Bagaimana Model Difusi AI Menghasilkan Kreativitas Melalui Keterbatasan Tekniknya
Courtesy of QuantaMagazine

Bagaimana Model Difusi AI Menghasilkan Kreativitas Melalui Keterbatasan Tekniknya

Menjelaskan mekanisme teknis di balik kreativitas model difusi dalam kecerdasan buatan dan menghubungkannya dengan konsep biologis serta kemungkinan wawasan terhadap kreativitas manusia.

30 Jun 2025, 07.00 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kreativitas dalam model difusi muncul dari proses denoising dan bukan semata-mata dari memorisasi.
  • Lokalitas dan ekuivarian berperan penting dalam memungkinkan kreativitas dalam gambar yang dihasilkan oleh AI.
  • Penelitian ini menawarkan pandangan baru tentang persamaan antara kreativitas manusia dan kecerdasan buatan.
Para peneliti awalnya terkejut karena model AI yang dikenal sebagai model difusi dapat menghasilkan gambar baru yang kreatif, bukan hanya menyalin gambar yang sudah mereka pelajari. Model ini bekerja dengan cara yang mirip seperti merusak gambar hingga menjadi noise dan kemudian mencoba menyusunnya kembali. Dua peneliti fisika mengembangkan sebuah sistem matematika yang disebut mesin setara lokal ekuivarien (ELS) yang mampu memprediksi bagaimana model difusi menghasilkan gambar tanpa perlu dilatih secara langsung. Hal ini menunjukkan kreativitas model sebenarnya adalah konsekuensi dari cara mereka bekerja, terutama sifat lokalitas dan translasi ekuivarien. Model difusi hanya fokus pada sebagian kecil gambar pada satu waktu, tanpa melihat keseluruhan gambar. Ironisnya, pembatasan ini justru membuat mereka bisa berimprovisasi dan menghasilkan gambar baru yang koheren, termasuk efek aneh seperti manusia dengan jari ekstra pada gambar yang mereka buat. Kreativitas yang muncul dari model AI ini mirip dengan proses biologis dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh makhluk hidup, di mana tindakan lokal dan komunikasi antar bagian kecil menciptakan pola dan bentuk kompleks tanpa pengawasan pusat. Penemuan ini membuka kemungkinan pemahaman baru tentang bagaimana kreativitas manusia dan mesin bisa memiliki mekanisme dasar yang sama, yaitu menciptakan sesuatu yang baru dari pemrosesan informasi yang terbatas dan saling berinteraksi.
Sumber: https://www.quantamagazine.org/researchers-uncover-hidden-ingredients-behind-ai-creativity-20250630/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama penelitian Kamb dan Ganguli?
A
Fokus utama penelitian Kamb dan Ganguli adalah menjelaskan bagaimana kreativitas dalam model difusi muncul sebagai akibat dari kekurangan teknis dalam proses denoising.
Q
Bagaimana model difusi menghasilkan kreativitas dalam gambar?
A
Model difusi menghasilkan kreativitas dengan mengubah gambar menjadi kebisingan digital dan kemudian merakit kembali, di mana proses ini memungkinkan improvisasi dan penciptaan gambar baru.
Q
Apa peran lokalitas dan ekuivarian dalam model difusi?
A
Lokalitas dan ekuivarian memungkinkan model difusi untuk fokus pada kelompok piksel secara individu, yang justru memfasilitasi munculnya kreativitas.
Q
Siapa yang menjadi peneliti utama dalam penelitian ini?
A
Peneliti utama dalam penelitian ini adalah Mason Kamb, seorang mahasiswa pascasarjana di Stanford University.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini terhadap pemahaman kreativitas manusia?
A
Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana kreativitas manusia dan AI dapat memiliki kesamaan dalam proses penggabungan elemen-elemen yang ada.

Artikel Serupa

Dari Spin Glasses ke AI: Revolusi yang Tak Terduga dalam Kecerdasan BuatanQuantaMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
63 dibaca

Dari Spin Glasses ke AI: Revolusi yang Tak Terduga dalam Kecerdasan Buatan

Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf BuatanQuantaMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
133 dibaca

Perbandingan Kompleksitas Otak Manusia dan Jaringan Saraf Buatan

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan KemajuanQuantaMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
73 dibaca

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan Kemajuan

Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi IlmiahQuantaMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
77 dibaca

Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan Deep Learning untuk Inovasi Ilmiah

Menggunakan AI Generatif untuk Seni Kreatif dan EtisTheVerge
Teknologi
3 bulan lalu
112 dibaca

Menggunakan AI Generatif untuk Seni Kreatif dan Etis

AI's creative blockAxios
Teknologi
4 bulan lalu
68 dibaca

AI's creative block