Courtesy of YahooFinance

Inflasi Konsumen China Naik Saat Deflasi Manufaktur Tetap Tekan Ekonomi

09 Feb 2025, 10.27 WIB

301 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Inflasi konsumen di Tiongkok meningkat akibat pengeluaran selama Tahun Baru Imlek.
Deflasi masih menjadi tantangan bagi ekonomi Tiongkok meskipun ada lonjakan sementara dalam pengeluaran.
Pemerintah Tiongkok berfokus pada peningkatan konsumsi domestik untuk mengatasi dampak perang dagang.

Inflasi konsumen di China meningkat untuk pertama kalinya sejak Agustus, dipicu oleh peningkatan pengeluaran rumah tangga menjelang liburan Tahun Baru Imlek. Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,5% pada bulan Januari dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dari kenaikan 0,1% pada bulan sebelumnya. Meskipun ada lonjakan sementara dalam pengeluaran selama liburan, tekanan deflasi masih ada, dengan harga layanan meningkat 0,9%, yang menyumbang lebih dari 50% dari total kenaikan CPI.

Namun, deflasi di sektor pabrik terus berlanjut selama 28 bulan berturut-turut, dengan penurunan 2,3% yang sama seperti bulan Desember. Para analis memperkirakan bahwa CPI mungkin terdistorsi karena lonjakan pembelian menjelang festival. Pemerintah China, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, berfokus pada peningkatan pengeluaran dan pemotongan suku bunga untuk mendorong konsumsi, yang menjadi prioritas utama tahun ini. Hal ini penting untuk mengatasi dampak perang dagang dengan AS dan untuk mencegah siklus penurunan harga yang dapat menghambat pengeluaran rumah tangga dan investasi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-consumer-inflation-picks-holiday-032737004.html

Analisis Kami

"Percepatan inflasi yang bersifat sementara selama Tahun Baru Imlek tidak cukup untuk mengatasi tekanan deflasi yang sudah berlangsung lama di China. Jika pemerintah tidak melanjutkan langkah-langkah agresif untuk mendorong konsumsi dan investasi, pertumbuhan ekonomi bisa melambat lebih parah dan memperburuk kondisi sosial-ekonomi masyarakat."

Analisis Ahli

Sonal Varma

"Kenaikan inflasi bulan Januari kemungkinan sebagian besar dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman selama liburan Imlek, sehingga perlu diapresiasi dengan hati-hati demi memahami tren jangka panjang."

Si Ying Toh

"Deflasi di sektor manufaktur yang berlarut-larut menandakan lemahnya permintaan domestik dan eksternal, mengharuskan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih agresif untuk menjaga stabilitas ekonomi."

Prediksi Kami

Tekanan deflasi kemungkinan akan tetap menjadi masalah utama bagi ekonomi China dalam waktu dekat, sehingga pemerintah akan terus mendorong kebijakan fiskal dan moneter untuk merangsang konsumsi dan investasi demi menghindari resesi ekonomi yang lebih dalam.