Ketergantungan Berlebihan pada AI dalam Sidang: Pelajaran dari Kasus Deepfake Minnesota
Courtesy of Forbes

Ketergantungan Berlebihan pada AI dalam Sidang: Pelajaran dari Kasus Deepfake Minnesota

29 Jan 2025, 23.31 WIB
267 dibaca
Share
Pada tanggal 10 Januari, seorang profesor dari Stanford yang dipekerjakan sebagai saksi ahli dalam kasus hukum tentang deepfake yang dihasilkan oleh AI, mengalami masalah ketika kesaksiannya dibatalkan. Hal ini terjadi setelah terungkap bahwa AI telah menghasilkan kutipan palsu dalam dokumen pengadilan yang dia buat. Kasus ini berkaitan dengan undang-undang Minnesota yang melarang deepfake yang dapat mempengaruhi pemilihan, dan profesor tersebut seharusnya memberikan bukti bahwa deepfake dapat membahayakan demokrasi. Namun, dia mengakui bahwa dia menggunakan ChatGPT untuk membantu menyusun dokumennya, yang menyebabkan munculnya kutipan yang tidak ada.
Kasus ini menunjukkan risiko besar dari ketergantungan pada informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum. Meskipun AI dapat membantu mempercepat penelitian dan menyusun dokumen, hasilnya tidak bisa diterima begitu saja tanpa verifikasi. Ini menjadi pelajaran penting bagi para pengacara dan hakim bahwa AI harus digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti penilaian manusia. Jika seorang ahli AI saja bisa tertipu oleh informasi yang dihasilkan AI, maka pengadilan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi ini dalam sistem peradilan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/larsdaniel/2025/01/29/the-irony-ai-experts-testimony--collapses-over-fake-ai-citations/

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan bahwa bahkan para ahli di bidang AI dapat terjebak dalam jebakan teknologi jika tidak menerapkan prinsip verifikasi ketat. Sistem peradilan harus mengadopsi pendekatan yang sangat berhati-hati terhadap bukti berbasis AI agar tidak merusak integritas proses hukum dan keadilan."

Analisis Ahli

Jeffrey T. Hancock
"Menyadari kekurangan AI, penting bagi pengguna untuk selalu melakukan verifikasi manual atas hasil yang dihasilkan oleh alat AI demi menjaga akurasi dan kredibilitas di ranah hukum."

Prediksi Kami

Di masa depan, penggunaan AI dalam proses hukum akan semakin diatur ketat, dengan standar verifikasi yang lebih tinggi dan kemungkinan pembatasan ketat terhadap bukti dan kesaksian yang dihasilkan atau dibantu AI untuk menghindari kesalahan dan manipulasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada kesaksian Jeffrey T. Hancock?
A
Kesaksian Jeffrey T. Hancock ditolak setelah terungkap bahwa AI menghasilkan kutipan yang tidak akurat dalam dokumen hukum yang dia ajukan.
Q
Mengapa undang-undang Minnesota tentang deepfake menjadi kontroversial?
A
Undang-undang Minnesota tentang deepfake menjadi kontroversial karena dianggap melanggar hak Amandemen Pertama yang menjamin kebebasan berbicara.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'halluasi' dalam konteks AI?
A
'Halluasi' dalam konteks AI merujuk pada fenomena di mana model AI menghasilkan informasi yang tampak benar tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak akurat.
Q
Mengapa penting untuk memverifikasi informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum?
A
Penting untuk memverifikasi informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum karena kesalahan dapat merusak kredibilitas bukti dan mempengaruhi hasil kasus.
Q
Apa dampak dari penggunaan AI dalam analisis forensik?
A
Dampak dari penggunaan AI dalam analisis forensik termasuk peningkatan efisiensi, tetapi juga risiko kesalahan jika hasil AI tidak diverifikasi dengan baik.

Artikel Serupa

Mengapa AI Masih Sering Salah dan Bagaimana Kita Bisa Membuatnya Lebih AmanInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
94 dibaca

Mengapa AI Masih Sering Salah dan Bagaimana Kita Bisa Membuatnya Lebih Aman

Avatar AI dalam Pengadilan Menimbulkan Konflik dan Kritik Keras di New YorkTheVerge
Teknologi
5 bulan lalu
83 dibaca

Avatar AI dalam Pengadilan Menimbulkan Konflik dan Kritik Keras di New York

Bahaya AI yang Mengarang Kasus Hukum: Ancaman Baru bagi PengacaraReuters
Teknologi
6 bulan lalu
150 dibaca

Bahaya AI yang Mengarang Kasus Hukum: Ancaman Baru bagi Pengacara

OmniHuman-1: Deepfake AI Terbaru yang Semakin Sulit Dikenali dan BerbahayaTechCrunch
Teknologi
7 bulan lalu
42 dibaca

OmniHuman-1: Deepfake AI Terbaru yang Semakin Sulit Dikenali dan Berbahaya

DeepSeek dan Hype AI: Kenapa LLM Bukan Jawaban Semua Masalah AIForbes
Teknologi
7 bulan lalu
286 dibaca

DeepSeek dan Hype AI: Kenapa LLM Bukan Jawaban Semua Masalah AI

Waspada AI yang Bisa Meniru Kamu Dalam Iklan dan Risiko Penipuan ModernForbes
Teknologi
7 bulan lalu
76 dibaca

Waspada AI yang Bisa Meniru Kamu Dalam Iklan dan Risiko Penipuan Modern