaca

Peneliti AS mengembangkan terapi CAR-T generasi berikutnya untuk membunuh kanker yang sulit diobati.

Wanita dalam remisi kanker selama rekor 19 tahun setelah perawatan imun CAR-T.NatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
61 dibaca

Wanita dalam remisi kanker selama rekor 19 tahun setelah perawatan imun CAR-T.

Para ilmuwan menciptakan senjata antikanker kecil yang membuat tumor menghancurkan dirinya sendiri.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
90 dibaca

Para ilmuwan menciptakan senjata antikanker kecil yang membuat tumor menghancurkan dirinya sendiri.

Sel kanker 'meracuni' sistem kekebalan dengan mitokondria yang terkontaminasi.NatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
38 dibaca

Sel kanker 'meracuni' sistem kekebalan dengan mitokondria yang terkontaminasi.