Courtesy of Forbes
Google dan Konflik Tracking Cookies: Ancaman Baru di Dunia Iklan Digital
30 Jan 2025, 04.08 WIB
54 dibaca
Share
Google sebelumnya berjanji untuk menghapus cookie pelacakan, tetapi kini mereka kembali menggunakan cookie tersebut, dan situasi ini menimbulkan banyak perdebatan. Meskipun ada rencana untuk memberikan pilihan kepada pengguna apakah ingin di-tracking atau tidak, banyak yang khawatir bahwa pengguna akan memilih untuk tidak di-tracking, mirip dengan apa yang terjadi pada pengguna iPhone. Selain itu, Google juga memperkenalkan metode pelacakan baru yang disebut digital fingerprinting, yang membuat situasi semakin rumit.
Baca juga: Perplexity AI Tawarkan Rp 559.13 triliun ($34 Miliar) Beli Chrome, Tantang Dominasi Google Internet
Saat ini, Google berencana untuk menerapkan sistem di mana pengguna dapat dengan mudah menolak pelacakan dengan satu klik, tetapi banyak orang merasa bahwa perubahan ini tidak cukup signifikan. Meskipun belum ada keputusan pasti tentang masa depan pelacakan di internet, semua mata tertuju pada Google dan bagaimana mereka akan mengatur ulang industri iklan. Pengguna Chrome yang berjumlah 3 miliar diharapkan dapat memiliki kontrol lebih besar atas privasi mereka, tetapi bagaimana hal ini akan dilaksanakan masih belum jelas.
--------------------
Analisis Kami: Google memang sengaja memperlambat perubahan besar dengan cara mempertahankan tracking tradisional sampai mereka siap mengalihkan model monetisasi pada data internal walled garden mereka. Ini adalah permainan cerdik yang mengorbankan privasi pengguna demi keuntungan bisnis yang berkelanjutan.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: Pendekatan Google mencerminkan ketidakseimbangan kekuatan antara perusahaan teknologi besar dan pengguna, di mana perusahaan besar berjuang mempertahankan data mereka di tengah tuntutan privasi yang meningkat.
Shoshana Zuboff: Google menggunakan data sebagai alat kontrol dan pengawasan, dan setiap perubahan kebijakan tracking harus dilihat dalam konteks kapitalisme pengawasan yang mengakar kuat.
--------------------
What's Next: Masih akan terjadi ketegangan antara Google, industri periklanan, dan regulator yang dapat memicu kebijakan privasi yang lebih ketat, sementara Google berpotensi memanfaatkan datanya sendiri untuk tetap mempertahankan dominasi pasar.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/01/29/googles-chrome-upgrade-one-click-to-stop-being-tracked/
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/01/29/googles-chrome-upgrade-one-click-to-stop-being-tracked/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan janji Google untuk menghapus cookie pelacakan?A
Google telah mundur dari janji untuk menghapus cookie pelacakan, dan situasi ini menciptakan kebingungan di industri.Q
Mengapa industri iklan khawatir tentang opsi opt-in yang diusulkan oleh Google?A
Industri iklan khawatir bahwa banyak pengguna akan menolak pelacakan jika diberikan opsi opt-in, mirip dengan dampak yang terjadi pada pengguna iPhone.Q
Apa yang dikatakan DigiDay tentang pembaruan cookie Google?A
DigiDay memperingatkan bahwa tidak ada pembaruan besar terkait cookie yang akan datang dari Google dalam waktu dekat.Q
Bagaimana pengguna Chrome dapat mengontrol pelacakan cookie?A
Pengguna Chrome dapat menggunakan tombol 'leave me alone' untuk membunuh cookie pelacakan secara pribadi.Q
Apa yang mungkin terjadi pada pelacakan alamat IP di masa depan?A
Pelacakan alamat IP mungkin akan terpengaruh oleh kebijakan baru, dan pengguna hanya dapat menyembunyikannya saat menjelajah dalam mode 'incognito'.