Courtesy of InterestingEngineering

Google Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika, Dampak dan Kontroversinya

11 Feb 2025, 21.00 WIB

104 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perubahan nama geografis dapat memicu kontroversi dan perdebatan budaya.
Keputusan pemerintah dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan teknologi besar.
Nama-nama geografis mencerminkan narasi sejarah dan identitas nasional.

Google baru-baru ini mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika" di aplikasi Maps untuk pengguna di Amerika Serikat. Perubahan ini berasal dari perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang bertujuan untuk "mengembalikan kebanggaan Amerika" terhadap sejarah negara tersebut. Selain itu, Gunung Denali di Alaska, yang sebelumnya dinamai untuk menghormati nama yang digunakan oleh masyarakat adat, kini kembali disebut Gunung McKinley. Keputusan ini memicu perdebatan mengenai dampak budaya dan sejarah dari perubahan nama tersebut, terutama karena Google mengikuti pedoman pemerintah yang baru.

Perubahan nama ini tidak berlaku secara global; misalnya, pengguna di Meksiko masih akan melihat nama "Teluk Meksiko." Hal ini menimbulkan ketegangan diplomatik, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang berencana untuk mengirim surat kepada Google. Selain itu, perubahan nama ini juga mempengaruhi berbagai lembaga federal yang harus memperbarui peta dan pemberitahuan publik mereka. Perubahan ini mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang pengakuan terhadap populasi adat dan penggunaan nama geografis untuk menegaskan pandangan nasionalis tertentu di Amerika Serikat.

--------------------

Analisis Kami: Perubahan nama geografis yang bersifat politis ini memperlihatkan bagaimana kekuasaan dapat menghapus jejak sejarah dan budaya yang sudah lama diakui demi agenda nasionalisme. Namun, langkah ini berpotensi menimbulkan konflik budaya dan diplomatik yang justru bisa mengurangi kredibilitas pemerintah dan perusahaan teknologi yang tunduk pada tekanan politik.

--------------------

Analisis Ahli:

Ahli Geografi Budaya: Penggantian nama geografis yang meminggirkan warisan adat dan sejarah lokal biasanya memperburuk ketegangan identitas nasional dan mengabaikan pluralitas budaya.

Pakar Teknologi Informasi: Keputusan Google mengadopsi nama resmi pemerintah menyoroti ketergantungan perusahaan teknologi pada regulasi nasional, yang bisa membatasi netralitas dan transparansi informasi.

--------------------

What's Next: Perdebatan internasional dan diplomatik akan meningkat terkait perubahan nama geografis yang dipengaruhi oleh kebijakan nasionalistik, serta kemungkinan adanya resistensi dari perusahaan teknologi lain dan masyarakat global.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/google-maps-renames-gulf-of-america