Courtesy of Forbes
Google Calendar Hapus Momen Budaya Penting, Apa Dampaknya?
08 Feb 2025, 23.04 WIB
231 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Google Calendar menghapus beberapa hari libur penting dari daftar mereka.
- Keputusan ini diambil untuk alasan praktis dan efisiensi.
- Pengurangan inisiatif DEI di perusahaan teknologi dapat mempengaruhi keberagaman dan inklusi di tempat kerja.
Google Calendar baru-baru ini mengecewakan beberapa penggunanya setelah menghapus berbagai acara dari daftar hari libur, termasuk Bulan Kebanggaan, Bulan Sejarah Hitam, Bulan Orang Asli, Warisan Yahudi, Hari Peringatan Holokaus, dan Warisan Hispanik. Penghapusan ini dikonfirmasi oleh seorang ahli produk Google dan juru bicara Google. Keputusan ini diambil karena Google merasa sulit untuk mempertahankan banyak acara budaya secara manual di seluruh dunia, sehingga mereka memutuskan untuk hanya menampilkan hari libur publik dan observasi nasional dari sumber tertentu.
Perubahan ini terjadi di tengah penurunan inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di perusahaan teknologi besar lainnya seperti Meta, Amazon, dan Intel. Meskipun ada kekhawatiran bahwa keputusan Google Calendar ini mungkin menjadi tanda tren yang lebih besar, saat ini belum ada kepastian apakah ini hanya sebuah pengecualian atau bagian dari perubahan yang lebih luas dalam kebijakan perusahaan-perusahaan teknologi.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/dimitarmixmihov/2025/02/08/google-calendar-under-fire-after-nixing-pride-month-from-holiday-list/
[1] https://www.forbes.com/sites/dimitarmixmihov/2025/02/08/google-calendar-under-fire-after-nixing-pride-month-from-holiday-list/
Analisis Kami
"Google memang menghadapi tantangan besar dalam mengelola ratusan momen budaya secara global, tetapi penghapusan otomatis ini bisa mempersempit pemahaman dan pengakuan atas keberagaman yang penting dalam masyarakat multikultural. Keputusan ini mencerminkan bagaimana efisiensi operasional seringkali mengalahkan nilai inklusivitas dalam produk teknologi besar."
Analisis Ahli
Sherry Turkle (profesor psikologi di MIT)
"Penghapusan momen budaya dari aplikasi kalendar bisa berdampak pada bagaimana individu memproses dan merayakan identitas sosial mereka. Produk teknologi harus bisa mendukung keberagaman sebagai bagian dari pengalaman pengguna, bukan hanya efisiensi teknis."
Prediksi Kami
Penghapusan momen budaya penting dari Google Calendar dapat memicu perdebatan lebih luas tentang pengelolaan keberagaman di produk digital dan mungkin akan diikuti oleh platform teknologi lain yang melakukan penyederhanaan fitur serupa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Google Calendar terkait daftar hari libur?A
Google Calendar menghapus sejumlah hari libur dari daftar mereka, termasuk Pride Month dan Black History Month.Q
Hari libur apa saja yang dihapus dari Google Calendar?A
Hari libur yang dihapus termasuk Pride Month, Black History Month, Indigenous People Month, Jewish Heritage, Holocaust Remembrance Day, dan Hispanic Heritage.Q
Mengapa Google memutuskan untuk menghapus beberapa hari libur dari Calendar?A
Google menjelaskan bahwa penghapusan ini dilakukan untuk alasan praktis dan karena sulitnya mempertahankan ratusan momen budaya secara manual.Q
Apa dampak dari pengurangan inisiatif DEI di perusahaan teknologi besar?A
Pengurangan inisiatif DEI di perusahaan teknologi besar dapat mengurangi keberagaman dalam perekrutan dan dampak sosial yang lebih luas.Q
Apakah perubahan di Google Calendar mencerminkan tren yang lebih besar?A
Perubahan di Google Calendar mungkin menunjukkan tren yang lebih besar dalam pengurangan fokus pada keberagaman dan inklusi di industri teknologi.