Courtesy of YahooFinance

Trump Terapkan Tarif Tinggi, Pasar Kolombia Siap Terpuruk

27 Jan 2025, 05.30 WIB

231 dibaca

Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan tarif darurat sebesar 25% untuk semua barang dari Kolombia yang masuk ke AS. Keputusan ini mengejutkan banyak trader karena sebelumnya perhatian lebih tertuju pada tarif untuk negara lain seperti Meksiko dan Kanada. Ekonom Daniel Velandia memperkirakan bahwa nilai tukar peso Kolombia akan melemah terhadap dolar AS dan bisa menyebabkan resesi jika situasinya semakin buruk. Selain itu, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, juga mengancam akan memberlakukan tarif balasan yang sama terhadap barang-barang dari AS.

Tarif baru ini diperkirakan akan berdampak negatif pada pasar keuangan Kolombia, termasuk obligasi, mata uang, dan saham. Banyak investor yang sebelumnya optimis terhadap ekonomi Kolombia kini harus menghadapi risiko yang lebih tinggi. Ekspor utama Kolombia seperti minyak, emas, kopi, dan bunga mungkin akan mengalami kerugian akibat kebijakan ini, yang bisa mempengaruhi perekonomian negara secara keseluruhan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/colombia-investors-brace-peso-slump-223043225.html

Analisis Ahli

Daniel Velandia

"Menganggap langkah ini tak terduga dan berharap diplomasi bisa menahan dampak negatifnya agar ekonomi Kolombia tidak jatuh ke resesi."

Gilberto Hernandez-Gomez

"Memperkirakan nilai tukar peso bisa melemah lebih dari 5% dan akan meningkatkan risiko pasar dengan menaikkan premi risiko."

Juan David Ballén

"Memprediksi semua aset dalam peso akan mengalami penurunan dan adanya penurunan harga saham perusahaan besar seperti Ecopetrol."

Analisis Kami

"Keputusan Trump yang mendadak ini memperlihatkan ketidakpastian politik dan ekonomi yang tinggi yang dapat merusak kepercayaan investor asing di Kolombia. Diplomasi harus segera diutamakan agar tidak terjadi eskalasi perang dagang yang lebih besar yang akan menyulitkan pemulihan ekonomi regional."

Prediksi Kami

Nilai tukar peso Kolombia akan melemah tajam dan harga saham serta obligasi lokal akan turun, yang bisa memperburuk risiko ekonomi dan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan di kawasan Amerika Latin.