Courtesy of Forbes

Membangun Budaya AI: Kunci Sukses Organisasi di Era Digital

11 Feb 2025, 17.15 WIB

62 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Budaya organisasi yang kuat sangat penting untuk keberhasilan penerapan AI.
Maturitas budaya AI adalah proses yang dinamis dan memerlukan pembelajaran berkelanjutan.
Organisasi harus menilai dan merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkan budaya AI mereka agar dapat menciptakan dampak positif.

Christian Stegh, seorang CTO di eGroup Enabling Technologies, menjelaskan pentingnya budaya dalam penerapan kecerdasan buatan (AI) di organisasi. Ia mengemukakan bahwa meskipun AI adalah teknologi, dampaknya terhadap cara kerja, tugas, dan pekerjaan sangat besar. Dalam laporan Future of Jobs 2025 oleh World Economic Forum, disebutkan bahwa banyak keterampilan yang ada saat ini akan berubah atau menjadi usang pada tahun 2030. Organisasi yang ingin berhasil dalam mengadopsi AI perlu memahami dan mengembangkan budaya yang mendukung inovasi dan perubahan.

Stegh juga menjelaskan lima tahap kematangan budaya AI dalam organisasi. Tahap pertama adalah kesadaran awal tentang potensi AI, diikuti dengan eksperimen di beberapa departemen. Selanjutnya, organisasi mulai menerapkan solusi AI untuk efisiensi operasional. Pada tahap keempat, dukungan eksekutif kuat dan AI menjadi bagian dari strategi organisasi. Akhirnya, pada tahap kelima, AI menjadi kompetensi inti yang menciptakan model bisnis baru dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan memahami dan meningkatkan budaya AI, organisasi dapat mencapai hasil yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi pemangku kepentingan.

--------------------

Analisis Kami: Budaya merupakan faktor penghambat terbesar dalam adopsi AI yang sering diabaikan oleh banyak organisasi. Tanpa komitmen dan dukungan pimpinan yang jelas serta upaya berkelanjutan untuk membangun pemahaman dan ketahanan terhadap perubahan, investasi dalam teknologi AI tidak akan memberikan dampak maksimal.

--------------------

Analisis Ahli:

Andrew Ng: Memahami bahwa teknologi AI harus diimbangi dengan transformasi budaya agar implementasi AI dapat memberikan nilai bisnis yang nyata dan berkelanjutan.

Fei-Fei Li: Budaya adalah fondasi bagi AI yang bertanggung jawab dan etis, memastikan AI dapat diterima dan dimanfaatkan secara luas dalam organisasi.

--------------------

What's Next: Di masa depan, semakin banyak organisasi yang bertransformasi menuju tahap kematangan AI yang lebih tinggi, menjadikan AI sebagai elemen kunci strategi bisnis dan budaya organisasi, serta mengakselerasi perubahan besar dalam cara kerja dan pengembangan keterampilan karyawan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/11/the-x-factor-understanding-your-companys-ai-culture/

Pertanyaan Terkait

Apa yang dimaksud dengan maturitas budaya AI?

Maturitas budaya AI adalah proses penilaian dan peningkatan budaya organisasi dalam mengadopsi kecerdasan buatan.

Mengapa budaya organisasi penting dalam penerapan AI?

Budaya organisasi penting karena dapat mempengaruhi bagaimana AI diterima dan diimplementasikan dalam proses kerja.

Apa saja lima tahap maturitas budaya AI yang dijelaskan dalam artikel?

Lima tahap maturitas budaya AI adalah: pengenalan, eksperimen, penerapan, standarisasi, dan keunggulan kompetitif.

Bagaimana World Economic Forum menggambarkan dampak AI terhadap keterampilan kerja?

World Economic Forum menyatakan bahwa 39% keterampilan yang ada akan berubah atau menjadi usang akibat AI pada tahun 2030.

Apa yang dapat dilakukan organisasi untuk meningkatkan hasil AI mereka?

Organisasi dapat menggunakan lima tahap maturitas budaya AI sebagai kerangka untuk menilai status mereka dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya.