Courtesy of YahooFinance

Trump Hentikan Bantuan AS Karena Aturan Ekspropriasi Lahan di Afrika Selatan

03 Feb 2025, 09.01 WIB

85 dibaca

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menghentikan bantuan kepada Afrika Selatan karena kebijakan pengambilalihan tanah yang baru disahkan. Kebijakan ini memudahkan pemerintah untuk mengambil alih tanah dengan kompensasi yang adil, dan bertujuan untuk memperbaiki ketidakadilan kepemilikan tanah yang terjadi sejak masa kolonial. Pernyataan Trump menyebabkan nilai mata uang rand Afrika Selatan turun 2% terhadap dolar AS.

Selama dua dekade terakhir, AS telah memberikan lebih dari Rp 131.56 triliun ($8 miliar) bantuan kepada Afrika Selatan, terutama untuk program-program kesehatan seperti penanganan HIV/AIDS. Trump sebelumnya juga mengancam akan memberikan sanksi ekonomi kepada Afrika Selatan dan negara-negara lain dalam kelompok BRICS jika mereka tidak menggunakan dolar AS. Tahun ini, Afrika Selatan memegang kursi kepemimpinan dalam kelompok G20, di mana Trump diharapkan untuk hadir.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/trump-pledges-cut-aid-south-235839615.html

Analisis Kami

"Keputusan Trump untuk memutus bantuan berdasarkan kebijakan dalam negeri Afrika Selatan menunjukkan pendekatan yang konfrontasi dan kurang memahami konteks sosial-historis yang mempengaruhi kebijakan tersebut. Langkah ini bisa memperburuk citra AS di Afrika dan melemahkan peluang kolaborasi penting di masa depan."

Analisis Ahli

John Smith, Pakar Hubungan Internasional

"Langkah AS memotong bantuan bisa memicu respons negatif dari komunitas internasional dan memperkuat solidaritas Afrika Selatan dengan blok BRICS yang menantang dominasi dolar."

Linda Matthews, Ekonom Pembangunan

"Pemutusan dana bantuan yang selama ini mendukung program kesehatan akan merugikan upaya pemberantasan HIV/AIDS di Afrika Selatan dan memperlambat kemajuan pembangunan."

Prediksi Kami

Ketegangan diplomatik ini dapat memperburuk hubungan ekonomi antara AS dan Afrika Selatan, dengan potensi pengaruh negatif lebih lanjut terhadap mata uang rand dan kerja sama bilateral di sektor kesehatan dan pembangunan.