AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.
Courtesy of InterestingEngineering

AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.

10 Feb 2025, 17.18 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengambilan keputusan di otak melibatkan neuron tertentu yang berfungsi sebagai 'pemimpin'.
  • Model sirkuit laten dapat memberikan wawasan baru tentang cara kerja otak dan aplikasi dalam kecerdasan buatan.
  • Temuan ini berpotensi membantu dalam pengembangan pengobatan untuk gangguan otak yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
Penelitian terbaru dari ilmuwan saraf di Princeton mengungkapkan bagaimana otak manusia membuat keputusan dengan memproses informasi yang kompleks. Mereka mengembangkan model yang disebut 'latent circuit', yang menunjukkan bahwa hanya beberapa neuron tertentu, yang disebut 'neuron pemimpin', yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, bukan seluruh jaringan neuron yang saling terhubung. Dalam eksperimen, peserta diminta untuk menentukan warna atau arah gerakan titik berdasarkan bentuk yang ditampilkan sebelumnya. Penelitian ini menemukan bahwa neuron yang berhubungan dengan gerakan dapat menekan aktivitas neuron yang memproses warna, dan sebaliknya, tergantung pada informasi yang lebih relevan.
Temuan ini tidak hanya membantu kita memahami cara kerja otak dalam pengambilan keputusan, tetapi juga dapat berimplikasi pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) seperti mobil otonom dan asisten virtual. Dengan memahami cara otak mengatasi informasi yang bertentangan, sistem AI dapat dirancang untuk menjadi lebih andal. Penelitian ini juga berpotensi memberikan wawasan baru untuk pengobatan gangguan otak seperti depresi dan Alzheimer dengan mengungkap prinsip-prinsip matematis yang mendasarinya. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/princeton-cracks-brain-decision-making-code

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Princeton?
A
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami mekanisme pengambilan keputusan di dalam jaringan neuron besar.
Q
Apa yang dimaksud dengan model sirkuit laten?
A
Model sirkuit laten adalah model yang menunjukkan bahwa hanya beberapa neuron tertentu yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan.
Q
Bagaimana penelitian ini dapat membantu dalam pengobatan gangguan otak?
A
Penelitian ini dapat membantu dalam pengobatan gangguan seperti depresi dan ADHD dengan mengungkap prinsip matematis yang mendasarinya.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini terhadap kecerdasan buatan?
A
Penelitian ini dapat meningkatkan algoritma pengambilan keputusan dalam kecerdasan buatan, membuatnya lebih dapat diandalkan.
Q
Siapa penulis utama dari studi ini?
A
Penulis utama dari studi ini adalah Christopher Langdon.

Artikel Serupa

Membangun Otak Digital: Peran AI dalam Memahami dan Mengubah Pikiran ManusiaQuantaMagazine
Sains
1 bulan lalu
89 dibaca

Membangun Otak Digital: Peran AI dalam Memahami dan Mengubah Pikiran Manusia

Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf BuatanQuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
135 dibaca

Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf Buatan

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan KemajuanQuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
75 dibaca

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan Kemajuan

Dari Spin Glasses ke AI: Revolusi yang Tak Terduga dalam Kecerdasan BuatanQuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
66 dibaca

Dari Spin Glasses ke AI: Revolusi yang Tak Terduga dalam Kecerdasan Buatan

Penalaran AI dalam Ruang Laten: Masa Depan Kecerdasan Buatan?QuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
112 dibaca

Penalaran AI dalam Ruang Laten: Masa Depan Kecerdasan Buatan?

"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"QuantaMagazine
Sains
3 bulan lalu
68 dibaca

"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"

GPS internal otak manusia lebih acak daripada yang diperkirakan sebelumnya, temukan studi.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
167 dibaca

GPS internal otak manusia lebih acak daripada yang diperkirakan sebelumnya, temukan studi.