Courtesy of YahooFinance

NextEra Energy Ajukan Lisensi Untuk Hidupkan Kembali Pembangkit Nuklir Duane Arnold

24 Jan 2025, 20.36 WIB

211 dibaca

NextEra Energy Inc. telah meminta perubahan lisensi kepada regulator AS untuk memulai kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Duane Arnold yang sudah ditutup. Permintaan ini merupakan langkah awal untuk kemungkinan mengoperasikan kembali fasilitas di Iowa tersebut, yang ditutup pada tahun 2020 setelah pelanggan utamanya menghentikan perjanjian pembelian listrik. NextEra berharap dapat menghidupkan kembali reaktor ini paling cepat pada akhir tahun 2028, mengingat meningkatnya permintaan listrik di AS akibat penggunaan kecerdasan buatan dan pusat data.

Minat terhadap energi nuklir kembali meningkat seiring dengan kebutuhan listrik yang melonjak dari pusat data dan pabrik baru. Fasilitas Duane Arnold, yang mulai beroperasi pada tahun 1974, menggunakan teknologi yang lebih sederhana, sehingga mungkin lebih mudah untuk dihidupkan kembali dibandingkan dengan pembangkit nuklir yang lebih baru. Namun, ada kekhawatiran mengenai biaya dan apakah proyek ini akan menguntungkan secara ekonomi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nextera-takes-step-restart-nuclear-133601127.html

Analisis Kami

"Pengaktifan kembali pembangkit nuklir Duane Arnold merupakan langkah strategis yang berani mengingat pentingnya memperkuat pasokan energi di tengah lonjakan kebutuhan listrik masa depan. Namun, tanpa perencanaan ekonomi yang matang dan dukungan kebijakan, langkah ini bisa menimbulkan beban biaya besar yang malah menghambat keuntungan jangka panjangnya."

Analisis Ahli

Julian Dumoulin-Smith

"Biaya pengaktifan ulang pembangkit nuklir ini sangat tinggi dan belum jelas apakah dari sisi ekonomi proyek ini layak dijalankan."

Prediksi Kami

Jika berhasil dihidupkan kembali, Duane Arnold dapat menjadi sumber listrik yang dapat membantu memenuhi kebutuhan energi yang meningkat pesat, terutama dari sektor teknologi dan ekonomi hijau, namun prosesnya akan menghadapi berbagai tantangan besar terutama dari sisi biaya dan regulasi.