Courtesy of Reuters

Pinjaman Baru China Meningkat Tapi Tantangan Ekonomi Menanti di 2025

07 Feb 2025, 16.47 WIB

270 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pinjaman baru yuan di Tiongkok mengalami lonjakan tetapi masih di bawah rekor tahun lalu.
Tiongkok menghadapi tantangan dalam pertumbuhan ekonomi dan permintaan kredit yang rendah.
Ketegangan perdagangan dengan AS mempengaruhi kebijakan ekonomi Tiongkok.

Pada bulan Januari, bank-bank di China diperkirakan memberikan pinjaman baru sebesar 4,5 triliun yuan, meningkat signifikan dari 990 miliar yuan di bulan Desember. Meskipun ada peningkatan, jumlah pinjaman ini masih lebih rendah dibandingkan dengan rekor 4,92 triliun yuan yang dicatat pada Januari tahun lalu. Penurunan permintaan kredit disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk jumlah hari kerja yang lebih sedikit karena libur Tahun Baru Imlek dan ketidakpastian ekonomi yang membuat bank lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman.

Ekonomi China tumbuh 5% tahun lalu, tetapi pertumbuhannya tidak seimbang karena sektor ekspor dan manufaktur lebih cepat berkembang dibandingkan konsumsi domestik. Di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat, China berencana untuk mempertahankan target pertumbuhan sekitar 5% pada tahun 2025. Para analis memperkirakan bahwa bank sentral akan melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meskipun ada tekanan pada nilai yuan.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/markets/asia/chinas-january-bank-lending-seen-surging-demand-still-fragile-2025-02-07/

Analisis Kami

"Meski ada peningkatan pinjaman baru di awal tahun, perlambatan pertumbuhan kredit dan aktivitas manufaktur menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi China masih rapuh dan sangat dipengaruhi faktor eksternal serta masalah domestik seperti krisis properti. Pemerintah perlu lebih agresif dalam stimulus fiskal dan reformasi struktural agar target pertumbuhan 5% dapat tercapai secara berkelanjutan."

Analisis Ahli

Economist Citi

"Faktor hari kerja yang lebih sedikit dan lemahnya permintaan kredit menjadi kunci utama terbatasnya perluasan pinjaman di Januari 2025, memberikan sinyal kebutuhan dukungan kebijakan moneter lebih lanjut."

Presiden Xi Jinping

"Mengindikasikan tekad pemerintah untuk mengatasi guncangan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi di tahun 2025."

Prediksi Kami

China kemungkinan akan melanjutkan pemotongan suku bunga dan rasio cadangan wajib bank guna mendorong permintaan kredit dan menjaga stabilitas ekonomi, meskipun menghadapi tekanan depresiasi yuan dan ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.