Misi luar angkasa jangka panjang dapat membahayakan penglihatan astronot, peringatan studi.
Courtesy of InterestingEngineering

Misi luar angkasa jangka panjang dapat membahayakan penglihatan astronot, peringatan studi.

26 Jan 2025, 00.06 WIB
206 dibaca
Share
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat gravitasi rendah di luar angkasa dapat menyebabkan perubahan signifikan pada mata dan penglihatan astronaut setelah enam hingga dua belas bulan berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Sekitar 70% astronaut mengalami sindrom neuro-okular terkait penerbangan luar angkasa (SANS), yang dapat menyebabkan penurunan kekakuan mata, tekanan intraokular, dan amplitudo denyut mata. Penelitian ini melibatkan 13 astronaut dari berbagai negara, dan hasilnya menunjukkan bahwa perubahan ini dapat menyebabkan gejala seperti ukuran mata yang berkurang dan pembengkakan saraf optik.
Meskipun perubahan ini tidak menjadi masalah besar untuk misi jangka pendek, para peneliti tetap khawatir tentang risiko misi yang lebih lama, seperti perjalanan ke Mars. Setelah kembali ke Bumi, sebagian besar astronaut mengalami pemulihan normal, dan kacamata korektif sering kali cukup untuk mengatasi gejala yang muncul. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari paparan mikrogravitasi terhadap kesehatan mata, dan para ilmuwan berharap dapat menggunakan data dari NASA untuk memperdalam penelitian ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh Santiago Costantino dalam penelitiannya?
A
Santiago Costantino menemukan bahwa lebih dari 70% astronot mengalami sindrom neuro-okular terkait penerbangan luar angkasa.
Q
Berapa persen astronot yang terpengaruh oleh sindrom neuro-okular terkait penerbangan luar angkasa?
A
Sekitar 70 persen astronot yang berada di ISS terpengaruh oleh sindrom tersebut.
Q
Apa saja faktor yang dianalisis dalam penelitian ini?
A
Faktor yang dianalisis termasuk kekakuan okular, tekanan intraokular, dan amplitudo denyut okular.
Q
Mengapa perubahan pada mata astronot menjadi perhatian untuk misi jangka panjang?
A
Perubahan pada mata astronot menjadi perhatian karena efek jangka panjang dari mikrogravitasi masih belum jelas, terutama untuk misi ke Mars.
Q
Apa yang diharapkan oleh peneliti dari data NASA selanjutnya?
A
Peneliti berharap data NASA selanjutnya dapat membantu memperdalam penelitian tentang perubahan mekanis pada mata astronot.

Artikel Serupa

Sunita Williams, Butch Wilmore mendarat di Bumi setelah 9 bulan sebagai akhir dari pengalaman luar angkasa.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
68 dibaca

Sunita Williams, Butch Wilmore mendarat di Bumi setelah 9 bulan sebagai akhir dari pengalaman luar angkasa.

Langit Jatuh: Studi MIT memprediksi kemacetan satelit dan tabrakan akibat perubahan iklim.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
55 dibaca

Langit Jatuh: Studi MIT memprediksi kemacetan satelit dan tabrakan akibat perubahan iklim.

John McFall: Astronot penyandang disabilitas pertama di dunia yang disetujui untuk misi stasiun luar angkasa.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
77 dibaca

John McFall: Astronot penyandang disabilitas pertama di dunia yang disetujui untuk misi stasiun luar angkasa.

AI di Luar Angkasa: Astronot Kemungkinan Akan Membutuhkan BantuanForbes
Teknologi
4 bulan lalu
122 dibaca

AI di Luar Angkasa: Astronot Kemungkinan Akan Membutuhkan Bantuan

‘Ketika Bintang-Bintang Mengobrol’: 12 Fakta Menarik Tentang Ruang Angkasa Berdasarkan K-DramaForbes
Sains
5 bulan lalu
172 dibaca

‘Ketika Bintang-Bintang Mengobrol’: 12 Fakta Menarik Tentang Ruang Angkasa Berdasarkan K-Drama

Pabrik luar angkasa semakin mendekati kenyataan seiring dengan munculnya teknologi pencetakan 3D yang menjanjikan.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
98 dibaca

Pabrik luar angkasa semakin mendekati kenyataan seiring dengan munculnya teknologi pencetakan 3D yang menjanjikan.