Courtesy of Axios
Google Hapus Acara Budaya di Kalender, Terpengaruh Tekanan Politik DEI
12 Feb 2025, 23.38 WIB
171 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Google menghapus beberapa perayaan budaya dari Google Calendar.
- Keputusan ini terkait dengan kebijakan diversitas yang dipengaruhi oleh pemerintahan Trump.
- Perusahaan beralih kembali ke sistem otomatis untuk menambahkan acara ke kalender.
Google telah menghapus beberapa perayaan dan acara budaya dari pengaturan default di Google Calendar, termasuk Bulan Kebanggaan (Pride Month) dan Bulan Sejarah Hitam. Meskipun perubahan ini dilaporkan terjadi tahun lalu, perhatian terhadap isu ini meningkat bulan ini seiring dengan kebijakan pemerintahan Trump yang menargetkan inisiatif keberagaman dan inklusi. Google menyatakan bahwa mereka kembali menggunakan sistem otomatis untuk menambahkan hari libur dan observasi nasional, alih-alih menambahkan acara secara manual.
Perubahan ini juga berkaitan dengan keputusan Google untuk menghentikan upaya meningkatkan jumlah karyawan dari kelompok yang kurang terwakili dan meninjau program keberagaman lainnya. Langkah-langkah ini diambil untuk mematuhi aturan pemerintahan Trump bagi kontraktor pemerintah, yang berfokus pada pengurangan inisiatif keberagaman di sektor publik. Selain itu, Google juga menarik perhatian dengan mengubah nama "Gulf of Mexico" menjadi "Gulf of America" di peta untuk pengguna di AS, mengikuti perintah dari Trump.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan Google untuk menghapus event budaya dari kalender mereka menunjukkan tekanan besar dari kebijakan politik yang berdampak langsung pada perusahaan teknologi besar dan nilai-nilai sosial. Ini menandai kemunduran serius dalam dukungan terhadap keberagaman dan inklusi yang sebelumnya menjadi prioritas penting di banyak perusahaan teknologi.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Annisa Putri, Pakar Sosial dan Teknologi: Penghapusan acara budaya ini berpotensi melemahkan kesadaran publik tentang keberagaman dan sejarah kelompok minoritas. Google sebagai platform utama seharusnya menjadi contoh positif dalam mendukung inklusivitas, bukan mengabaikannya demi alasan administratif atau tekanan politik.
--------------------
What's Next: Langkah penghapusan event budaya dan pengurangan program DEI oleh perusahaan besar seperti Google dapat memicu kontroversi sosial dan meningkatkan tekanan dari kalangan pendukung keberagaman, kemungkinan mendorong adaptasi kebijakan baru atau respons publik lebih luas.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/02/12/google-calendar-holidays-heritage-months-remove-diversity
[1] https://www.axios.com/2025/02/12/google-calendar-holidays-heritage-months-remove-diversity
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dihapus oleh Google dari Google Calendar?A
Google menghapus beberapa perayaan dan acara budaya seperti Pride Month dan Black History Month dari Google Calendar.Q
Mengapa penghapusan ini menjadi perhatian publik?A
Penghapusan ini menjadi perhatian publik karena berkaitan dengan kebijakan diversitas dan inklusi yang sedang ditinjau ulang oleh perusahaan.Q
Apa hubungan antara kebijakan Trump dan keputusan Google?A
Kebijakan Trump yang menargetkan inisiatif DEI di sektor publik mempengaruhi keputusan Google untuk menghapus acara tersebut.Q
Apa yang dikatakan Google tentang penghapusan acara tersebut?A
Google menyatakan bahwa tidak memungkinkan untuk terus menambahkan acara secara manual dan kembali menggunakan sistem otomatis.Q
Apa itu DEI dan mengapa penting bagi perusahaan?A
DEI adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan diversitas, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja, dan penting untuk menciptakan lingkungan yang adil bagi semua karyawan.