Courtesy of NatureMagazine

Microplastik Dalam Otak Tikus: Ancaman Baru yang Perlu Diwaspadai

23 Jan 2025, 07.00 WIB

96 dibaca

Para ilmuwan telah menemukan potongan kecil plastik, yang disebut mikroplastik, di dalam pembuluh darah otak tikus. Mikroplastik ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan bahkan alat medis. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mempengaruhi kesehatan, termasuk kemungkinan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada manusia. Dalam studi terbaru, para peneliti menggunakan teknik pencitraan untuk melihat bagaimana mikroplastik bergerak dalam aliran darah tikus dan menemukan bahwa sel-sel kekebalan tubuh mengonsumsi mikroplastik tersebut.

Dalam eksperimen, tikus diberi air yang mengandung mikroplastik berfluoresensi, dan setelah beberapa jam, sel-sel yang mengandung plastik tersebut terlihat di otak. Beberapa sel terjebak di pembuluh darah kecil di otak, menyebabkan penyumbatan yang mirip dengan "kecelakaan mobil". Meskipun beberapa penyumbatan dapat teratasi, yang lainnya tetap ada selama empat minggu pengamatan. Penelitian ini membantu kita memahami lebih baik bagaimana mikroplastik dapat mempengaruhi kesehatan otak.

Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00178-0

Analisis Kami

"Penemuan bahwa microplastik bisa menumpuk dalam pembuluh darah otak tikus memberikan gambaran mengkhawatirkan soal risiko kesehatan yang selama ini kurang diperhatikan. Sebagai ahli di bidang ini, saya berpendapat bahwa perlu tindakan preventif segera mengurangi paparan microplastik terutama dalam produk konsumen dan peralatan medis sebelum berdampak lebih luas pada manusia."

Analisis Ahli

Eliane El Hayek

"Teknologi pencitraan dua-foton miniatur sangat membantu memvisualisasikan jalur pergerakan microplastik secara real-time dalam jaringan hidup, memberikan pemahaman baru tentang potensi risiko kesehatan dari partikel plastik."

Prediksi Kami

Penelitian lebih lanjut kemungkinan akan menguak dampak jangka panjang microplastik pada kesehatan otak manusia dan memicu regulasi ketat terhadap paparan plastik mikro terutama dalam alat medis.