Courtesy of Forbes
Mengapa Keamanan Cloud Butuh Strategi Pintar untuk Cegah Kebocoran Data
23 Jan 2025, 14.00 WIB
226 dibaca
Share
Anshu Bansal adalah pendiri dan CEO CloudDefense.AI, sebuah perusahaan yang fokus pada keamanan aplikasi dan infrastruktur cloud. Saat ini, banyak bisnis mengandalkan cloud untuk menyimpan data penting dan menjalankan operasi mereka. Namun, meskipun mereka menghabiskan banyak uang untuk solusi cloud, pelanggaran keamanan tetap terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang risiko yang ada, serta ketergantungan berlebihan pada penyedia cloud. Sebuah laporan menunjukkan bahwa 99% kegagalan keamanan cloud disebabkan oleh kesalahan pengguna, bukan penyedia. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami bahwa keamanan cloud adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan perhatian yang terus-menerus.
Untuk mengatasi tantangan dalam keamanan data cloud, perusahaan perlu beralih dari strategi reaktif menjadi proaktif. Ini termasuk menghindari kesalahan konfigurasi dengan pemeriksaan menyeluruh, menggunakan alat pemantauan untuk mendapatkan visibilitas yang jelas, dan menerapkan model zero-trust di mana setiap permintaan harus diverifikasi. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa data terisolasi dengan baik di lingkungan multi-tenant dan mematuhi regulasi yang berlaku. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat melindungi data mereka dan siap menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Banyak perusahaan masih meremehkan tantangan keamanan cloud karena menganggap penyedia cloud bertanggung jawab sepenuhnya, padahal realitanya tanggung jawab itu harus dibagi secara ketat. Mengadopsi pendekatan zero-trust dan otomasi dalam pengelolaan konfigurasi dan kepatuhan adalah langkah wajib untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang dalam ekosistem cloud modern.
--------------------
Analisis Ahli:
Brian Krebs: Kesalahan konfigurasi dan kurangnya visibilitas merupakan titik lemah utama dalam keamanan cloud yang sering dimanfaatkan oleh penyerang siber untuk masuk tanpa terdeteksi.
Bruce Schneier: Model keamanan tradisional sudah tidak relevan bagi cloud; pendekatan zero-trust harus menjadi standar agar keamanan lebih efektif dan adaptif.
--------------------
What's Next: Jika organisasi tidak segera mengadopsi strategi keamanan cloud yang lebih proaktif dan terintegrasi, maka jumlah dan dampak kebocoran data serta serangan siber akan terus meningkat, mengakibatkan kerugian besar secara finansial dan reputasi.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/23/the-biggest-cloud-security-challenges-businesses-face-and-how-to-overcome-them/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/23/the-biggest-cloud-security-challenges-businesses-face-and-how-to-overcome-them/
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Anshu Bansal dan apa perannya di CloudDefense.AI?A
Anshu Bansal adalah pendiri dan CEO dari CloudDefense.AI, yang berfokus pada keamanan aplikasi dan infrastruktur cloud.Q
Apa yang menyebabkan banyaknya pelanggaran keamanan di cloud?A
Banyak pelanggaran keamanan di cloud disebabkan oleh kesalahan konfigurasi, kurangnya pemahaman tentang risiko, dan ketergantungan berlebihan pada penyedia cloud.Q
Mengapa model zero-trust penting dalam keamanan cloud?A
Model zero-trust penting karena mengharuskan setiap tindakan dan permintaan untuk diverifikasi, mengurangi kemungkinan akses tidak sah.Q
Apa saja tantangan utama dalam mengamankan data di cloud?A
Tantangan utama dalam mengamankan data di cloud termasuk kesalahan konfigurasi, kurangnya visibilitas, dan permukaan serangan yang diperluas.Q
Bagaimana organisasi dapat meningkatkan visibilitas dalam lingkungan cloud mereka?A
Organisasi dapat meningkatkan visibilitas dengan menggunakan alat pemantauan yang komprehensif untuk mendapatkan pandangan real-time tentang infrastruktur cloud mereka.