Courtesy of Forbes

Google Kembalikan Teknik Pelacakan Digital Fingerprinting yang Risiko Privasi Meningkat

06 Feb 2025, 10.04 WIB

206 dibaca

Google menghadapi masalah dalam pelacakan data pengguna, terutama melalui browser Chrome yang sangat populer. Meskipun Google sebelumnya berencana untuk menghapus cookie pelacakan, mereka kini memperkenalkan solusi baru yang memungkinkan pengguna untuk meminta agar mereka tidak dilacak. Namun, meskipun cookie pelacakan mungkin akan berkurang, metode baru yang disebut digital fingerprinting akan kembali digunakan. Digital fingerprinting mengumpulkan berbagai informasi dari perangkat pengguna untuk membangun profil yang dapat mengidentifikasi mereka di berbagai situs web dan perangkat, termasuk TV dan konsol game.

Regulator data di Inggris mengkhawatirkan bahwa digital fingerprinting dapat mengurangi pilihan dan kontrol pengguna atas informasi mereka. Meskipun Google berargumen bahwa metode ini dapat memberikan perlindungan privasi yang lebih baik, regulator menekankan bahwa pelacakan ini sulit untuk diblokir dan tidak transparan. Mulai 16 Februari, aturan pelacakan akan dilonggarkan, memberikan kebebasan baru bagi industri pelacakan, sementara pengguna mungkin kehilangan kontrol atas data mereka. Ini menjadi perhatian bagi mereka yang peduli tentang privasi online.

--------------------

Analisis Kami: Langkah Google untuk kembali mengizinkan fingerprinting adalah kemunduran besar bagi privasi digital yang sudah terekspos. Meskipun diklaim sebagai teknologi yang lebih aman, kenyataannya ini akan membuat pengguna semakin terjebak dalam ekosistem pelacakan yang hampir tidak bisa dihindari.

--------------------

Analisis Ahli:

Helen Dixon (Komisioner Perlindungan Data Irlandia): Fingerprinting merupakan teknik yang melanggar hak privasi karena pengguna tidak diberikan kontrol yang cukup dan sulit menghapus data yang dikumpulkan. Kebijakan baru Google bisa memperburuk situasi privasi secara global jika tidak ada regulasi yang tegas.

--------------------

What's Next: Penggunaan digital fingerprinting oleh Google akan semakin memperkuat dominasi perusahaan dalam iklan digital di berbagai perangkat, sementara pengguna akan menghadapi semakin sulitnya perlindungan dan kontrol terhadap pelacakan data pribadi mereka.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/02/06/forget-chrome-google-starts-tracking-all-your-devices-in-10-days/

Pertanyaan Terkait

Apa masalah utama yang dihadapi Google dengan pelacakan di Chrome?

Masalah utama yang dihadapi Google adalah keputusan untuk tidak menghapus cookie pelacakan yang digunakan untuk mengikuti pengguna di web.

Apa yang dimaksud dengan digital fingerprinting?

Digital fingerprinting adalah teknik yang mengumpulkan berbagai sinyal data pengguna dari perangkat untuk membangun profil yang dapat mengidentifikasi individu secara unik.

Mengapa regulator data Inggris menentang penggunaan digital fingerprinting?

Regulator data Inggris menentang penggunaan digital fingerprinting karena dianggap mengurangi pilihan dan kontrol pengguna atas informasi mereka yang dikumpulkan.

Apa yang akan terjadi pada tanggal 16 Februari terkait kebijakan pelacakan Google?

Pada tanggal 16 Februari, kebijakan pelacakan Google akan dilonggarkan, memungkinkan penggunaan teknik pelacakan baru seperti digital fingerprinting.

Bagaimana Google berencana untuk meyakinkan industri pemasaran tentang kebijakan baru ini?

Google berencana untuk meyakinkan industri pemasaran bahwa mereka tidak mendapatkan keuntungan besar dari kebijakan baru ini meskipun pelacakan akan tetap ada.