Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf Buatan
Courtesy of QuantaMagazine
Teknologi
Kecerdasan Buatan

Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf Buatan

Membandingkan dan memahami perbedaan serta kesamaan antara jaringan saraf buatan dan otak manusia, serta bagaimana keduanya dapat saling menginspirasi untuk kemajuan teknologi dan ilmu saraf.

30 Apr 2025, 07.00 WIB
134 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jaringan saraf buatan terinspirasi oleh neuron biologis tetapi jauh lebih sederhana.
  • Kecerdasan buatan memiliki kemampuan belajar yang berbeda dari otak manusia.
  • Penelitian neuromorfik berusaha untuk mengintegrasikan kompleksitas biologis ke dalam algoritma AI.
Seattle, Washington, Amerika Serikat - Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengusulkan bahwa neuron dapat dianggap sebagai perangkat logika yang dapat menyala atau tidak, yang secara tidak sengaja meletakkan dasar untuk kecerdasan buatan. Namun, kerangka awal mereka dianggap 'sampah lengkap' karena sistem saraf tidak terhubung seperti itu. Jaringan saraf buatan adalah penyederhanaan besar dari neuron biologis yang sangat kompleks.
Baca juga: Bagaimana Model Difusi AI Menghasilkan Kreativitas Melalui Keterbatasan Tekniknya
Jaringan saraf buatan bekerja sangat baik untuk tugas-tugas tertentu seperti mengenali objek atau menjawab pertanyaan, tetapi tidak memiliki cara untuk bernalar seperti otak manusia. Menambahkan detail biologis dapat memainkan peran besar dalam meningkatkan jaringan saraf buatan. Otak manusia sangat efisien dalam penggunaan energi, hanya menggunakan sekitar 20 watt daya, sementara jaringan saraf buatan membutuhkan lebih banyak energi.
Baca juga: Membangun Otak Digital: Peran AI dalam Memahami dan Mengubah Pikiran Manusia
Meskipun jaringan saraf buatan lebih mirip dengan bagian otak nyata daripada model sebelumnya, mereka tetap berbeda dalam banyak hal. Para peneliti berusaha untuk menambahkan fitur-fitur biologis ke dalam jaringan saraf buatan untuk meningkatkan kemampuannya. Meskipun demikian, perbandingan antara otak manusia dan jaringan saraf buatan tetap menarik dan bermanfaat untuk kemajuan teknologi dan ilmu saraf.
Sumber: https://www.quantamagazine.org/ai-is-nothing-like-a-brain-and-thats-ok-20250430/

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang mengembangkan kerangka matematis untuk jaringan saraf buatan?
A
Warren McCulloch dan Walter Pitts mengembangkan kerangka matematis untuk jaringan saraf buatan.
Q
Apa perbedaan utama antara neuron biologis dan neuron buatan?
A
Neuron biologis jauh lebih kompleks dan memiliki berbagai fungsi, sedangkan neuron buatan adalah simplifikasi dari neuron biologis.
Q
Mengapa kecerdasan buatan tidak dapat dianggap sama dengan kecerdasan manusia?
A
Kecerdasan buatan tidak memiliki pemahaman atau kesadaran seperti manusia, dan belajar hanya berdasarkan pola dalam data.
Q
Apa yang dimaksud dengan neuromodulator dalam konteks otak?
A
Neuromodulator adalah zat kimia yang mempengaruhi cara neuron berfungsi dan berinteraksi, memberikan fleksibilitas dalam pemrosesan informasi.
Q
Bagaimana AI dapat membantu dalam penelitian biologi?
A
AI dapat menganalisis data biologis dan membantu dalam desain produk biologis baru.

Artikel Serupa

Bagaimana AI Mengubah Kreativitas dalam Penelitian Ilmiah
Bagaimana AI Mengubah Kreativitas dalam Penelitian Ilmiah
Dari QuantaMagazine
Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi Ilmiah
Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi Ilmiah
Dari QuantaMagazine
"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"
"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"
Dari QuantaMagazine
Fisika yang Bekerja untuk Membangun AI yang Melek Sains
Fisika yang Bekerja untuk Membangun AI yang Melek Sains
Dari QuantaMagazine
Pikiran awal di balik mesin: Pendiri kecerdasan buatan
Pikiran awal di balik mesin: Pendiri kecerdasan buatan
Dari InterestingEngineering
AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.
AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.
Dari InterestingEngineering
Bagaimana AI Mengubah Kreativitas dalam Penelitian IlmiahQuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
103 dibaca

Bagaimana AI Mengubah Kreativitas dalam Penelitian Ilmiah

Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi IlmiahQuantaMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
78 dibaca

Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi Ilmiah

"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"QuantaMagazine
Sains
3 bulan lalu
68 dibaca

"Keajaiban Otak Burung: Mengungkap Kecerdasan yang Tak Terduga"

Fisika yang Bekerja untuk Membangun AI yang Melek SainsQuantaMagazine
Teknologi
5 bulan lalu
54 dibaca

Fisika yang Bekerja untuk Membangun AI yang Melek Sains

Pikiran awal di balik mesin: Pendiri kecerdasan buatanInterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
124 dibaca

Pikiran awal di balik mesin: Pendiri kecerdasan buatan

AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
58 dibaca

AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.