Courtesy of TechCrunch

Startup Tertekan Utang, Banyak yang Terpaksa Terdampak dan Jual Murah di 2025

01 Feb 2025, 23.00 WIB

50 dibaca

Bulan lalu, startup akuntansi Bench tiba-tiba gagal karena pemberi pinjaman meminta kembali pinjaman yang diberikan. Di akhir tahun 2023, perusahaan pengiriman digital Convoy juga mengalami masalah keuangan, sehingga perusahaan pemberi pinjaman Hercules Capital mengambil alih untuk memulihkan investasi mereka. Sementara itu, Divvy Homes dijual seharga sekitar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) , tetapi beberapa pemegang saham tidak mendapatkan pembayaran. Banyak startup yang didanai pada tahun 2020 dan 2021 kini mengalami kesulitan, dan diperkirakan lebih banyak lagi yang akan gagal pada tahun 2025.

Para pemberi pinjaman semakin mendorong startup untuk menjual diri mereka agar kerugian dapat diminimalkan. Meskipun utang dapat membantu startup yang berkembang pesat memenuhi kebutuhan kas, terlalu banyak utang dibandingkan pendapatan dapat menyebabkan penjualan paksa. Saat ini, banyak perusahaan yang bermasalah, dan investor enggan untuk terus mendanai startup yang pertumbuhannya lambat. Meskipun ada risiko, utang ventura tetap menarik, dengan penerbitan utang baru mencapai rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir, terutama untuk perusahaan AI.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/01/venture-debt-lenders-will-play-a-big-role-in-fire-sales-and-startup-shutdown-this-year-experts-say/

Analisis Kami

"Situasi ini menunjukkan risiko besar pada model pendanaan venture debt yang selama ini dianggap solusi cepat tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang. Saya yakin, 2025 akan jadi tahun koreksi keras bagi startup yang memakai strategi pendanaan ini tanpa perencanaan keuangan yang matang."

Analisis Ahli

David Spreng

"Banyak perusahaan sudah berada di ujung tali, dan lender kini mendorong penjualan untuk mengurangi kerugian."

John Markell

"Mayoritas lender memiliki portofolio dengan banyak perusahaan bermasalah, dan banyak unicorn akan segera menghilang."

Prediksi Kami

Banyak startup akan mengalami penjualan dengan harga rendah atau tutup pada tahun 2025, dengan peran besar venture debt yang memicu tekanan dari lender.