Courtesy of Forbes
Google Hapus Cookie tapi Hidupkan Kembali Digital Fingerprinting di Chrome
18 Feb 2025, 09.22 WIB
171 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Google menghapus cookie pelacakan tetapi memperkenalkan fingerprinting yang lebih invasif.
- Kekhawatiran tentang privasi pengguna semakin meningkat seiring dengan perubahan kebijakan Google.
- Regulator data di berbagai negara mulai memperhatikan dan mengawasi praktik pelacakan yang baru ini.
Pengguna Google Chrome sedang mengalami masalah privasi karena pelacakan data. Tahun lalu, Google memutuskan untuk menghidupkan kembali cookie pelacakan, yang menyebabkan banyak kekhawatiran tentang privasi pengguna. Namun, ada kabar baik bahwa Google akan menghapus cookie pelacakan dengan pembaruan baru yang memberikan pilihan kepada pengguna untuk memilih apakah ingin dilacak atau tidak. Meskipun ini adalah langkah positif, ada juga berita buruk karena Google kini menghidupkan kembali metode pelacakan yang disebut "fingerprinting," yang dapat mengidentifikasi perangkat pengguna secara unik, termasuk perangkat pintar seperti TV dan konsol game.
Kampanye privasi mengkritik langkah baru Google ini sebagai pengabaian terhadap privasi pengguna. Meskipun Google mengklaim bahwa mereka masih memberikan pilihan kepada pengguna untuk menerima iklan yang dipersonalisasi, banyak yang khawatir bahwa pengguna tidak akan dapat menghentikan pelacakan ini. Regulator data di Inggris juga menekankan bahwa penggunaan fingerprinting untuk tujuan iklan memerlukan persetujuan dari pengguna. Saat ini, pengguna Chrome harus menghadapi kenyataan bahwa meskipun ada kemajuan dalam menghapus cookie pelacakan, metode baru ini dapat membuat privasi mereka semakin terancam.
--------------------
Analisis Kami: Perpaduan antara penghapusan cookie dan pengenalan lagi digital fingerprinting mencerminkan strategi Google yang kompleks untuk menjaga dominasi iklan sambil menyiasati kritik privasi. Ini menunjukkan bahwa teknologi pengawasan terus berkembang, dan pengguna harus sangat waspada karena pengendalian privasi aktual belum tercapai.
--------------------
Analisis Ahli:
Martin Thomson: Google telah memberi diri mereka izin menggunakan bentuk pelacakan yang sulit dihentikan oleh pengguna, menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap privasi pengguna.
--------------------
What's Next: Regulator akan menekan Google untuk memberikan opsi opt-out wajib bagi fingerprinting, kemungkinan ada tindakan hukum atau peraturan baru yang membatasi praktik pelacakan ini.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/02/18/google-starts-tracking-all-your-devices-as-chrome-changes/
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/02/18/google-starts-tracking-all-your-devices-as-chrome-changes/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan cookie pelacakan di Google Chrome?A
Cookie pelacakan di Google Chrome akan dihapus dengan pembaruan 'global prompt' yang memberikan pilihan kepada pengguna.Q
Apa itu fingerprinting dan bagaimana cara kerjanya?A
Fingerprinting adalah pengumpulan informasi tentang perangkat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengguna secara unik.Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang privasi pengguna terkait perubahan ini?A
Kekhawatiran muncul karena perubahan ini dianggap sebagai pengabaian terhadap privasi pengguna dan memberi izin kepada industri periklanan untuk melacak lebih banyak data.Q
Apa yang dikatakan regulator data di Inggris tentang penggunaan fingerprinting?A
Regulator data di Inggris menyatakan bahwa penggunaan fingerprinting untuk tujuan iklan memerlukan persetujuan pengguna.Q
Apa langkah selanjutnya yang diharapkan pengguna terkait pelacakan data?A
Pengguna berharap ada opsi untuk menolak pelacakan data di masa depan.