Courtesy of YahooFinance
Gelombang PHK Meluas di 2025, AI Jadi Faktor Utama Perubahan Tenaga Kerja
06 Feb 2025, 06.57 WIB
323 dibaca
Share
Pada tahun 2025, banyak perusahaan besar seperti Meta, Microsoft, dan CNN melanjutkan pemotongan pekerjaan setelah gelombang pengurangan karyawan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Beberapa alasan di balik pemotongan ini termasuk upaya untuk mengurangi biaya dan penyesuaian terhadap perubahan teknologi, terutama dengan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI). Sebuah survei menunjukkan bahwa 41% perusahaan di seluruh dunia berencana untuk mengurangi jumlah karyawan mereka dalam lima tahun ke depan karena dampak AI. Perusahaan-perusahaan seperti Kohl's, Starbucks, dan BP juga mengumumkan rencana pemotongan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
Selain itu, beberapa perusahaan lain seperti Stripe, BlackRock, dan Estée Lauder juga melakukan pemotongan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan strategi bisnis mereka. Misalnya, Estée Lauder berencana untuk memotong hingga 7.000 pekerjaan dalam dua tahun ke depan. Meskipun banyak perusahaan mengalami penurunan jumlah karyawan, ada juga sektor yang diperkirakan akan tumbuh, seperti pekerjaan di bidang teknologi dan AI, yang diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/full-list-major-us-companies-220813398.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/full-list-major-us-companies-220813398.html
Analisis Kami
"Pemotongan tenaga kerja masif di berbagai sektor ini menunjukkan bahwa perusahaan kini sangat berfokus pada efisiensi dan adaptasi teknologi baru, terutama AI. Namun, perusahaan juga harus hati-hati karena pengurangan tidak selektif dapat mengganggu inovasi dan moral karyawan jangka panjang."
Analisis Ahli
Klaus Schwab (Pendiri World Economic Forum)
"Perusahaan harus menyeimbangkan kebutuhan otomatisasi dengan investasi dalam pengembangan keterampilan ulang untuk pekerja agar transisi ke era AI tidak memicu ketimpangan sosial yang lebih besar."
Satya Nadella (CEO Microsoft)
"Pemotongan tenaga kerja terkait performa adalah bagian dari strategi untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif, sekaligus menyiapkan tenaga kerja yang adaptif terhadap teknologi baru."
Prediksi Kami
Tren pemotongan pekerja kemungkinan akan berlanjut dengan perusahaan lebih banyak mengadopsi teknologi AI, sehingga sektor pekerjaan tradisional semakin berkurang dan munculnya kebutuhan keterampilan baru dalam teknologi tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan pemotongan pekerjaan di berbagai perusahaan?A
Pemotongan pekerjaan disebabkan oleh langkah-langkah penghematan biaya dan perubahan teknologi, termasuk peningkatan penggunaan kecerdasan buatan.Q
Perusahaan mana yang mengumumkan pemotongan karyawan pada tahun 2025?A
Perusahaan seperti Meta, Microsoft, CNN, Starbucks, dan Kohl's mengumumkan pemotongan karyawan pada tahun 2025.Q
Apa yang dilakukan CNN terkait pemotongan pekerjaan?A
CNN mengumumkan pemotongan sekitar 200 pekerjaan sebagai bagian dari pergeseran digital untuk memastikan keberlanjutan perusahaan.Q
Mengapa Kohl's melakukan pengurangan karyawan?A
Kohl's melakukan pengurangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas jangka panjang.Q
Apa yang direncanakan oleh Starbucks terkait tim dukungan mereka?A
Starbucks merencanakan pemotongan pekerjaan untuk merestrukturisasi tim dukungan mereka dan meningkatkan cara kerja.Artikel Serupa
Bisnis
4 bulan lalu
180 dibaca
Perusahaan Besar Lakukan PHK Massal di Tahun 2025 Karena Pengaruh AI dan Efisiensi
Bisnis
5 bulan lalu
161 dibaca
Gelombang PHK 2025: AI dan Perubahan Bisnis Menjadi Penyebab Utama
Bisnis
5 bulan lalu
183 dibaca
Gelombang PHK Teknologi 2025: Dampak dan Tantangan di Era AI
Bisnis
5 bulan lalu
127 dibaca
Perusahaan Besar Lakukan PHK Besar-besaran di 2025 Karena Pengaruh AI dan Efisiensi
Bisnis
5 bulan lalu
131 dibaca
Pemutusan Hubungan Kerja 2025: Dampak AI dan Transformasi Perusahaan Besar
Bisnis
5 bulan lalu
228 dibaca
HP dan Perusahaan Teknologi Lakukan PHK Massal untuk Fokus pada AI dan Efisiensi
Bisnis
6 bulan lalu
346 dibaca