Courtesy of YahooFinance
Fed Cleveland: Suku Bunga Stabil Hingga Inflasi Dekati 2% dan Kebijakan Baru Dipahami
11 Feb 2025, 20.44 WIB
189 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan suku bunga perlu dipertahankan stabil sampai ada bukti lebih lanjut tentang inflasi.
- Risiko inflasi masih ada, terutama terkait dengan pengeluaran konsumen dan kebijakan pemerintah baru.
- Pentingnya analisis yang hati-hati terhadap dampak tarif terhadap perekonomian.
Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, Beth Hammack, mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjaga suku bunga tetap stabil sambil menunggu kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi. Dia menjelaskan bahwa meskipun ada kemajuan, inflasi 2% masih belum terlihat. Hammack menekankan pentingnya melihat bukti yang lebih luas bahwa inflasi dapat kembali ke angka tersebut sebelum membuat perubahan kebijakan lebih lanjut. Dia juga menyebutkan bahwa ada risiko inflasi yang masih ada, seperti kekuatan pengeluaran konsumen dan dampak dari pemotongan suku bunga tahun lalu.
Hammack juga menggarisbawahi ketidakpastian terkait kebijakan pemerintah baru, termasuk regulasi dan tarif, yang memerlukan waktu untuk dianalisis. Dia menyatakan bahwa kebijakan saat ini hanya sedikit membatasi dan mungkin sudah mendekati posisi netral, di mana suku bunga tidak mendorong atau menahan aktivitas ekonomi. Sementara itu, Ketua Fed, Jerome Powell, dijadwalkan untuk memberikan kesaksian di depan Kongres mengenai inflasi dan regulasi bank.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan sabar dalam kebijakan moneter oleh Fed sangat tepat mengingat risiko inflasi yang masih tinggi dan ketidakpastian kebijakan baru pemerintah. Terburu-buru menurunkan suku bunga bisa memicu inflasi lebih tinggi dan melemahkan upaya pengendalian inflasi jangka panjang.
--------------------
Analisis Ahli:
Beth Hammack: Menjelaskan pentingnya menunggu inflasi turun ke target 2% sebelum melakukan perubahan kebijakan lebih lanjut dan memperingatkan risiko dari kebijakan fiskal baru terhadap inflasi.
--------------------
What's Next: Suku bunga kemungkinan akan dipertahankan stabil dalam beberapa waktu mendatang, dan kebijakan moneter akan hati-hati menanggapi data inflasi sebelum ada perubahan signifikan yang dilakukan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/fed-hammack-says-rates-hold-134454219.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/fed-hammack-says-rates-hold-134454219.html
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menyampaikan pernyataan tentang kebijakan suku bunga?A
Beth Hammack, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, menyampaikan pernyataan tentang kebijakan suku bunga.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari pernyataan Beth Hammack?A
Fokus utama dari pernyataan Beth Hammack adalah menunggu bukti lebih lanjut tentang inflasi sebelum melakukan penyesuaian kebijakan.Q
Mengapa Beth Hammack menekankan perlunya pendekatan sabar terhadap kebijakan moneter?A
Beth Hammack menekankan perlunya pendekatan sabar karena ada risiko inflasi yang masih ada dan ketidakpastian mengenai kebijakan pemerintah baru.Q
Apa dampak dari tarif yang diperintahkan oleh Donald Trump?A
Tarif yang diperintahkan oleh Donald Trump dapat mempengaruhi perekonomian dan inflasi dengan meningkatkan biaya barang impor.Q
Apa yang diharapkan dari Ketua Fed, Jerome Powell, dalam kesaksiannya di Kongres?A
Ketua Fed, Jerome Powell, diharapkan untuk memberikan kesaksian tentang inflasi, regulasi bank, dan isu-isu terkait keberagaman di bank sentral.Artikel Serupa
Bisnis
5 bulan lalu
101 dibaca
Fed Tetap Tahan Suku Bunga Sampai Inflasi Turun ke Target 2%
Bisnis
5 bulan lalu
164 dibaca
Fed Tetap Hati-hati Kendalikan Inflasi, Suku Bunga Dipertahankan
Bisnis
5 bulan lalu
237 dibaca
Federal Reserve Pilih Strategi Tunggu dan Lihat Saat Inflasi Masih Tinggi
Finansial
6 bulan lalu
159 dibaca
Fed Tahan Suku Bunga Sambil Tunggu Inflasi Turun, Ekonomi Dinilai Kuat
Finansial
6 bulan lalu
206 dibaca
Powell Tegaskan Inflasi Belum Usai, Fed Tetap Jaga Suku Bunga Tinggi
Finansial
6 bulan lalu
198 dibaca
Powell Tegaskan Fed Tidak Terburu-buru Ubah Suku Bunga, Ekonomi AS Kuat Meski Inflasi Masih Ada
Finansial
6 bulan lalu
234 dibaca