Courtesy of Forbes
Bahaya Media Sosial: Ancaman Nyata bagi Demokrasi Global Saat Ini
22 Jan 2025, 23.22 WIB
155 dibaca
Share
Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez memperingatkan bahwa media sosial dapat mengancam demokrasi di seluruh dunia. Ia meminta pemimpin Uni Eropa untuk bertindak terhadap para miliarder teknologi yang menggunakan platform tersebut untuk kepentingan pribadi, bukan untuk masyarakat umum. Sánchez menyatakan bahwa meskipun media sosial dapat menyatukan orang dalam gerakan seperti #MeToo, mereka juga memberikan kekuatan lebih kepada kelas elit yang merasa di atas hukum. Ia menekankan bahwa kekuatan elit adalah yang sebenarnya membatasi demokrasi.
Para ahli juga mengungkapkan bahwa media sosial memiliki dampak negatif terhadap demokrasi, seperti yang terlihat dalam kasus Cambridge Analytica yang memanipulasi pemilihan global. Meskipun media sosial awalnya dirancang untuk berbagi pemikiran, kini mereka menjadi alat untuk menyebarkan informasi yang salah dan memperkuat pandangan ekstrem. Beberapa platform bahkan membiarkan akun-akun ekstremis tetap aktif, yang dapat mempengaruhi stabilitas politik. Para analis menyarankan agar fokus saat ini adalah mengungkap pengaruh asing yang merusak diskusi publik dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kebijakan di negara-negara demokratis.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/petersuciu/2025/01/22/spanish-prime-minister-warned-social-media-could-overthrow-democracy/
[1] https://www.forbes.com/sites/petersuciu/2025/01/22/spanish-prime-minister-warned-social-media-could-overthrow-democracy/
Analisis Kami
"Media sosial saat ini telah bertransformasi menjadi senjata politik yang efektif di tangan elit yang ingin memanipulasi opini publik demi kepentingan mereka sendiri, bukan demi masyarakat umum. Tanpa regulasi yang tepat dan sistem evaluasi independen, dampak negatif dari platform ini bisa merusak demokrasi lebih parah dari yang dibayangkan."
Analisis Ahli
Cliff Lampe
"Media sosial adalah ancaman nyata bagi demokrasi karena memfasilitasi polarisasi dan ekstremisme serta merusak kompromi politik yang diperlukan untuk sistem republik berjalan."
Irina Tsukerman
"Perusahaan media sosial didorong oleh algoritma yang menguntungkan konten polarizing, dan tanpa perubahan insentif, masalah ini tidak akan berkurang bahkan bisa menimbulkan backlash sosial dan politik."
Prediksi Kami
Jika tidak dilakukan tindakan pengaturan dan transparansi yang tegas, media sosial akan terus memperdalam polarisasi, meningkatkan penyebaran misinformasi, dan melemahkan fondasi demokrasi di berbagai negara, dengan makin banyak dampak negatif akibat campur tangan asing dan dominasi elit teknologi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Pedro Sánchez tentang media sosial dan demokrasi?A
Pedro Sánchez memperingatkan bahwa media sosial dapat mengancam demokrasi dengan memberikan kekuatan lebih kepada elit kaya.Q
Siapa yang diidentifikasi sebagai miliarder teknologi yang berpengaruh?A
Miliarder teknologi yang berpengaruh termasuk pemilik platform media sosial besar yang mendorong agenda mereka sendiri.Q
Apa contoh yang diberikan tentang manipulasi data dalam pemilihan umum?A
Contoh yang diberikan adalah penggunaan data oleh Cambridge Analytica untuk memanipulasi pemilihan umum di berbagai negara.Q
Bagaimana media sosial berkontribusi pada polarisasi dan ekstremisme?A
Media sosial berkontribusi pada polarisasi dengan menciptakan ruang gema yang memperkuat pandangan ekstremis.Q
Apa tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengatur media sosial?A
Tantangan yang dihadapi pemerintah termasuk komitmen terhadap kebebasan berbicara yang menyulitkan regulasi industri media sosial.